13

37.3K 3.5K 117
                                    






Roxy pusing dan lelah bukan main,  semua adalah ulah lucas yang tidak tahu kata istirahat.  Bahkan dia di paksa bangun pagi buta hanya untuk melayani nya.  Al hasil roxy,  merasa nyeri dan juga lelah.  Bahkan lebih lelah dari dia yang ikut panen buah di kebun. 

"Nyonya apa anda butuh sesuatu? " tanya maid

"Ya bisakah buatkan apapun yang bisa membuat aku tidak lemas dan sakit badan.  Huaaa aku merasa diriku mirip air" kata roxy,  maid tersebut diam - diam senang sekali.  Sebuah kesenangan baginya jika nyonya dan tuan nya akur. 

"Bagaimana jika teh dan juga pijatan nyonya?  Ada maid yang mahir dalam memijat " katanya

"Benarkah?  Minta dia keruanganku ya,  tolong.  Badanku rasanya sakit bahkan berdiri saja seperti butuh bantuan " ujar roxy. 

Skip

Edgar pulang ke rumah,  dia tak mendapati ibunya sama sekali.  Jika ayahnya sudah ketemu tadi di ruangan raja.  Namun sang ibu?  Kemana dia kenapa tidak menampakan satupun batang hidungnya. 

Edgar dengan wajah sangat datar menyusuri seluruh tempat.  Kemana ibunya,  biasanya edgar di sambut dengan senyum manis.  Namun tak ada senyum manis satupun. 

"Denia mana ibuku? " tanya edgar

"Oh nyonya sedang istirahat tuan,  seperti nya.  Nyonya sedang tidak enak badan" mendengar kata itu edgar langsung berlari.  Tidak ada yang lebih menakutkan dari pada mendengar kata sang ibu sakit. 

Bagaimana bisa ibunya sakit, apa yang para maid lakukan sampai ibunya sakit.  Dan juga selama edgar di tempat pangeran apa yang ayah bodoh nya itu lakukan.  Sampai ibunya sakit begini.

Brak!

"IBU! " edgar langsung menerjang sang ibu yang benar terlihat lemah.

"Ed?  Kapan pulang? " tanya roxy menyentuh wanah anaknya.  Edgar malah menarik tangan sang ibu.  Mencium punggung tangan manis itu dengan lembut. 

"Ibu kau sakit?  Apa parah?  Apa perlu aku carikan dokter atau semacamnya? "

Huaaa senang sekali ketika anak tampan nya begitu khawatir.  Roxy memeluk edgar dengan sayang,  biar wajah anaknnya terlihat datar.  Namun tak bisa di tutupi jika edgar khawtair padanya. 

"Tidak apa,  ibu hanya lelah saja " edgar menatap sang ibu hingga.  Matanya menajam melihat leher sang ibu penuh ruam merah. 

"IBU LEHER MU BANYAK RUAM MERAH!  kau kena cacar? " seketika semua maid langsung buang pandangan.  Tuan muda mereka sangat dewasa namun masih anak kecil jika soal hal dewasa.  Roxy menetralkan mimik wajahnya, anak nya ini kenapa bisa sampai tanya begitu. 

"Ohhh ini karena ibu menggaruknya,  sekarang sudah tak apa.  Edgar mandi sana,  nanti suapi ibu buah ya " ujar roxy.

"Baiklah " edgar mencium dahi roxy lalu keluar dari kamar sang ibu.  Huaaa jantung roxy rasanya mau berhenti kala anaknya bertanya pertanyaan.  Menakutkan tadi, dan dia akan menghajar lucas saat pulang. 







"Leza!  Apa yang ibu ku lakukan sampai muncul ruam seperti iru! " kata edgar menatap maid nya.  Leza sendiri bingung harus bilang apa,  soalnya ini adalah hasil dari perbuatan sepasang suami istri. Dan edgar tidak boleh mengetahui karena usianya belum memadai. 

"Kau diam? " tanya edgar

"Tu tuan muda itu...  Sebenarnya emmm" ya leza sudah keringat dingin bagaimana dia harus menjelaskan pada tuan mudanya ini. Jika begini dia yang stress sendiri nanti, bisa idiot dia jika begini kisahnya. 

"APA KATAKAN! " teriak edgar kesal,  leza tak bisa mengungkapkan karena dia saja malu mengatakan.  Dengan cepat leza berlari keluar mengambil sebuah buku.  Edgar sudah emosi batin,  dia pastikan akan memusnahkan leza jika orang itu kembali. 


"Ini tuan muda, bacalah dan pahami.  Nanti anda akan tau penyebab nyonya deperti itu" setelah mengatakan itu,  leza langsung kabur,  dia pastikan akan menghukum leza nanti. 

Edgar membuka buku yang di berikan oleh leza.  Memang apa yang membuat ruam merah di leher ibunya muncul.  Matanya membuka satu dua halaman.  Masih aman,  namun saat pertengahan.  Mata edgar langsung membulat. 

Di lemparnya buku sialan itu menjauh.

."Apa itu!!!!" langsung saja edgar histeris melihatnya.  Namun tak lama,  dia kembali penasaran.  Kembali dia mengintip apa yang ada dalam buku. 





Skip



Lucas akhirnya pulang,  dia melihat suasana rumah terasa sepi.  Kemana istri cantiknya pergi,  kakinya melangkah melihat ke ruangan yang manjadi kamar istrinya. 

"Dia sudah tidur ya " lucas langsung menutup pintu kembali karena tak mau menganggu istirnya yang cantik.  Namun sebuah tarikan membuat lucas sempoyongan dan terjatuh. 

Sret!!!!

"Kita harus bicara !"











Disinilah lucas yang duduk sambil menatap anaknya. Mata anaknya menajam kala menatapnya memang dia berbuat apa sampai  edgar marah begitu.

"Kau kenapa lagi?  "Tanya lucas menyilangkan tanganya. 

"Ayah bukankah kau bajingan! " kata edgar yang membuat lucas menaikan sebelah alisnya.  Bajingan?  Memang kenapa bukannya memang sudah sejak dulu fikirnya.

"Lalu kenapa,  meski aku bajingan kau tetap anak ku kan? " kata lucas santai

"KAU KAU APAKAN IBU HUM! IBU SAMPAI SAKIT DAN BANYAK RUAM MERAH! AYAH BAJINGAN KURANG AJAR!" edgar mengamuk sambil mencoba memukul lucas. Sekarang lucas paham anak nya marah karena melihat roxy kelelahan.

"Memang kau mau apa? Aku dan roxy ibumu sudah menikah. Sah saja kami melakukan hubungan. Lagian kau sudah dewasa aku butuh anak untuk menghuni rumah ini !" kata lucas

"Tapi kau tak tahu jeda!  Ibu sampai tidak bisa bangun! " marah edgar

"Eh??? Kau kenapa kesal begitu, jika mau kau lakukan saja dengan clarisa" mendengar nama itu wajah edgar langsung memerah padam. Hal itu tak luput dari perhatian lucas.

"Wow?  Kau sudah sejauh mana dengan nya? " tanya lucas

Sial ayahnya selalu tau cara agar dia tak bisa membalik ke adaan.  Dengan kesal edgar memukul perut lucas hingga pria itu mengerang sakit.  Setelah itu edgar pergi begitu saja. 


Lucas tertawa melihat tingkah anaknya. Namun seketika matanya berubah redup dan datar.  Dia menatap ke arah jendela. 



"Kau ternyata masih hidup" ujarnya menatap langit malam tanpa ada nya cahaya bintang atau bulan. 













Tbc

Yahoo yahooo yahooo

I Make Duke Falling In Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang