Part 22

11.6K 521 1
                                    

Malam yang indah. Bintang bertaburan di sana-sini, juga bulan yang menampakkan seluruh wujudnya. Jas hitam serta kaos dalam berwarna putih, itulah pakaian yang Ali kenakan saat ini. Sangat tampan. Ditambah lagi rambutnya yang menjulang ke atas, alias jambul. Menambah ke-gantenganya berkali-kali lipat.

Ali nampak berdiri di depan cermin. Membayangkan jika bertemu Prilly nanti. Entah kenapa ia menjadi gugup seperti ini. Mungkin karena hari ini, pertama kalinya ia memberikan surprise kepada Prilly. Setangkai bunga mawar merah, yang akan ia berikan kepada Prilly nanti.

Tak ingin berlama lagi, Ali segera keluar dari kamarnya.

"Weh, ganteng banget adek aku yg satu ini," puji Kaia yang tiba-tiba muncul ada di hadapan Ali. Ali hanya tersenyum simpul menanggapinya.

"Pasti Prilly kagum."

"Kok tau kak?"

"Udah buruan berangkat, nanti dianya nunggu kelamaan." suruh Kaia, Ali mengedipkan sebelah matanya.

"Ali pamit ya, Kak!" pamit Ali antusias, ia segera pergi dari rumahnya dan melajukan mobil milik almarhum ayahnya.

°°°

Dress berwarna biru, pakaian yang Prilly kenakan saat ini. Sedari tadi ia hanya mematut dirinya di depan kaca. Prilly tak ingin Ali kecewa melihat dirinya. Karena Ali, ia menjadi seperti ini. Prilly sebelum-sebelumnya tak pernah secantik ini.

TingTong!

"Pasti Ali," gumam Prilly tersenyum dan keluar kamarnya.

"Gue yang bukain," ucap Alvin mencegah Prilly yang hendak membukakan pintu.

"Iya." Prilly kembali masuk dalam kamarnya mengambil tas kecil yang isinya hanya handphone dan uang yang tak begitu banyak. Sedangkan Alvin sudah pergi menemui Ali.

Setelah mengambil barang-barangnya, Prilly turun ke bawah. Dari lantai atas, ia melihat Ali yang terlihat begitu gagah dengan memakai jas seperti itu. Prilly mulai melewati satu demi satu anak tangga. Ali yang melihatnya hanya diam, menatap Prilly dari atas sampai bawah. Perfect! Tak ada yang kurang dari Prilly, pikir Ali.

"Adik gue emang cantik kok, biasa aja," celetuk Alvin terkekeh melihat Ali melihat Prilly. Prilly hanya tersipu mendengar ucapan kakaknya, ditambah lagi tatapan mata Ali yg membuatnya seketika ingin pingsan saja.

"Loh loh, anak mama mau kemana ini?" tanya Ully bingung melihat Alvin, Ali dan Prilly berkumpul di ruang tamu.

"Alvin gak mau kemana-mana kok, Ma." sahut Alvin.

"Ih bukan kamu, tapi Prilly. Kamu mau kemana?"

"Ini ma, Illy pamit mau pergi sama Ali," jelas Prilly melirik Ali sejenak.

"Yaudah. Hati-hati, ya, Prill. Ali, jaga Prilly baik-baik." pesan Ully tersenyum.

"Pastinya tante. Ali sama Prilly pergi dulu ya, Te. Kak Alvin, pergi dulu." pamit Ali memainkan sebelah alisnya pada Alvin setelah mencium tangan Mama Prilly.

"Ya udah sono!" usir Alvin kesal karna merasa Ali mengejeknya.

Di depan rumah ....

"Bidadari bukan sih yang di depan aku ini?" tanya Ali tersenyum menggoda Prilly.

"Apaan sih, aku manusia tau!" jawab Prilly menahan senyumnya.

"Iya, bidadari berwujud manusia," Ali menangkup dagu Prilly dan menghadapkan padanya.

"Cantik, tapi--" ucap Ali nampak berfikir yang sebenarnya hanya berniat menggoda Prilly saja.

"Tapi apa?"

"Ayo berangkat dulu, ntar aku kasih tau." jawab Ali membukakan pintu mobil, mempersilahkan kekasihnya masuk.

°°°

"Tutup ya mata kamu ...." Ali bersiap akan menutup mata Prilly.

"Kenapa ditutup? Aku takut," ucap Prilly memelas agar matanya tak ditutup.

"Aku gak akan ninggalin kamu, tenang aja." Ali menutup mata Prilly dan menuntunnya ke tempat yang dimaksud Ali.

"Aku hitung sampe 3 ya,"

"Yaudah. Buruaannn!" ucap Prilly tak sabar.

"Satuu... duaaa... tiiiiigaaaa!!" Akhirnya, Ali membuka penutup mata Prilly dari belakang.

Hanya lilin yang mengitari tubuh Ali dan Prilly sekarang, lilin berbentuk love. Balon yang menggantung dan berserakan dimana-mana. Ditambah lagi tulisan yang menggantung di atas pepohonan.

'I Love You, Prilly'

'Aku Sayang Kamu, Prilly'

'Aku Dan Kamu Selamanya'

Begitulah sebagian isi tulisan yg menggantung itu.

Tes!

Air mata Prilly berhasil lolos dari matanya melihat semua keindahan yang diberikan oleh Ali. Dengan cepat Prilly membalikkan badannya dan memeluk erat tubuh Ali.

"I love u too." ucap Prilly tersenyum setelah puas memeluk Ali.

Thank u for reading, guys!🖤
Jangan lupa vote and commentnya!

Revisi I :
04 November 2020.
Revisi II :
17 Desember 2020.

-NabiilaZ

Hurt of Love [ PINDAH KE HINOVEL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang