Part 8

14.5K 644 1
                                    

Pagi yang indah dan sejuk, sesejuk hati seorang gadis saat ini, Prilly Latuconsina. Hari ini gadis itu sangat semangat untuk pergi ke sekolahnya.

Tin!! Tin!!

Suara klakson mobil di bawah seolah menuntut Prilly untuk keluar secepatnya.

"Ma, Illy sekolah dulu ya. Assalamualaikum." pamit Prilly mencium punggung tangan mamanya.

"Waalaikumsalam."

"Hey," sapa Ali tersenyum manis.

"Senyum yang sangat manis." batin prilly

"Hey," ulang Ali lagi melambaikan tangannya di depan wajah Prilly.

"E-eh iya, Ali! Pagi," jawab Prilly yang akhirnya tersadar dan tersenyum pula.

Prilly merasa ada yang berbeda dari penampilan Ali saat ini, ia mengenakan topi dan kacamata. Ukh, menurutnya Ali sangat keren dengan penampilan seperti ini.

"Prill," panggil Ali di dalam mobil, memecahkan keheningan.

"Iya?"

"Lo pa--pacaran sama Dion?" tanya Ali yg semula ragu, Prilly malah menjawab dengan tertawa.

"Kok ketawa sih? Emang lucu?" protes lelaki itu menampilkan wajah sebalnya.

"Pertanyaan kamu lucu tau gak!" kelakar Prilly yang masih setia dengan tawanya.

Kamu?

Ali sangat senang prilly memanggil kamu kepadanya. Padahal hanya 'kamu'.

"Dion tuh udah gue anggep kakak sendiri tau!" ucap Prilly dengan sisa-sisa tawa yang masih ada.

"Yaa, kirain pacaran, abis romantis banget,"

"Are you jealous, Aliando Syarief?" goda Prilly dengan nada yang sedikit dibuat-buat.

"Noo!!" jawab Ali mengelak. Prilly menahan tawanya sekaligus gemas karena terlihat jelas sekali semburat merah di pipi Ali.

"Iihh ihh Ayii kamu tuh yucu anget au gak," ucap Prilly dengan suara seperti anak kecil dan mencubit pipi Ali.

"Akit tau!!" jawab Ali meniru suara Prilly.

"Dibalik orang nya tengil, asik juga." batin Prilly membuatnya senyum sendiri.

"Turun Piiiyiii udah nyampek,"

"Eh, iya aku turun duluan ya, makasih." ucap Prilly dan segera berlalu dari mobil Ali.

"Ayi Piyi." batin Ali tersenyum.

Setelah memarkirkan mobil, ia segera menuju kelas.

•••

Prilly POV

Aaaa entah kenapa hari ini gue seneng banget dianter Ali berangkat sekolah. { author ganti ya, kan awalnya aku sekarang jadi gue } . Yang jelas gue seneng. Gue sebenernya masih bingung, setiap deket sama dia jantung gue pesta di dalem, beda kalo sama Dion. Bedaaa banget. Gue gatau ya, mulai dari rumah pohon gue deket sama dia. Apa gue mulai suka ya? Entah. Gue udah mulai nyaman sama dia, nyaman, ya, nyaman! Sudah cukup membahas dia.

Drrttt...

Getaran handphone membuat Prilly tersadar dari lamunannya. 2 pesan.

From : Cowok tengil
Piyiiiiiiiiiii

Hurt of Love [ PINDAH KE HINOVEL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang