Mayat berjatuhan di depan sana, edgar tanpa rasa kasihan menebas mereka dengan pedang. Dia mengutuk dirinya sendiri kenapa bisa lengah. Kini dia harus kehilangan clarisa dalam artian gadis itu di culik. Pria tua itu di introgasi bahkan edgar sudah memotong lengannnya.
Pria tua mengatakan jika dia hanya diminta untuk bertanya pada edgar meski dia tidak tahu apa tujuanya. Karena dia di bayar maka dari itu dia mau saja. Namun tak di sangka karena hal itu. Putri kerajaan harus di culik oleh para bandit.
"Shit! " umpat edgar, hingga dia coba berfikir jernih. Dia mencoba memikirkan dimana sekiranya para bandit akan membawanya jika lokasi penculikan disini. Edgar sudah meminta prajurit yang sadar melapor ke kerajaan. Dan dia harus segera bertindak.
"Tu tuan" seorang anak kecil yang sempat clarisa tolong mendekati edgar. Ok untuk saat ini edgar harus menahan diri jangan sampai yang tidak tahu masalah malah kena imbas.
"Ada apa adik kecil? Jika ingin mengajak bermain. Maaf ya kakak tidak bisa" kata edgar
"Ti tidak, tapi itu... Di perbatasan antara wilayah ini dan kerajaan camellia ada sebuah rumah. Orang desa bilang pernah mendengar suara orang teriak. Dan juga pernah slah satu orang disini melihat bandit yang melukai orang-orang masuk ke sana. "
Seketika edgar menaiki kuda tak lupa memberikan 5 koin emas pada anak yang sudah memberitahu hal yang sangat penting. Meski seandainya tempat itu bukan markas, setidaknya edgar bisa berpeluang menemukan clarisa.
Kecepatan kuda yang di tunggangi edgar terus melaju. Menembus rerumputan liar yang tumbuh di hutan. Jalan menuju perbatasan ternnyata mengambil rute hutan. Para prajurit juga berpencar agar jika memang itu wilayah bandit. Maka mereka akan mudah menyergap.
"Tunggu disana! Clarisa! "
Rasanya sesak kala clarisa mencoba bernafas, dia hanya bisa melihat samar-samar para pria yang sibuk mengasah senjata. Clarisa terus menahan dan mencoba bernafas dengan benar namun sulit sekali. Entah apa yang lakukan oleh oara bandit itu pada dirinya.
"Dia putri kerajaan kita bisa membuat kerajaan ini hancur. " samar-samar clarisa mendengar percakapan mereka. Kepalanya pening sekali sampai tidak tahan hanya untuk mengangkat.
"Ed edgar.... " hanya nama pria yang tak lain adalah cinta pertamanya yang dia bisa sebut. Clarisa berharap dia tak mati konyol disini. Tanpa menikah dengan pria yang dia cintai.
"EDGAR! " suara dari wanita yang edgar kenal. Sizu mengenakan pakaian yang mirip kesatria. Sizu sendiri memang sedang berkeliling mencari tanaman obat. Di temani dengan 3 pengawal setianya.
"Sizu! Apa yang kau lakukan disini?! " tanya edgar
"Aku ada urusan, lalu kau?!" edgar menjelaskan kondisi yang terjadi. Sizu sendiri terkejut dan dia meminta para pengawalnya menbantu edgar. Dengan mebawa kuda masing-masing keduanya menuju lokasi dimana kemungkinan clarisa di tahan.
Para bandit yang menahan clarisa sedang bersorak gembira karena bisa menahan putri kerajaan. Bahkan kesenangan mereka membuat kepala clarisa makin pening saking berisiknya.
Namun saat dia sudah pasrah akan hidupnya suara keributan terdengar. Meski setengah sadar clarisa bisa tahu jika itu suara ledakan. Ya clarisa menganggap suara peluru yang keluar dari pistol seperti ledakan. Dan seketika dia tersenyum edgar datang untuk nya. Hal yang cukup membuatnya senang. Setidaknya , di akhir hidupnya dia bisa melihat edgar, Untuk terakhir kalinya.
"CLARISA!!!!! " sizu langsung membuka seluruh ikatan. Edgar bersama para prajurit lain langsung menangkap dan mengaman kan para bandit. Sizu menekan nadi, dan memeriksa detak jantung clarisa.
"EDGAR! KITA HARUS BAWA CLARISA SEKARANG, DETAK JANTUNGNYA! MELEMAH! " dengan sigap di ikuti sizu. Edgar langsung menggendong clarisa. Sizu menyarankan agar membawa ke camellia saja, karena dekat. Jika mereka ke desa di tempat awal mereka datang. Mungkin clarisa akan mati.
Sizu dan edgar memacu kecepatan kuda nya bersama. Hujan turun tak membuat kecepatan kuda keduanya menurun. Hanya butuh 23 menit hingga sampai di istana camellia. Sizu langsung menyuruh edgar masuk membawa clarisa.
"Sizu? " sang ibu memanggilnya
"Tidak ada waktu ibu, tolong panggil dokter kerajaan! " sizu berlarian menuju kamarnya, dimana dia meminta edgar membawa clarisa kesana.Suasana di luar kamar sizu cukup menegangkan. Edgar bahkan tak bisa menenangkan dirinya. Sizu menghelah nafas, dia mengambil beberapa pakaian saudaranya. Di tambah handuk kering.
"Ganti baju mu ed, semua akan baik-baik saja " edgar melihat sizu yang meyakinkannya. Dia ingin menolak namun sizu terus memaksanya. Pada akhirnya edgar menuju kamar lain yang sudah di siapkan.
"Jadi bagaimana? " tanya sizu
"Racun yang ada dalam tubuh putri clarisa masih sedikit menyebar. Namun tak usah khawatir, efek nya mungkin tak parah. Saat bangun putri clarisa mungkin akan merasa mual dan sulit makan. Tapi tidak lama, lalu tanganya mungkin akan sedikit mati rasa. Mengingat racun yang masuk ke tubuhnya cukup berbahaya. "
Mendengar penjelasan dokter sizu dan para anggota kerajaan mengucapkan terimakasi. Raja camellia langsung meminta agar seluruh bandit yang ikut andil dalam kejadian ini di bawa ke ruang bawah tanah. Dia juga meminta agar surat untuk raja rose kingdom segera dikirim.
Malam tiba, sinar cahaya bulan menerpa jendela kamar milik sizu. Dimana clarisa terbaring denganw ajah pucat. Edgar duduk di dekat ranjang memijat kepalanya begitu pening.
"Teh hangat? " sizu memberikan pada edgar, untung ada sizu yang tidak sengaja bertemu dengan mereka. Jika tidak entah apa yang akan terjadi.
"Clarisa sangat kuat ed, dia pasti akan baik-baik saja. Daya tahan tubuh clarisa juga sanggat bagus. Jika aku yang kena mungkin, sekarang kau akan melihat pemakaman ku" kata sizu
Edgar menghelah nafas
"Jangan bicara begitu, jika masih bisa bertahan, kau harus bertahan. Sizu terimakasi" edgar menatap wanita di sebelahnya, wajah sizu seketika memerah. Namun dia menyadari jika wajah edgar juga sama hal nya. Sizu menyentuh kening edgar, rasa panas yang dia rasakan.
"Kau demam ed, istirahatlah " kata sizu panik, edgar melihat wajah panik sizu membuatnya teringat pada roxy sang ibu.
"Aku baik-baik saja, kau mirip ibuku" ujar edgar
"Jangan malah tertawa, ayo istirahat kau bisa ikutan sakit" melihat nada marah sizu, edgar ingin berdebat namun tenaganya seperti terkuras. Di bantu sizu, akhirnya edgar menuju kamarnya.
"Biar aku yang menjaga clarisa kau cukup istirahat" sizu menarik selimut menutup edgar hingga sebatas dada.
"Sizu, terimakasi" edgar tersenyum padanya, jantung sizu semakin berdebar. Kenapa edgar saat tersenyum semakin tampan saja.
"Pokoknya istirahat! " kata sizu, yang langsung keluar dari kamar edgar.
Tbc
Yahioooooi
KAMU SEDANG MEMBACA
I Make Duke Falling In Love ( END )
Romanceterbangun dengan tubuh yang berbeda membuat luna harus menahan nasib buruk dimana dia adalah istri seorang DUKE. yang di kenal kasar dan juga tidak memiliki simpati sama sekali. bahkan untuk sang anak sendiri Cover book : dari manhwa ( who made m...