Bab 39

1.4K 20 0
                                    

Saat ini El dan Gaby tengah berada di dalam mobil yang di kendarai supir menuju SMA Cakrawala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini El dan Gaby tengah berada di dalam mobil yang di kendarai supir menuju SMA Cakrawala.

Sepanjang perjalanan El tak bosan menatap Gaby yang berada di sampingnya berpakaian dress putih menambah kecantikannya 50 kali lipat padahal Gaby tidak bermake-up seperti wanita-wanita lain di luar sana, Gaby cantik natural.

"Stop ngeliatin aku terus mata kamu juling lama-lama."

"Ketahuan deh." El menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kepergok seperti maling mencuri jambu.

"El aku nanti lahiran di mana?" Tanya Gaby.

"Kamu mau di mana sayang hm?" Jawab El sambil menghusap pucuk kepala Gaby lembut.

"Aku mau di rumah sakit kamu soalnya ada suster Rina."

El mengganguk "Boleh sayang everything for you baby." El mencium kepala Gaby lembut.

El meraih ponselnya dari dalam saku celana mencari kontak mertuanya kemudian mentelfon.

"Hallo nak? Apa kabar?" Sapa dari sebrang telfon.

"Halo mah, kabar El baik sama Gaby mama sendiri apa kabar?" Tanya El.

"Syukurlah kalau begitu, kabar mama dan papa baik nak. Ada yang bisa mama bantu nak?" tanya Mama Gaby dari sebrang telfon.

"Boleh El minta tolong sama mama dan papa pulang ke Indonesia temani Gaby lahiran nanti untuk masalah biaya pesawat El yang tanggung."

"Baik nak, mama sama papa akan pulang ke Indonesia kalbukan permintaan kamu temani anak perempuan semata wayang kesayangan mama lahiran. Terima kasih sudah mencintai dan menjaga Gaby nak. titip salam untuk Gaby karena mama ada meeting sebentar lagi dengan clien."

"Oke mah, sama-sama dan terimakasih juga sudah kalbukan permintaan El. Semangat bekerja, sehat selalu mama dan papa. El akan salamin pesan ke Gaby. See you in Jakarta tomorrow mah." El mematikan sambungan telfon.

"Kamu minta mama pulang ke Indonesia really mama mau?" Tanya Gaby.

El mengganguk sambil tersenyum "Yes baby, mama pasti mau karena mama bilang kamu anak perempuan semata wayang mama and everything for you baby." Jawab El.

"Thank you El." Gaby tersenyum manis memeluk El.

El tersenyum senang membalas pelukan Gaby, mencium pucuk kepala Gaby lembut.

"Suara detak jantung kamu kenceng banget sih kamu gugup ya takut ga lulus."

"Karena kamu."

"Kok aku?"

"Karena aku mencintaimu baby, bukan karena gugup takut ga lulus sekolah. Because you my have heart, i love you sayang."

Gaby melepaskan pelukannya "Kalau misalkan aku pergi dari hidup kamu apa yang kamu lakukan El?"

Pushy Boy (Cowok Pemaksa) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang