Bab 36

1.5K 18 0
                                    

Happy reading 🦎

Seminggu kemudian hari ujian nasional tiba usai pertengkaran mereka di mobil. Selama seminggu Gaby belajar sungguh-sungguh di dalam kamarnya sepanjang hari sekaligus menghindari bertemu dengan El. Hubungan mereka masih tidak baik-baik saja meskipun El sudah meminta maaf pada Gaby di dalam mobil waktu itu.

Saat ini Gaby sedang duduk di ruang tamu menunggu kedatangan Tama sambil mempelajari kembali materi yang Tama berikan padanya setiap waktu pembelajaran.

Tak lama menunggu pukul 10.00 wib pagi Tama datang sesuai jadwal mulai Ujian Nasional yang Tama informasikan padanya lewat ponsel.

"Pagi Gaby, sudah siap untuk memulai ujian nasional?" Tama duduk di sebelah Gaby.

Gaby menoleh menatap Tama mengganguk sambil tersenyum.

Tama menggeluarkan kertas lembar soal dan jawaban dari dalam tasnya menyodorkannya pada Gaby "Good, kalau gitu silahkan kamu kerjakan soal ujian nasionalnya. Waktu pengerjaan soal selama 2 jam semoga berhasil."

Gaby meraih kertas lembar soal dan jawaban "Oke, terima kasih pak guru."

Gaby mulai menggerjakan soal ujian Nasionalnya di atas meja dengan pensilnya. Di sebelahnya Tama duduk mengawasi Gaby mengerjakan soal ujian nasional.

Untuk anak sekolah home schooling seperti Gaby ujian nasional memang bisa di kerjakan di rumah dan kalau anak tersebut sedang sakit di rumah sakit agar mereka tidak tertinggal ujian. Di sekolah biasa seperti SMA Cakrawala tempat El sekolah juga ada sistem ujian di rumah jika anak tersebut sakit.

Tak terasa detik jam berputar, sudah dua jam otak Gaby berkutat dengan soal ujian nasional. Gaby selesai mengerjakan memberikan lembar soal dan jawaban kembali pada Tama "Selesai, soalnya sangat mudah karena kamu menggajarkan aku dengan baik Tama dan aku pelajari kembali jadi aku bisa menggerjakan semua soalnya. Aku rasa nilai aku akan baik." Gaby tersenyum manis.

Tama meraih lembar soal dan jawaban kembali "Smart girl, aku bangga menjadi guru sekaligus kekasihmu Gaby. Aku bangga kalau setiap anak murid yang aku ajar berhasil menggerjakan tahap terakhir pembelajaran ujian nasional dengan baik itu tandanya muridku menghargai waktu dan kerjaku berarti aku tidak gagal menjadi guru dan teladan terlebih kamu kekasihku aku sangat bangga. Aku yakin kamu mendapatkan hasil memuaskan sesuai dengan usahamu kalau gitu aku pamit pulang Gaby untuk memberikan soal jawaban kamu ke dinas pendidikan."

Kedua bola mata Gaby berkaca-kaca mendapatkan pujian dari Tama kekasihnya. Entah mengapa Tama selalu membuat hatinya tenang dan berdebar-debar. Tama selalu berhasil membuatnya merasa bahagia juga.

"Terima kasih Dady, Aku juga bangga menjadi anak muridmu sekaligus kekasihmu. Kamu selalu berhasil melakukan apapun Tama terlebih membuat hatiku bergetar." Gaby tersenyum manis.

"Sama-sama honey, kamu juga selalu pandai membuat perasaanku semakin hari semakin cinta sepertinya aku sudah tertiban cintamu. Jika bukan di rumah El aku ingin menerkamu." Tama menghusap pucuk kepala Gaby lembut.

"Terkam saja dengan senang hati aku mau, El juga tidak ada di rumah Dady El juga sedang ujian nasional." Gaby tersenyum manis.

"Nanti kalau sudah lepas dari El dan sepenuhnya milikku aku akan menerkammu sepanjang hari." Tama kembali menghusap pucuk kepala Gaby lembut.

Tama beranjak berdiri "Aku pamit dulu honey ke dinas pendidikan. I love you." Tama melangkah pergi meninggalkan Gaby.

Gaby tersenyum manis menatap punggung Tama yang berjalan semakin jauh. Gaby tak sabar memiliki Tama juga seutuhnya.

*********************

Pukul 03.00 wib sore.

El berjalan memasuki rumahnya sehabis melaksanakan ujian nasional di sekolah.

Pushy Boy (Cowok Pemaksa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang