Bab 14

2.7K 50 0
                                    

El melangkah gontai menaiki anak tangga menuju kamar Gaby seusai pulang dari toko buku.

El membuka knop pintu Gaby, kedua bola mata El melihat Gaby sedang tidur. El kembali menutup pintu berjalan menuju kamarnya di sebelah.

El memasuki kamarnya, lalu melangkah menuju kamar mandi membersihkan tubuhnya. Selesai mandi El memakai baju lalu  merebahkan tubuhnya tak lama terlelap bahkan ia belum sempat makan malam.

Pukul 01.00 wib malam, Gaby terbangun mencepol rambutnya asal.
Gaby melirik jam dinding di kamarnya.

"Gue kira udah pagi, CK mana gue ngidam es Boba time lagi sekarang." Monolog Gaby.

Gaby memukul perutnya pelan "Bisa ga sih Lo ga nyusahin, CK gue males banget sebenernya nurutin kemauan Lo tapi gue kasihan sama Lo nanti ileran" Gaby melangkah berdiri berjalan menuju kamar El. Gaby terpaksa meminta bantuannya mau tak mau.

Tanpa menggetuk pintu, Gaby langsung melangkah masuk ke dalam kamar El lalu duduk di tepi ranjangnya.

"El, bangun aku ngidam es Boba." Ucap Gaby sambil menggoyangkan lengan El.

El yang merasa tidurnya terganggu lantas terbangun melihat Gaby di sebelahnya. El melirik jam di dinding menujukan pukul 01.00 wib malam.

"Kenapa Gab? Kamu bangunin aku jam 1 malem?" Tanya El dengan suara serak.

"Aku ngidam es Boba tolong cariin ya." Pinta Gaby.

El mengangkat tubuhnya untuk beranjak duduk menatap Gaby lekat "Jam segini? Mana ada Gaby. Lagi pula ini udah malem ga boleh minum es Gab nanti batuk sama pilek." Balas El.

"Ish tapi ini permintaan anak kamu, kamu ga mau kan lihat anak kamu nanti ileran pas udah lahir!!!! Terus juga aku bukan anak kecil yang minum es langsung pilek sama batuk!!" Ucap Gaby kesal.

"Iya, tapi ga sekarang Gaby. Besok pagi aja aku cariin ya sekarang kamu tidur lagi balik ke kamar ya." Ujar El lembut.

"Yaudah kalau kamu ga mau cariin sekarang aku bakal cari SENDIRI!!! aku punya kaki maaf udah ganggu tidur kamu." Gaby beranjak dari kasur El melangkah keluar lalu berlari keluar mansion.

El memijat pelipisnya "Keras kepala banget istri gue." El berlari menuruni anak tangga mengejar Gaby yang sudah tidak kelihatan jejaknya.

"Pak, lihat Gaby ke mana ga?." Tanya El pada satpam di pos mansionnya.

"Ke sana Tuan, tadi saya sudah melarang Nyonya Gaby pergi Tuan tapi nyonya langsung membuka gerbang dan berlari Tuan. Maafkan saya Tuan." Ujar Satpam itu lalu menunduk.

"Gapapa, ini salah saya." balas El lalu kembali berlari menggerjar Gaby yang sudah di jauh.

"Gaby." Teriak El.

Gaby tak menghiraukan El, terus berjalan. Persetan dengan El Doni Bagaskara!!!.

"Nyebelin, dasar El brengsek ga punya hati sama otak!!!! Udah tau ini keinginan anaknya. Gue emang benci sama ini anak tapi kasihan juga kalau sampe dia ileran." Dumel Gaby sambil berjalan.

El berhasil menyusul Gaby lalu meraih pergelangan tangan Gaby mencekalnya erat.

"Stop Gab, aku panggilin kamu dari tadi kamu ga dengerin aku." Ucap El dengan nafas ngos-ngosan.

Gaby membalikan tubuhnya menatap El penuh dengan amarah lalu menghempaskan tangan El keras "Ngapain kamu kejar aku hah?? Tadi kamu ga mau bantuin aku!!! Sekarang ngapain udah telat!!!! Aku ga perlu bantuan kamu!! Aku bisa cari sendiri aku punya kaki, mata, otak. Lebih baik kamu pulang sana aku malas lihat muka kamu!!!" Bentak Gaby marah.

"Aku salah, aku minta maaf Gaby. Kita cari sekarang apapun yang kamu mau ya naik mobil. Kamu lagi hamil sendirian jalan kaki malem-malem gini aku takut kamu kenapa-kenapa. Plis maafin aku ayo kita pulang."Ucap El lembut sambil menggengam tangan Gaby.

"Janji apapun yang aku mau? Kamu beliin?." Tanya Gaby.

"Iya sayang apapun aku beliin, ayo kita pulang nanti babynya sama kamu kedinginan. Aku khawatir sama kalian berdua." Ucap El lalu memeluk Gaby erat.

"El kamu nangis?." Tanya Gaby. Gaby merasakan lehernya basah.

El melepasakan pelukan "Ga, kata siapa aku nangis?." Tanya El.

"Itu kelopak mata kamu basah." Jawab Gaby.

Segitu khawatirnya Lo sama gue El, Lo pasti cinta banget sama gue tapi maaf hati gue ga akan pernah bisa menerima orang yang sudah menghancurkan masa depan gue. Gue benci sama Lo brengsek !!!! Lihat aja apa yang bakal gue lakuin nanti pasti Lo bakal menderita!!! Batin Gaby kesal.

"Udah, ayo pulang Aku gendong ya." Tawar El.

"Ga usah, aku bisa jalan sendiri." Tolak Gaby.

"Ga terima penolakan Nyonya Bagaskara." Ucap El.

Dasar pemaksa, nyebelin. Mati kek Lo El!!! Batin Gaby kesal.

El berjongkok meraih tangan Gaby ke lehernya lalu menggendongnya di belakang.

"Aku berat ya?" Tanya Gaby.

"Hm, berat banget kaya gendong karung beras." Jawab El.

"Enak aja, aku itu kurus ya body aku aja kayak Selena Gomez gini huh." Kesal Gaby.

"Dasar Gaby pede Bernandeta." Ucap El lalu tertawa.

Cih, bisa ketawa juga nih cowok. Ganteng sih, tapi kelakuannya brengsek! Ga bakal hati gue luluh sama orang bajingan kayak Lo!! Lo perusak masa depan gue!! Gue benci sama Lo El Doni anjing Bagaskara Batin Gaby.

"Nyebelin ih." Kesal Gaby memukul pundak El pelan.

Sesampai di mansion, El membuka pintu mobil memasukan Gaby  ke dalam mobil. Mobil melesat menuju toko Boba sebelumnya El sudah menelepon ayahnya yang punya teman memiliki usaha Boba. El meminta bantua ayahnya untuk membuka toko Boba itu sekarang juga .

Orkay mah bebas!.

"Kami serius ini El, malam ini juga aku minum Boba?." Tanya Gaby antusiasas.

"Iya, kamu boleh minum sepuasanya sampe kembung ya Gab." Jawab El lalu terkekeh.

"Ga sampai kembung juga El. Nyebelin!." Balas Gaby.

El hanya dapat tersenyum tipis.

Mobil tiba di toko Boba, El dan Gaby melangkah turun memasuki toko Boba. Gaby dengan semangat memesan minuman yang anaknya idamkan.

Tak lama pesanan datang, Gaby langsung meminum Bobanya.

"Segernya, makasih El udah nurutin kemauan babynya." Balas Gaby lalu tersenyum.

"Sama-sama Gab, aku janji apapun keinginan kamu dan baby  aku bakal turutin asal kamu jangan kayak tadi ya." Ucap El lembut.

Ga boleh baper gab, dia itu yang udah ngancurin masa depan Lo! Batin Gaby.

Gaby hanya dapat mengganguk lalu tersenyum.

El gemash, lantas mengacak rambut Gaby.

Sesudah puas meminum Boba, El dan Gaby melangkah pergi meninggalkan kedai Boba.

Mobil kembali melesat menuju rumah di sepanjang perjalanan Gaby terlelap.

Setiba di mansion, El menggendong Gaby memasuki rumah menuju kamarnya.

Sesampai di kamar Gaby, El merebahkan Gaby di atas kasurnya lalu menarik selimut hingga bidang dadanya kemudian menyalakan AC kamarnya.

"Mimpi indah istri keras kepala tapi gue cinta." Ucap El lalu mencium kening Gaby kemudian melangkah keluar menuju kamarnya.

********

Jangan lupa vote and comment guys terima acii

Pushy Boy (Cowok Pemaksa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang