Part 5

14.3K 774 0
                                    

At garden

"Terlambat 15 menit," ucap seseorang di belakangku, sontak aku langsung membalikkan badan.

"Ali!" pekikku kaget.

"Iya, dari mana aja lo?" tanyanya ketus.

"Yaelah, gue kan habis main sama Fira." jawabku.

"Hn. Ayo berangkat."

Ketika aku tengah berjalan bersama Ali, seseorang memanggilku.

"Prill!!"

"Eh, Dion. Ada apa?" tanyaku menghentikan langkah dan berbicara dengannya.

"Gapapa. Oh ya, mau kemana?"

"Ini mau belajar bareng. Mau ikut?" tawarku.

"Eng-enggak deh takut ganggu, hehe. Gue pergi dulu ya." pamit Dion lalu berlalu dari hadapanku.
Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Dan, Ali! Hampir saja aku melupakan dia.

"Emh ... Alii ayo berangkat." ajakku lirih, takut kalau dia marah.

"Buang waktu tau gak!" bentaknya, lalu meninggalkanku menuju motornya. Aku membuntuti dari belakang, menaiki motor setelah ia naik. Lagi-lagi Ali mengajakku ke danau, danau yang sangat indah dan luas ini.

•••

Normal POV

"Ayo ke atas, keburu hujan lagi." ajak Ali menarik tangan Prilly.

"Ih, Ali! Bentar napa sih, gue mau main-main duluuuu!" rengek Prilly mendekati sebuah ayunan dekat danau. Ia bermain dengan sangat senang, tak ada hentinya ia tersenyum. Sedangkan Ali hanya melihat Prilly dari jauh.

"Lucu, jutek, cantik dan manja. Prilly." 

"Woy! Ngapain lo ngelamun? Gue tau, ngelamunin gue ya pastinya." ucap Prilly dengan PD-nya.

"Gak! Ayo ke atas." jawab Ali lalu melengos pergi mendahului Prilly.

"Gue lagi males belajar," ucap Ali tiba-tiba ketika sudah sampai di rumah pohon.

"OMG HELLOW ALIIII!! Kenapa lo gak bilang dari tadi? Kan gue bisa main-main dulu di danau. Dasar tengil!" kesal Prilly memasang wajah juteknya.

"Hehe..." jawab Ali nyengir tanpa merasa bersalah.

"Yaudah, gue mau pulang."

"Jangan ... nanti aja" cegah Ali pada Prilly yang hendak turun.

"Kenapa? Oohh lo masih mau sama gue ya? Hayo ngakuuuu!"

"Tau tanya." jawab Ali sekenanya. Prilly yang mendengar jawaban cowok tersebut hanya diam tak menjawab apapun.

Hening. Hanya keheningan yg menyelimuti mereka, hingga akhirnya ada yang memulai pembicaraan.

"Ali,"

"Prill," panggil mereka bersamaan.

"Lo dulu," ucap mereka bersamaan lagi.

"Ladies first," ucap Ali, Prilly tersenyum.

"Kakak lo itu ... Kak Kaia?"

"Dan kakak lo itu Kak Alvin?"

"Kok lo tau, sih!" sahut mereka bersamaan lagi.

"Emh ... iya, Kaia kakak gue dan Alvin temen gue,"

"Alvin kakak gue, Kaia juga temen gue."

"Tapi kenapa kita ga pernah tau, ya?" Prilly mengendikkan bahu.

"Aliii pulaangg." ajak Prilly manja menarik-narik baju Ali. Ali yang melihatnya gemas dan mencubit kedua pipi Prilly.

"Gemes," ucap Ali setelah mencubit pipi Prilly. Sedang Prilly yang mendengarnya hanya malu.

"Jutek, wajah lo kok merah?" goda Ali mendekatkan wajahnya pada Prilly. Prilly sedikit terkejut, buru-buru ia memalingkan dan menjauhkan wajahnya dari Ali.

"Udah mau malem nih. Pulang yuk!" ajak Prilly tak menggubris pertanyaan Ali tadi.

Prilly turun terlebih dahulu dan disusul Ali, ia kembali ke rumah nya diantar Ali untuk yang kedua kalinya.

Thank u for reading, guys!🖤
Jangan lupa vote and commentnya!

Revisi I :
03 November 2020.
Revisi II :
17 Desember 2020.

-NabiilaZ

Hurt of Love [ PINDAH KE HINOVEL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang