Bab 30

2.2K 28 0
                                    


Cinta itu sederhana yang rumit itu kamu~

***********

Gaby berdiri di depan pintu rumah Hanna lalu memencet bel.

Tak lama Hanna keluar dengan raut wajah terkejut "Bused setelah sekian purnama Lo baru datang lagi ke rumah gue. Kangen banget gue sama Lo anjir Gab hari-hari SMA gue hampa kek judul lagu Ari Lasso tanpa Lo." Hanna memeluk Gaby erat. Gaby membalas pelukan Hanna tak kalah erat melepas rindunya.

Hanna melepaskan pelukannya "Lo ke rumah gue malam-malam gini ga di cariin suami Lo?" Tanya Hanna.

"Gue udah izin Han Lo tenang aja." Jawab Gaby.

"Yaudah ayok masuk bestie." Ajak Hanna berjalan masuk ke kamarnya di ikuti Gaby.

Setiba di kamar Hanna. Gaby memperhatikan kamar Hanna tak ada perubahan letak posisi barangnya dan wallpaper kamarnya.

Gaby merebahkan tubuhnya di atas kasur Hanna. Hanna ikut merebahkan tubuhnya di samping Gaby "Kamar Lo masih sama ye Bun ga ada perubahan sama sekali. Terahkir gue ke sini itu kelas 2 SMA semeter 2 waktu kita masih satu SMA. Semenjak gue pindah sekolah hidup gue juga hampa banget tanpa Lo Han. Tapi hidup terus berjalan ya Bun mau ga mau gue jalani di tambah lagi gue dapat cobaan hamil dan harus satu rumah dengan orang asing."Gaby menatap langit-langit kamar Hanna yang berwallpaper bintang mengingat hari - hari berat yang ia lewati.

"Sabar bestie, semua hal yang kita lewati itu  skenario Tuhan. Semua orang di dunia pasti juga banyak mengalami pencobaan dari Tuhan. Tapi sebagai manusia kita harus tetap bersyukur, bertahan dan setia sama Tuhan karena ada buah dari hasil kesabaran kita. Gue yakin tujuan Lo ke sini pasti ada hal penting yang mau Lo omongin ke gue."

Gaby mengganguk menatap Hanna sendu "Makasih Hanna kata-kata motivasi Lo buat gue semangat lagi jalanin hidup. Lo bener tujuan gue ke sini mau minta tolong plis tolongin gue Han cari cara biar El ngejauh dari gue. Gue udah muak banget harus drama jadi orang baik di depan dia setiap hari."

Hanna menggelengkan kepalanya
"Emang Lo sama masih dendam sama suami Lo? selama Lo tinggal bareng sama dia emang ga ada sedikitpun rasa cinta lo sama dia?" Tanya Hanna.

"Ga ada sama sekali Han gimana gue bisa cinta sama orang yang menghancurkan masa depan gue."

"Tapi sikap suami lo sama Lo baik kan?."

"Baik sih baik, orang tuanya juga baik nyelametin perusahaan keluarga gue yang bangkrut tapi kebaikan dia dan orang tuanya ga bisa menghapus dendam gue sama dia."

"Gue bisa aja bantu Lo Gab, tapi gue takut Lo menyesal di kemudian hari."

"Ga! Gue ga bakalan pernah nyesel Han ngehancurin hidup dia."

"Lo yakin? Kalau Lo yakin gue bantu demi kebahagiaan Lo. Tapi calon ponakan gue masih berapa bulan sekarang?." Tanya Hanna.

"Baru 6 bulan onty." Jawab Gaby bak anak kecil.

"Lo sabar 3 bulan lagi ponakan gue lahir abis itu baru gue bantu Lo. Sekarang Lo sabar-sabarin aja dulu drama di depan dia setiap hari."

"Oke makasih Han, Lo emang sahabat terbaik gue. Btw nyokap bokap Lo ke mana?" Tanya Gaby penasaran pasalnya ia tidak melihat batang hidung kedua orang tua Hanna sedari masuk ke dalam rumah.

"Sama-sama bestie, orang tua gue lagi dinas keluar kota. Lo tau lah sendiri anjir orang tua kita pecinta uang di bandingkan anaknya." Ucap Hanna dengan raut wajah sendu.

"Iya Lo bener anjir tapi meskipun orang tua kita kayak gitu kita tetep harus sayang Han." Balas Gaby.

"Iyaa bestie, btw Lo udah makan belum mau gue masakain makanan enak buat ponakan gue?."

Pushy Boy (Cowok Pemaksa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang