Bab 27

1.8K 25 0
                                    


Orang tua adalah segala-galanya untukku. Mereka seperti denyut nadiku dan detak jantung. Kemanapun mereka pergi, mereka selalu ada di hatiku karena mereka cinta pertamaku yang mengenalkan ku pada kebahagiaan yang indah~ Gaby Bernandeta.

Part khusus yang bertanya-tanya tentang orang tua Gaby. Pasti pada penasaran kan? Wkwkwk
                  

                           *********

Pagi hari.

Kringgggggggggggggggggggggggg ( Bunyi nada dering telfon ponsel Gaby)

Telinga Gaby yang mendengar nada dering telfon ponselnya terus menerus berbunyi mengerjapkan matanya lalu beranjak duduk mencari ponselnya berada. Gaby meraih ponselnya yang berada di atas meja nakas lalu mengangkat panggilan telfon.

"Hallo?"

"Hallo Gaby, ini mama nak." Suara dari sebrang telfon Gaby.

"Mama? Mama kenapa baru hubungi Gaby terahkir mama sama papa hubungin Gaby waktu Gaby kelas 1 SMA hikss.. hikss.. 2 tahun mama sama papa ga kabarin Gaby hikss ..hikss... 2 tahun mama dan papa ga pulang-pulang sibuk bekerja hikss..hikss....waktu Gaby di keluarin sekolah yang lama karena Gaby sering bolos berharap mama sama papa pulang ngurusin Gaby kenyataannya enggak hikss.. hikss.. Gaby telfonin ga di angkat cuma balasan by WhatsApp itupun ke mbok Darmi hikss hikss Mama sama papa suruh anak buah mama urus surat pindah sekolah Gaby hikss ....hikss... Mama sama papa ga sayang lagi ya sama Gaby? sayangnya sama duit aja? Gaby juga perlu kasih sayang mama dan papa hiks...Hikss...Hikss..hikss mama ga tau Gaby khawatir setiap hari sama mama dan papa. Mama sama papa sehat-sehat aja kan sekarang?"

"Iya maafin mama sama papa nak karena ga sering hubungi kamu karena kita berdua sibuk cari uang untuk kamu Gaby, untuk masa depan kamu biar kamu bisa kuliah di sini nanti nyusul mama sama papa. Waktu kamu kelas 1 SMA kamu pernah bilang mau nyusul ke sini. Mama sama papa ga bolehin kamu bukannya ga sayang tapi karena pergaulan di sini ga baik nak dan sebenarnya perusahaan mama sama papa juga masih sering naik turun keadaannya saat mama dan papa baru belajar mengurus perusahaan warisan kakekmu. Kabar mama sama Papa baik. Kamu apa kabar nak? Gimana di sekolah baru kamu?"

"Iya gapapa Gaby maafin dan Gaby mengerti mah. Kabar Gaby juga baik mah. Di sekolah baru Gaby bagus dan nyaman."

"Syukurlah kalau gitu, mama sama papa seneng dengernya. Uang bulanan kemarin udah habis belum yang mama transfer ke mbok Darmi?"

"Masih ada mah."

"Bagus kalau gitu sekarang kamu rajin berhemat ya nak"

"Iya mah Gaby rajin nabung sekarang."

"Pinternya anak mama, oiya mama mau tanya kamu harus jawab jujur. Satu bulan setelah kamu pindah sekolah di sekolah baru. Mama dapat WhatsApp kabar dari mbok Darmi kamu ga tinggal di rumah lagi terus mama tanya mbok Darmi, mbok Darmi bilang kamu tinggal di apartemen teman kamu karena lebih Deket dari sekolah. Kenapa kamu tinggal di apartemen temen kamu padahal kamu punya rumah?"

"Iya mah Gaby jawab jujur, maafin Gaby udah bohong sama mama. Setelah sebulan aku pindah di sekolah baru. Aku WhatsApp ke mbok Darmi info kalau aku tinggal di apartemen teman karena lebih Deket dari sekolah padahal enggak mah hikss..hikss...maafin Gaby udah bohong sama mama dan papa..."

"Terus kamu tinggal di mana sekarang nak?"

"Maafin Gaby mah hikss...hikss...Sebenernya Gaby udah nikah mah hikss... hikss Gaby tinggal di rumah suami Gaby... Gaby nikah sama dia karena Gaby di hamilin sama dia mah dan sekarang Gaby lagi mengandung hikss...hiks.... sebentar lagi mama punya cucu kandungan Gaby udah 6 bulan."

Pushy Boy (Cowok Pemaksa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang