Bab 13

2.9K 48 0
                                    

Kenapa kamu harus kembali saat hati ini sudah milik orang lain?


El melepaskan cekalan tangan Veyla, lalu menoleh menatapnya "Kenapa Lo harus kembali Vey?." Tanya El.

Veyla meneteskan air matanya saat kalimat itu keluar dari mulut El "El gue bener-bener minta maaf. Gue tau gue salah, tapi gue cuma mau berdamai." Lirih Veyla lalu menunduk kepalanya.

"Berdamai Lo bilang? Berdamai buat apa? Toh semuanya udah berlalu. Udalah Vey, ga usah balik ke masa lalu. Lo dan gue sekarang adalah teman sekelas. Bukan sahabat gue waktu kecil!." El melangkah pergi meninggalkan Veyla menuju kantin.

El berjalan memasuki kantin, El langsung bergabung dengan ketiga sahabatnya yang tengah menyantap makanan.

"Habis dari mana Lo?" Tanya Valen.

"Toilet." Jawab El.

"Pesenan gue mana?." Sambung El.

"Nih bos." Riko menyodorkan semangkuk nasi goreng.

El langsung menyantapnya dengan nikmat.

Tiba-tiba, Veyla datang lalu duduk di sebelah El membuat kegiatan makannya terhenti.

"Hai, gue boleh gabung sama kalian?." Tanya Veyla.

"Ga." Jawab El.

"Boleh." Jawab Riko bersamaan.

"Btw, kalian namanya siapa? Kenalin. Gue Veyla." Ucap Veyla sok akrab.

"Gue Valen." Ujar Valen.

"Gue Gian." Timpal Gian.

"Gue Riko si paling tampang seantero sekolah." Ucap Riko dengan sangat pedenya.

"Ouh iya, salam kenal ya." Ucap Veyla lalu tersenyum.

"Btw Lo Cantik Vey cocok jadi ibu dari anak-anak gue" Ucap Riko terang-terangan.

"Yeu dasar kadal gurun, ga bisa lihat cewek bening dikit aja Lo." Ucap Gian.

"Jangan di dengerin ya Vey anggap aja mahluk halus biasalah kalau jomblo karatan emang begini sukannya ngegombal." Timpal Valen.

"Gue duluan balik ke kelas.". El melangkah pergi meninggalkan kantin.

"Gara-gara Lo sih Rik berisik si bos jadi cabut kan tuh." Ucap Gian.

"Btw gue seneng bisa kenal kalian. Oiya gue mau susul El dulu ya." Pamit Veyla.

"Lo mau susul El? Lo udah kenal El?." Tanya Riko.

"Iya, gue sahabat kecilnya pas sekolah dasar. Gue balik ke kelas dulu ya kalau gitu" Jawab Veyla lalu melangkah pergi menyusul El.

"Gila, si bos. Ga pernah cerita kalau pernah Deket sama cewek plus sahabatnya pas SD kayak Agnes Monica gitu." Ucap Riko.

"Gue juga baru tau." Timpal Valen.

"Emang ya orang tamvan itu selalu di kelilingi cewek cakep." Ucap Riko.

"Terima nasib aja udah kalau jelek dari lahir mah." Tawa Gian.

***********

Saat ini El berada di rooftop ia tidak jadi kembali ke kelas pasti Veyla akan menemukannya. El menyesap rokok yang di sela-sela jarinya lalu menggebulkan asap rokok ke udara.

"Kenapa Lo harus balik sih, di saat hati gue udah bukan untuk Lo." Monolog El.

El membuang rokoknya ke bawah tanah lalu menginjaknnya hingga padam.

"Argh, tapi kenapa hati gue sakit kalau acuhin Lo." El menjambak rambutnya frustasi.

Bel masuk berbunyi, El melangkah turun dari rooftop menuju kelas. Sesampai di kelas El langsung duduk di bangkunya.

"Selamat siang anak-anak, Bapa akan membentuk kelompok untuk tugas hari ini." Ujar Bu Nika.

"Baik Bu." Balas murid serempak.

"Tugas hari ini, menganalisa unsur-unsur atom. Kalian bisa cari referensi di toko buku atau perpustakaan di kumpulkan besok. Jumlah kelompok 2 orang akan ibu bacakan kelompok 1 Veyla dan El, kelompok 2 Dina dan Riko dan seterusnya." Ucap Bu Nika.

Kenapa harus sama Veyla sih batin El malas.

Bel pulang berbunyi, El dengan cepat merapikan alat tulisnya lalu memasukannya ke dalam tas beranjak berdiri lalu melangkah pergi menuju parkiran motor.

"El" panggil Veyla sambil berlari menghampiri El yang sudah berjalan jauh.

"El, hari ini ke toko buku bisa? Untuk tugas besok." Ucap Veyla.

"Ga bisa gue sibuk, Lo kerjain aja sendiri." Ujar El sambil berjalan dengan langkah lebar.

"Gue tau El, gue punya kesalahan sama Lo. Tapi Lo ga bisa kayak gini dong!! Ini kerja kelompok untuk tugas sekolah jangan bawa masalah pribadi ke sini." Ucap Veyla membuat El berhenti berjalan.

"Lo bener, tapi gue tetep ga bisa." Tegas El dengan raut wajah dingin.

"Lo egois El hikss.. hikss..Lo bawa masalah hidup kita ke dalam tugas kelompok. Gue tau Lo benci sama gue bahkan dendam sama gue. Gue ga masalah kalau Lo ga mau sahabatan sama gue lagi kayak dulu pas Sd tapi untuk ini Lo harus profesional El hiks hikss..hikss..." Ucap Veyla sambil menangis tersedu-sedu.

"Ga usah nangis! Oke gue akan profesional. Cepet gue tunggu di parkiran." El melangkah terlebih dahulu menuju parkiran.

Veyla tersenyum senang, El memang tak bisa melihatnya menangis.

Veyla berjanji akan membuat El kembali seperti dahulu kala. El yang sangat lembut padanya dan baik padanya.

Veyla melangkah Menyusul El, setiba di parkiran mobil. Veyla melangkah masuk ke dalam mobil.

Mobil melesat pergi menuju toko buku dengan kecepatan tinggi, sesampai di toko buku El dan Veyla melangkah turun memasuki toko buku.

Veyla dan El menyusuri rak mencari buku untuk bahan analisis tugas mereka.

"El tolong ambilin bisa? Ini tinggi banget." Ucap Veyla.

"Ga usah manja, ambil sendiri!." Ketus El.

"Tolong, ini juga untuk tugas kelompok El bantuin ya." Mohon Veyla sambil menunjukan pupy eyesnya.

"CK, dasar nyusahin." El meraih buku yang berada di rak atas tersebut.

Tubuh El dan Veyla berdekatan, di balik rak buku ada seseorang yang memfoto mereka dengan tersenyum bangsat

Dasar cowok semua sama aja sama -sama kayak anjing ga cukup sama satu cewek apalagi modelan cowok kayak El Ga rela gue sahabat gue di poligami batin Hana menggebu-gebu.

Hana langsung mengirim foto El dan wanita asing itu pada Gaby.

Hana hanya khawatir Gaby hanya di jadikan mainan El, karena laki-laki ganteng dan tajir seperti El pasti sangat terlalu gampang mendapatkan apa yang mereka inginkan.

***********

Tbc

Pushy Boy (Cowok Pemaksa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang