Bab 46

1.9K 21 1
                                    

Beautiful pain ~ Tama

*
*
*

Gaby langsung melarikan Tama yang jatuh di lantai berlumuran darah usai tembakan El ke rumah sakit kemudian di tangani cepat oleh dokter. Saat ini Tama berbaring di atas brangkar rumah sakit dengan alat-alat medis yang melekat pada tubuhnya.

Gaby meneteskan air matanya begitu deras melihat Tama kekasihnya dari kaca jendela UGD terkapar tak berdaya. Sekujur tubuhnya terlihat sangat pucat memutih.

"Maafin aku Tama ga seharusnya kamu merasakan ini semua. El memang sangat iblis. Aku minta maaf sayang semoga kamu cepat pulih kembali, aku merindukanmu." Batin Gaby.

Dokter keluar dari dalam kamar IGD "Dengan keluarga pasien?" Tanya Dokter.

Gaby menggerjapkan matanya tersadar akan suara dokter yang berada di sampingnya kemudian menghusap air matanya "Iya dok saya kekasihnya bagaimana keadaan pacar saya dok?" Tanya Gaby.

"Seperti ini keadaan pacar anda masih bisa di selamatkan untung saja anda cepat membawanya ke sini dan luka tembaknya untung saja bukan di area hati atau kepala. Kekasih anda sudah saya operasi keluarkan untuk peluru yang masuk ke dalam bahunya lalu saya jahit. Keadaan kekasih anda masih koma biusan. Tunggu saja sebentar lagi juga sadar. Akan tetapi di bagian kaki kanannya luka tembaknya sangat dalam membuat pacar anda akan sulit untuk berjalan sementara memakai tongkat single. Bisa sembuh melalui resep obat yang akan saya berikan nanti bisa di tebus di apotek untuk obatnya dan nanti di minum setiap hari obatnya namun kemungkinan akan lama sembuhnya karena butuh proses. Saya sarankan anda menghibur pacar anda ketika ia bangun nanti."

"Baik dok, terima kasih banyak atas bantuannya kiranya Kebaikan dokter di balaskan Tuhan aminn." Balas Gaby.

"Aminn dan Sama-sama, kalau begitu saya pamit pergi." Dokter melangkah pergi.

Gaby melangkah masuk ke dalam kamar UGD kemudian duduk di sebelah Tama. Menunggu Tama membuka matanya sambil menghusap wajah Tama dengan derai air mata yang tak bisa ia tahan.

Betapa sedihnya hati Gaby membayangkan Tama membuka mata dan mengetahui fakta bahwa ia kakinya pincang.

Gaby khawatir Tama tidak menerima kenyataan ini. Ini semua akibat ulah El iblis. Gaby tidak akan pernah memaafkan El.

Drrttt drtt

Bunyi panggilan telfon Gaby berdering.

Gaby meraih ponsel berlogo apel dari dalam tasnya membaca nama mama tertera di ponselnya dengan cepat Gaby mematikan panggilan telfon mamanya. Gaby tau pasti mamanya khawatir dengan keberadaannya sejak Gaby melarikan diri dari El seminggu yang lalu mamanya terus mentelfon Gaby hingga 125 panggilan telfon tak terjawab.

"Maafin Gaby mah Gaby anak durhaka. Tapi gaby berhak bahagia dengan pilihan Gaby mah."

**************

Di sisi lain.

El,Valen, Briellie sampai di parkiran hotel milik keluarga El.

"Lo tolong urus Briellie anak kesayangan gue Len kalau Lo ga ngerti minta tolong sama maid di sini. Kasih dia susu yang banyak pasti anak gue udah kelaperan. Gue mau tenangin diri gue dulu."

"Oke bos, tapi Lo jangan melakukan hal-hal aneh ya bos gue mohon sama Lo. Masih ada Briellie yang harus Lo jaga dan rawat bos."

"Hm." Balas El singkat lalu memberikan Briellie ke dalam gendongan Valen.

El melangkah keluar menuju kamarnya. Sesampai di kamar El mengunci pintu lalu masuk ke dalam kamar mandi. El menatap cermin pantulan dirinya yang terlihat sangat menyedihkan. El akui benar kata Gaby El sangat menyedihkan.

Pushy Boy (Cowok Pemaksa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang