Yuhuu apa kabar?
Mari cari tahu lebih dalam tentang Lim Erlangga🤫
Selamat baca!
2,2k+
⚪ E v l a n k a ⚪
“Fendy pulang.”
“Selamat datang—“
Lanka mematung ketika tanpa aba-aba Fendy malah mengunci tubuhnya. Bahkan separuh napas Lanka terasa hilang begitu saja. Seakan pelukan Fendy begitu erat hingga mampu membunuhnya perlahan. Padahal pelukan itu terasa wajar setelah Lanka keluar dari keterkejutannya.
“K-kak.” Lanka tergagap. Dia menepuk-nepuk punggung Fendy, berharap pelukan ini segera usai.
Fendy mengerti, pelukan itu dia urai. Kini tatapan khawatirnya yang tampak membuat Lanka kesulitan tenang. “Lo gak papa, kan?”
“Gak papa, kok.” Lanka mengangguk kaku.
Dia menatap Fendy. Mata lelaki itu sibuk memeriksa setiap inci tubuhnya. Dari atas sampai bawah, memastikan tidak ada satu pun luka yang sebelumnya tak pernah Fendy temukan.
“Syukurlah.” Fendy menghela napas lega. Meminta maaf karena kehebohannya. Dia tidak bisa tenang setelah tahu hal gila apa yang teman-teman Hesa perbuat pada Lanka. Bisa gila dia menahan khawatir sampai bisa pulang ke rumah.
Lanka tersenyum kaku. “Makan?” tanya Lanka mengalihkan topik. Dia baru teringat jika kompor di dapur belum dia matikan.
“Masak apa?”
“Coba bikin soto ayam.” Lanka menggaruk pipi, masih merasa canggung.
“Wah.” Fendy tampak antusias. Kepalanya mengangguk lucu. “Kalau gitu gue mandi dulu.”
Lanka mengangguk saja. Memperhatikan punggung Fendy menjauh hingga tenggelam di balik pintu. Otak Lanka kembali mengirimkan prosedur bernapas kepada paru-paru. Segera dia meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Gila. Bikin Lanka terkejut saja. Jemarinya perlahan menyentuh dada, memastikan jantungnya pun ikut merasakannya. Karena jantungnya tak mungkin berbohong.
Lanka bisa berakting dengan baik, tapi beda cerita jika di luar prediksi dan dikagetkan begini.
“Breath. Keep calm.”
Gadis itu kembali ke dapur. Dia menyediakan potongan tipis kol, tomat segar, daun bawang, dan kecambah. Tidak lupa mihun, kentang goreng, bawang goreng, dan telur rebus. Lalu pemeran utamanya adalah ayam suwir. Dilengkapi kecap dan sambal sesuai selera.
Lanka tidak mengerti ini soto khas daerah mana, yang jelas Bunda sering membuatkan Lanka yang seperti ini.
Semuanya sudah siap di atas meja makan. Tinggal menunggu Fendy selesai membersihkan diri. Sambil menunggu Lanka beranjak membersihkan dapur, mencuci alat-alat yang tadi dia gunakan.
Tak lama setelah Lanka selesai membersihkan dapur, Fendy datang. Dia menyeka rambutnya yang basah, kemudian duduk di meja makan memperhatikan satu persatu yang ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evlanka
Teen Fiction| Fenly UN1TY | ⚪ E v l a n k a ⚪ "Lan, lo mau pakai mata gue?" "Lo cuman anak buangan yang beruntung ketemu Lim!" "Gue sayang lo, Lan. Kita semua sayang lo." "GUE BENCI LO, LAN!" "Lan ... maaf ... gue telat." "Sampai mati gue benci sama lo!" "Samp...