Bab 17

2.5K 46 0
                                    

Hari ini hari Senin, Gaby sudah bangun beranjak menuju kamar mandi melakukan ritualnya.

Sehabis mandi, Gaby memakai baju lalu melangkah turun ke bawah untuk sarapan.

Gaby menyantap makanan yang di hidangkan oleh BI Jum.

El yang sudah siap dengan seragam sekolahnya melangkah turun ke bawah melihat Gaby yang tengah sarapan, El tersenyum.

"Pagi Gab." Sapa El sambil menghampiri Gaby lalu duduk di sebelahnya.

Tanpa menjawab sapaan El Gaby melangkah pergi meninggalkan El menuju dapur menaruh piring di wastafel.

El yang merasa tak beres lantas menyusul istrinya "Kamu kenapa Gab? Kok ga balas sapaan aku? Sariawan?" Tanya El bertubi-tubi.

Gaby menoleh menatap El lekat "Gapapa." Jawab Gaby lalu melangkah pergi menuju kamarnya.

Jujur El binggung dengan sikap Gaby yang tiba-tiba cuek padanya. Apa salahnya? Siapapun tolong beri tahu El.

El mengacak rambutnya frustasi, El melangkah menuju kamar Gaby. Sesampai di kamar Gaby El langsung membuka pintu namun pintu terkunci dari dalam.

Tok tok tok.

El mengetuk pintu Gaby kasar "Gab, buka Gab." Ucap El.

"Mau ngapain sih dia." Kesal Gaby pelan lalu melangkah membuka pintu.

"Gab, kamu kenapa sih?" Tanya El.

"Kenapa apanya? Aku Gapapa." Jawab Gaby.

"Gapapa, tapi kamu cuekin aku tadi. Kalau aku ada salah aku minta maaf dan kamu kasih tau aku biar aku bisa berubah. Kalau kamu mau sesuatu kamu ngomong sama aku Gab jangan ngambek kayak gini." Ucap El lirih.

" Apa sih, orang aku gapapa. Udah sana kamu sekolah aku mau tidur." Usir Gaby.

"Aku ga mau sekolah kalau kamu kayak gini." Ucap El.

"Yaudah ga usah sekolah biarin aja kamu ga lulus!" Gaby membalikan tubuhnya hendak melangkah menuju kasur.

Grep

Dengan cepat El memeluk Gaby erat dari belakang tak mau melepaskan Gaby pergi.

"Gab, aku mohon jangan seperti ini. Aku salah apa?." Bisiknya tak terasa air mata mengalir di pipinya.

"Lepas." Gaby menghempaskan tangan El kasar.

"Gab, aku salah apa sih sayang." Ucap El sendu.

Gaby membalikan tubuhnya menghadap El malas "Aku bilang gapapa ya gapapa. Sana keluar sekolah!!!." Bentak Gaby.

"Kamu aneh gab kemarin kamu baik-baik aja aku sedih kamu kayak gini." Ucap El lirih sambil meneteskan air mata lalu melangkah pergi meninggalkan Gaby.

Dengan cepat Gaby berjalan mengunci pintu. Tubuh Gaby merosot ke lantai "Maafin aku El, aku hanya ga mau membuat kamu semakin terluka lebih dalam saat aku pergi nanti. Aku ga tega melihat orang tua mu bersedih nanti melihat kamu anak kesayangannya terluka karena aku. Aku hanya ingin kamu membenci aku dengan begitu aku bisa pergi dengan tenang dan tanpa rasa bersalah yang dalam nanti." Monolog Gaby pelan.

******

Di rooftop  sekolah jam istirahat , El diam membisu saat temannya asik mengobrol.

"El, Lo kenapa dah? Tumben, ga biasanya Lo bengong Mulu dari tadi." Celetuk Valen.

"Ada masalah hidup apa sih Lo El." Ujar Gian.

"Cerita aja bos, siapa tau bisa bantu ye kan" Timpal Riko.

Pushy Boy (Cowok Pemaksa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang