Kini Prilly dan Ali sedang belajar di sebuah tempat yang tak begitu besar. Di sebuah rumah pohon dekat taman itu, Prilly sangat senang karena baru pertama kali ia diajak oleh seorang laki-laki yang baru saja ia kenal, membawanya ke tempat yang begitu indah.
"Ini gimana sih, Prill?" tanya Ali menunjuk sebuah soal matematika, bukan fisika, karena memang kekurangan Ali pada pelajaran matematika.
"Mana? Oh ini, ini gampang tau. Ini dikali dulu, terus dibagi. Lo caranya salah, lo dibagi dulu ya hasilnya beda," terang Prilly pada Ali, ia begitu sabar mengajarkan lelaki itu.
Rintik hujan mulai turun di wilayah Jakarta, termasuk dimana Ali-Prilly kini berada.
"Yah ujan ...." ucap Prilly menatap butiran air yang menetes keluar dari setiap gumpalan awan hitam.
"Tenang aja, gue anter pulang."
Sepertinya rumah pohon itu sedikit bocor, sehingga tempat Prilly pun menjadi basah terkena air hujan.
"Prill, lo berdiri deh." suruh Ali. Prilly berdiri, lalu Ali membuka jaket dan memayungkannya pada mereka berdua. Awalnya Prilly disikapi seperti ini merasa gugup, karena baru pertama kali ia sedekat ini dengan laki-laki yg baru ia kenal.
"Prill ...." panggil Ali membuat Prilly menoleh ke arahnya. Jarak mereka sangat dekat. Hanya beberapa senti saja. Mata mereka saling beradu, bertatapan. Prilly yang menyadarinya langsung membuang muka, malu.
"Oh tuhaann, kenapa harus seperti ini?" gumam Prilly dalam hati. Ketika berpandangan tadi, jantungnya berdegup kencang tak karuan. Begitu juga yang terjadi pada Ali.
Hening. Tak ada yg mau memulai pembicaraan. Mungkin karena hal tadi yg membuat mereka diam. Lalu, terdengar suara petir yg begitu keras, refleks membuat Prilly memeluk Ali dari samping.
"AAAAAAAAAA,, ALIII AKU TAKUUTTT!!" teriak Prilly ketakutan. Tanpa Ali sadari Prilly menangis dalam pelukannya. Ali berusaha menenangkan gadis itu, ia juga membalas pelukannya. Entah kenapa Ali merasa jantungnya berdegup kencang tak beraturan. Ia merasa kenyamanan ketika memeluk Prilly.
"Maaf," ucap Prilly lirih setelah melepas pelukannya.
"Lo kenapa nangis?" Ali menangkup dagu Prilly dan menghapus air matanya.
"Gue takut petir,"
"Ujan udah reda, dari pada lo sakit mending gue anterin pulang."
Ali menuntun Prilly turun dari rumah pohon dan mengantar pulang ke rumahnya.
"Tante ... maaf udah buat Prilly kehujanan," ucap Ali setelah berada di rumah Prilly.
"Iya gapapa kok. Prilly, kamu masuk ke kamar, ganti baju terus istirahat, ya. Jangan sampe sakit." ucap Mama Ully pada anaknya.
"Oh iya te. Nama saya Ali, Ali pamit pulang dulu ya, Te. Assalamu'alaikum." ucap Ali beranjak pergi dari rumah Prilly.
Thank u for reading, guys!🖤
Jangan lupa vote and commentnya!Revisi I :
03 November 2020.
Revisi II :
17 Desember 2020.-NabiilaZ
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurt of Love [ PINDAH KE HINOVEL ]
RomanceTentang sepasang kekasih yang terus berusaha mempertahankan cinta agar tetap setia dalam rengkuhan. Mereka adalah Aliando Syarief dan Prilly Latuconsina. Akankah cerita mereka berakhir bahagia? Atau sebaliknya? Btw, ini cerita dari 2015 dan tamat di...