Extra part 3

14.9K 1.3K 30
                                    






Edgar dan clarisa ada di kereta yang sama,  tak ada pembicaraan sama sekali.  Edgar memandang ke arah luar begitu juga clarisa.  Hanya suara laju kereta yang terdengar di pendengaran mereka.

"Ada yang ingin kau tanyakan? " edgar melihat clarisa,  pasalnya dia melihat clarisa seperti ingin mengatakan sesuatu. 

"Bagaimana sizu menurutmu?" tanya clarisa

"Sizu?  Dia anak yang baik,  dan juga lembut.  Dia seperti bagaimana aku mengatakannya anak anjing yang baru pertama kali bertemu orang yang di sukai" ujar edgar

"Kau jahat sekali menyamakan dia dengan binatang.  Tapi kau benar dia sangat lembut,  ramah dan memiliki sisi ke ibuan yang sudah sangat jelas terlihat" ujar clarisa

Sebenarnya edgar sedikit penasaran kenapa clarisa menanyakan hal konyol seperti ini fikirnya.  Jika edgar ingat,  clarisa juga dulu orang yang mirio dengan sizu,  oemalu dan sulit bicara jujur karena keburu malu.  Namun kini,  edgar melihat jika clarisa , dia sedikit lebih dewasa.. 

Sisi dewasa yang membuat clarisa menjadi sangat menawan di matanya.  Edgar memandang clarisa dimana dia menyadari wajah clarisa yang dulu dia lihat biasa saja kini sedikit terasa berbeda. 

Jantungnya juga sering berdebar jika menatap wajah itu.  Apakah dia menaruh perasaan lebih pada clarisa?.  Dia juga tidak paham sama sekali. 








Kereta berhenti di rumah edgar,  dia mengajak clarisa mampir dan mengajak menginap karena sudah agak larut namun clarisa menolak. 

"Titip salam untuk ibu roxy dan ayah " clarisa sudah biasa memanggil keduanya ayah dan ibu.  Edgar menganggukan kepalanya,  dia berjalan meninggalkan kerata.

Clarisa ingat bagaimana sizu mencium pipi edgar.  Entah kenapa dia juga seperti tak mau kalah sama sekali.  Matanya melihat edgar yang masih ada di jalan menuju rumahnya. 

"EDGAR! " sontak si pria menoleh,  clarisa memanggil edgar dengan gerakan tangan.  Edgar berfikir mungkin clarisa lupa sesuatu kakinya melangkah mendekati clarisa.  Kala sudah di depan kerat atau pintu masuk ke kreta,  edgar menunggu apa yang ingin clarisa katakan. 

"Kenapa? " tanya edgar

Cup

Sebuah tarikan pada wajahnya,  dimana benda kenyal menyentuh bibirnya.  Clarisa mencium edgar dengan mata yang tertutup,  edgar tanpa sadar memejamkan matanya. 

Mengekus pipi clarisa,  perasaan nyaman menghinggapi hatinya.  Menerima dengan terbuka perlakuan clarisa. Edgar sadar jika,  hatinya tak menggap clarisa teman masa kecil namun lebih dari itu.  Dimana dia menggap clarisa adalah wanita,  wanita yang akan dewasa dan cantik. 

" aku tak mau kalh dari sizu juga,  selamat malam ed " kereta itu langsung melaju meninggalkan kediaman jeluarga agler.  Edgar menyentuh bibirnya,  padahal bukan kali pertama dia mencium bibir clarisa,  dulu dia juga semoat melakumannya saat clarisa tertidur. 

"Dua wanita itu,  kenapa melakukan ini padaku " edgar langsung pergi dari sana menuju rumahnya.  Jantungnya berdebar sampai tak bisa dinjelaskan bagaimana kondisi hatinya sekarang. 










"KYAAAA!!!!!  TUAN MUDA KALIN LIHAT KAN!!! " pelayan 1

"Ciuman yang manis sekali!  Seperti dalam dongeng! " pelayan 2

"Aku harus belajar dari tuan muda edgar" penjaga 1

"Kau lihat keduanya menikmati ciuman itu... Huaaa indah sekali pemandangan tadi " pelayan 1

"Putri clarisa juga bilang tak mau kalah dari putri sizu...  Kyaaaaa...  Apa tuan edgar juga berciuman dengan putri sizu!! "

Ya begitulah teriakan heboh dari para pelayan yang menyaksikan secara tak sengaja kisah romansa sang tuan muda. 










Pagi harinya,  edgar melihat wajah berbinar sang ibu.  Ok dia sudah tahu jika wajah sang ibu berbinar cerah seperti ini.  Pstinya ada kabar atau semacam gosip picisan yang dia dengar.  Masalahnya apa itu,  semoga saja tak ada hubunganya dengan dirinya kali ini. 

"Ayah mana bu?" tanya edgar

"Ada tugas dengan dovani di perbatasan,  ada sekelompok perampok yang meresahkan disana " kata roxy.  Dia melihat ke tiga adiknya  berbaring di sebuah kasur lebar besar dan di jaga oleh denia dan leza. 

"Oh ya,  bagaimana pestanya ? Kau tak membuat masalah kan?" tanya roxy yang menyelesaikan sarapannya. 

"Tidak,  hanya saja ada insiden kecil,  ya seseorang mencoba mengambil kesempatan untuk membunuh putri sizu dan clarisa.  " kata edgar

"Heh?  Berani juga " ujar roxy
"Oh ya,  ibu dengar gosip bagus pagi ini lo ed" lihat sudah edgar duga sang ibu akan mengatakan itu.  Lihat wajah sang ibu yang sudah berbinar bak matahati pagi. 


"Bu gosip picisan apa sekarang " kata edgar

"Kau.......


...berciuman dengan clarisa dan sizu" edgar langsung menyemburkan nasi yang baru saja dia kunyah.  Ibunya bagaimana bisa tahu soal ciuman itu. 

"Bu!!!! " edgar menatap horor roxy

"Yah,  tidak di sangka,  kau cukup keren juga...  AHAHAHHAHA....  ja bagaimana?  Mau menikahi keduanya" wajah edgar langsung memerah,  siapa? siapa orang yang sudah mengatakan insiden itu.

"Bu siapa yang memberi tau mu! " kata edgar dengan wajah memerah padam.

"Eh?  Seluruh pelayan membicarakan nya,  bagaimana ibu bisa tidak tahu.  Tak apa ed...  Ibu suka itu" kata roxy mengacungkan jempolnya pada sang anak,  merasa bangga karena edgar bisa memikat dua wanita cantik yang menjadi idaman para pria. 










Demi melepas rasa kesalnya kini edgar memilih pergi untuk menenangkan diri.  Melihat langit cerah dan hembusan angin yang menyejukan.  Mata nya tertutup menikmati betapa nyamannya berbaring di rerumputan. 

"Kau disini? " edgar membuka matanya hingga dia mengerutkan dahinya kala melihat sizu. 

"Sizu?  Bagaimana bisa ku disini? " tanya edgar

"Ayah ada urusan dengan ayahmu,  lalu ibu roxy bilang kau ada disini" ujar sizu duduk di sebelah edgar yang sedang rebahan. 

"Apa yang ayah mu ingin bicarakan dengan ayah bodoh ku? " sizu tertawa kala mendengar edgar mengatakan jika ayah nya adalah ayah bodoh. 

"Hanya masalah sederhana di bilang,  oh ya kau tidak kepanasan?.  Ini sudah mau siang" ujar sizu

"Tidak,  lagian ada pepohonan yang menutupi ku" sizu menatap edgar yang memejamkan mata hanya suara hembusan angin yang terdengar.  Sizu mengangkat tanganya,  lalu menutup sinar matahari yang mengenai wajah edgar. 

Sizu bisa melihat wajah tampan yang memejamkan matanya.  Dia bahkan terus memandangi wajah edgar tanpa henti. 

"Berhenti menatap ku" edgar bicara membuat sizu salah tingkah.  Hingga pria itu membuka matannya,  dia melihat wajah sizu yang memerah karena malu. 

" matamu,  cantik" edgar menatap sizu yang semakin membuat gadis itu malu.  Bahkan sizu sampai membenturkan wajahnya pada dada edgar.

"Huaaaa wajahku mau meledak " kata sizu  yang sontak membuat edgar tertawa.















Tbc

Yahoooo maaf typo

I Make Duke Falling In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang