Bab 32

1.7K 21 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi. Guru yang mengajar di dalam kelas El melangkah pergi meninggalkan kelas. Satu persatu murid di kelas El berhamburan keluar kelas dengan semangat tak sabar untuk pulang ke rumah.

Gian, Valen, dan Riko menatap El  yang sedari jam pelajaran hanya melamun sehabis balik dari rooftop bertemu dengan Veyla.

"Bos Lo ga pulang? Mau nginep di sekolah bersih-bersih bantuin mang cecep? Ngelamun mulu gue perhatiin dari tadi." Ucap Valen sambil menepuk pundak El pelan.

El mengerjapkan matanya "Lo ngomong apa tadi?" Tanya El sambil menoleh menatap Valen.

Riko mengehela nafasnya sabar menghadapi sikap El yang bolot  "Valen nanya Lo ga mau balik bos? Udah jam pulang." Riko beranjak berdiri menyambar tasnya ke pundak.

"Balik lah yakali gue jadi penunggu sekolah." El ikut beranjak berdiri meraih tasnya ke pundak.

"Lo langsung pulang ke rumah bos?" Tanya Gian.

"Iya, gue langsung balik ke rumah ada urusan penting." jawab El.

"Oke bos, padahal kita mau ngajak Lo balapan." Ucap Valen.

"Kapan?" Tanya El sambil duduk di atas meja.

"Malem bos kalau Lo bisa." Jawab Riko.

"Bisa malem kan? nanti gue dateng."

"Ahsiap oke bos jumpa nanti." Ucap Gian.

"Hm."

"Kita balik dulu bos, sampe ketemu malem." Ucap Valen

"Hm."

"Balik bos, Bae-Bae di culik gorong." Ucap Riko.

"Gorong apaan?" Tanya El.

"Gondoruwo gondrong." Jawab Riko.

"Ouh kembaran Lo ga takut gue" Ucap El santai.

"Si paling bener kalau ngomong Lo bos hahaha." Ucap Gian lalu tertawa, Valen ikut tertawa.

"Bused gue di samain sama dedemit, sabar Rik orang sabar di sayang bini tetangga." Riko mengelus dadanya.

"Najis pelakor bukan temen gue." Ucap Valen lalu melangkah pergi meninggalkan kelas.

"Tungguin woy Len." Gian berlari menyusul Valen.

"Bos gue balik ye, jangan ngelamun terus ntar kesurupan." Riko melangkah pergi menyusul Valen dan Gian.

Kelas sudah sepi tersisa hanya El setelah kepergian mereka bertiga. El kembali memikirkan ucapan Veyla di rooftop. Veyla berhasil membuatnya jadi sakit kepala.

El yakin Gaby tidak mungkin berhianat di belakangnya karena Gaby sudah mengatakan memberinya kesempatan untuk mendapatkan cintanya. Tapi hati El resah karena ucapan Veyla terus terngiang-ngiang di kepalanya bila tak kunjung mendapatkan jawaban langsung faktanya dari mulut Gaby.

"Lebih baik gue balik langsung tanya ke Gaby kebenarannya gue harap hal yang gue takuti ga terjadi aminn." Monolog El lalu melangkah pergi menuju mobilnya di parkiran.

Mobil melesat dengan kecepatan tinggi menuju mansion. Sesampai di parkiran rumah El melangkah turun dari dalam mobil berjalan tergesa-gesa ke dalam rumah.

"Gaby lagi di mana Bi?" Tanya El sambil menghampiri Bi Jum yang tengah membersihkan pernak-pernik pajangan mansion.

Bi Jum meletakan kemocengnya "Mencari nyonya Gaby tuan? Nona Gaby ada di kamarnya Tuan." jawab Bi Jum.

"Makasih bi." Jawab El lalu melangkah pergi menuju kamar Gaby.

Setiba di kamar Gaby, El langsung membuka knop pintu melihat Gaby tengah berbaring di atas kasur sambil menonton film di ponselnya.

Pushy Boy (Cowok Pemaksa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang