"Engh... Kak Dion sejak kapan disini?" tanya Prilly heran.
"Barusan kok. Kebetulan ketemu kalian, tadinya sih mau jalan-jalan," jawab Dion tersenyum manis pada Prilly. Prilly juga membalas senyuman yang diberikan Dion. Ali yang melihat itu pun semakin geram, ia menggenggam kuat tangan Prilly hingga meringis kesakitan.
"Hsshh ... aaww," rintih Prilly lirih.
"Kenapa, Prill?" tanya Dion khawatir.
"Gapapa kok, Kak, Prilly balik dulu yah,"
"Okey."
Prilly pergi menjauh dari Dion. Prilly menatap tajam mata Ali dan melepaskan genggaman tangannya pada Ali.
"Kamu apa-apaan, sih?!" ucap Prilly sedikit membentak.
"Menurut kamu?"
"Yaa ga usah pake emosi dong! Kamu ga liat apa tangan aku sakit gara-gara kamu. Kamu tuh egois, Li!" jelas Prilly berkaca-kaca. Seketika emosi Ali meredam saat mengetahui air mata Prilly jatuh karenanya.
Tanpa aba-aba Ali langsung menarik Prilly dalam pelukannya.
"Maafin aku," ucap Ali mengeratkan pelukannya. Prilly hanya bisa menumpahkan semua kesedihan nya di dada Ali.
"Kamu egois, Li ... Kamu egois! Hiks ...hiks ..."
"Maafin aku, kamu jangan nangis dong," ucap Ali lembut menyeka air mata Prilly dengan jempolnya.
"Aku sayang kamu, makanya aku cemburu," Kemudian Ali mengecup singkat kening prilly. Prilly sudah diam, tak menangis lagi. Ia menatap mata Prilly yang seakan berisyarat jangan menangis lagi.
"Sini tangannya," Ali meraih telapak tangan Prilly yang memerah akibat ia terlalu meremas telapak tangannya.
Ali mengajak Prilly duduk kembali dan menenangkan dirinya.
"Masih sakit? Maaf ya," Ali mencium telapak tangan dan punggung tangan Prilly secara bergantian.
"Ih, kamu mah bukannya diobatin, malah dicium!"
"Hehe. Bibirnya biasa aja. Ntar aku cium juga," ucap Ali yang masih fokus mengobati tangan Prilly.
"Udah 2 kali tau kamu giniin. Dikira ga sakit apa?" kesal Prilly.
"2 kali?" tanya Ali mengerutkan dahinya.
"Iya, sebelum pacaran sama barusan,"
"Ya, maaf sayang. Kamu kan tau aku ga suka liat kamu sama dia,"
"Kamu kan juga tau kalo aku ga suka liat kamu sama dia," ucap Prilly mengulangi kata-kata Ali, membuat lelaki itu terkekeh.
"Lucu banget sih," Ali mencubit gemas pipi Prilly.
"Oh ya, kamu gak syuting hari ini?"
"Gak ah, ntar ada yg cemburu,"
"Ih Ali mah, seriuuusss!"
"Engga sayang, kamu ga nonton kemaren? Kalo akunya pergi jauh,"
"Bagus dong,"
"Kok bagus? Bagus apanya? Kan gak romantis,"
"Iya deh tau yang pisah," ucap Prilly memutar tubuhnya 90° yangg awalnya berhadapan dengan Ali.
"Kamu apaan sih, gitu aja ngambek. Aku tuh cuma bisa romantis sama kamu doang,"
"Mau es krim," rengek Prilly manja. Ali pun mengangguk.
Ali dan Prilly menuju membeli 2 es krim. Rasa vanila dan cokelat. Ali sesekali tersenyum kecil melihat Prilly yang memakan es krim seperti bocah.
"Gimana caranya aku ninggalin kamu, kalo kamu selalau bikin aku nyaman." Ali terus tersenyum menatap Prilly. Gemas.
"Ali, kok ga dimakan es krim nya? Ntar leleh loh!" tanya Prilly yang masih sibuk dengan es krim miliknya.
"Jangan manggil Ali dong, sayang gitu kek." Ali mengerucutkan bibirnya. Prilly tersenyum dan mengoleskan es krim nya ke hidung Ali.
"Iya, sayangku cintakuuuuu." ucap Prilly lalu mereka berdua tertawa.
Thank u for reading, guys!🖤
Jangan lupa vote and commentnya!Revisi I :
04 November 2020.
Revisi II :
17 Desember 2020.-NabiilaZ
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt of Love [ PINDAH KE HINOVEL ]
RomanceTentang sepasang kekasih yang terus berusaha mempertahankan cinta agar tetap setia dalam rengkuhan. Mereka adalah Aliando Syarief dan Prilly Latuconsina. Akankah cerita mereka berakhir bahagia? Atau sebaliknya? Btw, ini cerita dari 2015 dan tamat di...