Bab 29

1.9K 29 0
                                    

Ku lukisan luka pada awan berjalan
Hitam putihnya pancarkan kenangan
Kadang panas datang membakar
Lalu hujan datang menyejukkan
Kadang petir datang menyambar
Lalu pelangi datang menyenangkan dan itu kamu Gaby ~Tama

**********************

Motor ninja Kawasaki merah memasuki teras pekarangan rumah minimalis berwarna cat hitam. El mematikan mesin motornya lalu mengunci motor berjalan memasuki basecamp.

"Tumben bos Lo Dateng ke bescamp." Sapa Riko.

"Iya gue gabut Gaby lagi main sama temen SMP-nya." El mendaratkan bokongnya di sofa sebelah Valen.

"Semenjak ada istri Lo sibuk banget bos jarang banget ke basecamp biasanya kita selalu main ps bareng, nonton bola bareng, Mabar bareng ampe beduk subuh." Ucap Gian.

"Iya maafin gue, sekarang ada wanita yang harus gue jaga 24 jam dan gue juga kerja balik sekolah di kantor bokap. Kemarin Gaby juga sakit gue ga bisa beranjak sedikitpun dari Gaby gue khawatir." Balas El.

"Gapapa bos, kita paham kok. Gue liat-liat raut wajah Lo bahagia banget kepo gue." Ucap Valen.

"Gue di kasih kesempatan buat berjuang dapetin cintanya Gaby dan gue bercinta kemarin sama Gaby tanpa paksaan." El tersenyum tipis mengingat Gaby berada di bawahnya.

"Affah iya? Yang bener Lo bos? Gaby mau bercinta sama Lo modelan kek pantat panci." Ucap Riko membuat Gian dan Valen tertawa.

"Anjir Lo rik, dari pada Lo modelan sempak Spongebob." Sahut El tak mau kalah membuat Gian dan Valen tertawa kembali.

"Tapi serius bos secepat itu Gaby mau bercinta lagi sama Lo jelas-jelas dari awal dia benci sama lo? Lo ga merasa ada yang aneh gitu bos?" Tanya Gian.

"Gue ga merasa ada yang aneh karena meskipun gue tau dari awal Gaby emang ga cinta sama gue dan benci liat gue karena gue ngambil kehormatannya tapi sikap Gaby ke gue sebelum kemarin bercinta baik-baik aja dan awal sebelum baik-baik aja Gaby juga minta maaf kalau sering marah, sensitif dan bentak-bentak gue. Gue ga merasa aneh sama sekali karena gue fikir manusia bisa berubah hati dan fikirannya kapan aja dan di manapun jadi waktu Gaby berubah baik ke gue, gue mencoba cari kesempatan untuk Deket kenal dia dan sampai sekarang kita baik-baik aja bahkan dia suka ngemeshin pengen gue cium sampe sesek nafas." Jawab El panjang lebar lalu tersenyum tipis.

Valen mengganguk "Mantap bos lanjutkan semoga Gaby nanti cinta balik sama Lo aminnn. Terus Veyla Lo kemanain bos? Gue lihat-lihat dari gerak geriknya dia suka sama Lo."

"Aminn makasih Len, soal Veyla dia emang cinta pertama gue tapi Gaby cinta terakhir gue. Gue sama Veyla udah damai jadi sahabatan lagi karena Veyla baru kasih tau gue alasan dia ninggalin gue keluar negeri ternyata dia berobat penyakitnya. Gue membatasi diri kenal wanita lagi waktu Veyla pergi selalu main bareng kalian tapi semenjak Gaby hadir entah kenapa gue tertarik sama dia dan sekarang gue bucin total sama Gaby." Ucap El lalu meraih bungkus rokok di dalam saku jaketnya kemudian menyelipkan satu batang rokok di sela-sela jarinya dan menyalakannya dengan korek. Menghisap batang nikotin itu dengan nikmat.

"Mantap bos lanjutkan kebucinan tolol Lo biar Veyla gue adopsi jadi pacar gue." Ucap Riko lalu terkekeh.

"Ambil aja tapi Lo harus jaga dia sebaik mungkin itu juga kalau Veyla mau sama Lo Rik." El menghembuskan asap rokok ke udara.

Gian dan Valen tertawa ngakak.

"Kampret Lo bos bikin mental gue loyo sebelum berjuang."

"Sadar diri itu penting Rik modelan Veyla mana mau sama Lo yang pabalatak plus pitak." Tawa Valen terpingkal-pingkal.

Pushy Boy (Cowok Pemaksa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang