Part 29

11K 514 2
                                    

"Aliiiii, mau ituu!" rengek Prilly menarik-narik lengan kaos Ali.

"Apa?"

"Ituuu!" Lrilly menunjuk sebuah boneka doraemon berukuran sedang.

Mall, tempat yang dikunjungi keduanya adalah mall. Telah lama mereka tak mengunjungi tempat itu, tapi sekali datang langsung mendapat serbuan dari fans.

"Yaudah, ambil sana. Aku yang bayar,"

"Bener ya??" tanya Prilly berbinar. Ali mengangguk.

"Aaaa makasih, Aallii." girang Prilly sumringah. Prilly pergi mengambil doraemon yang di tunjuknya tadi, dan Ali hanya mengikutinya dari belakang.

Suara-suara kamera sering kali Ali dan Prilly dengar. Suara itu seakan tak asing lagi di telinga mereka.

"Mau kemana lagi?" tanya Ali yang masih fokus menyetir, sedangkan Prilly sibuk sendiri memegangi boneka doraemon yang telah dibelikan Ali tadi.

"Pulang aja, kasian kamu, kecapekan nanti."

Ali tersenyum, ia melihat Prilly dan mencubit gemas pipi kekasihnya.

"Sakit tau!" sergah Prilly manyun yang malah membuat Ali gemas. Dicubitnya sekali lagi pipi Prilly.

"Gemesss," Kemudian Ali melajukan kembali mobilnya yang berhenti karena lampu merah tadi.

"Aku mau nemenin kamu kemana aja hari ini,"

"Yang bener? Ke danau aja yuukk!" ajak Prilly senang.

Senang sekali, sudah berminggu-minggu mereka tak mengunjungi danau. Setelah kejadian itu, mereka tak pernah mengunjungi tempat tersebut, mengingatnya saja tidak.

°°°

Daun-daun berwarna cokelat yang telah menjatuhkan dirinya dari pohon yang atas diterpa oleh angin kencang dan jatuh ke sebuah danau yang sangat Ali dan Prilly sukai.

Namun, itu semua tak mengurangi keindahan danau ini. Tetap indah, sangat indah. Bunga- bunga yang ada di tepi danau, mawar, melati dan sebagainya. Menambah keindahan danau ini.

"Udah berapa lama kita gak kesini?" tanya Prilly yang tengah mengayunkan tangannya ke air danau dan menutup matanya menikmati sejuknya udara disini meskipun siang hari.

"6 minggu." jawab Ali menghampiri Prilly.

"Kamu hitung yah?"

"Enggak, perkiraan aja sih," Ali menutup matanya sama seperti yang Prilly lakukan.

Prilly membuka matanya, menatap wajah Ali yang sangat disukai dan digemari oleh setiap masyarakat Indonesia.

"Kamu berubah," ucap Prilly lirih kembali menatap kosong hamparan danau yang cukup luas itu.

"Hm?" gumam Ali sedikit tak mendengar ucapan Prilly karena sibuk terhanyut dalam pikirannya sendiri.

Ali berubah.

Ya, itu memang benar. Ali sedikit berubah dari segi bicara dan sikapnya. Seperti minggu lalu, ia membentak Prilly sehingga menangis. Kalau biasanya Ali selalu mengabari dirinya ada dimana, namun sekarang? Jarang sekali. Pesan, BBM, line WA, atau apalah sesekali Ali hanya me-read saja. Padahal, dulu ia selalu membalas walaupun singkat. Mengantar dan menjemput Prilly pulang itu seakan kewajiban bagi Ali, namun sekarang seperti kewajiban yang diabaikan.

Meski begitu, rasa sayang dan cinta Ali pada Prilly tak pernah sirna. Nyaman, bisa Ali dapatkan ketika bersama gadis itu.

Ada alasan dibalik semua itu, alasan yang hanya akan diketahui oleh Ali dan Tuhan. Sudah beberapa kali Prilly bertanya mengapa ia berubah, tapi Ali selalu menjawab jika dirinya tak berubah sedikitpun. Prilly hanya pasrah mendengar ucapan Ali yang itu-itu saja. Bosan.

Thank u for reading, guys!🖤
Jangan lupa vote and commentnya!

Revisi I :
08 November 2020.
Revisi II :
17 Desember 2020.

-NabiilaZ

Hurt of Love [ PINDAH KE HINOVEL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang