Bab 19 Kehebohan Di Ruang Laboratorium

30 14 0
                                    

Riska akhir-akhir ini sering melihat Angga bersama dengan Indah. Ia pun mencoba mengorek informasi tentang perasaan Angga pada indah saat Angga berkunjung ke rumah Riska. Riska yang sedang berbaring di atas kasur, sedangkan Angga bermain game, lalu Riska melontarkan pertanyaan pada Angga.
"Angga, kalo gue liat akhir-akhir ini lo sering sama Indah?"


Angga tersenyum. "Kenapa? Lo cemburu?" tuduh Angga.


"Dih� nggak!"


"Trus kenapa?"


"Lo suka sama Indah?"


"Iya. Lo setuju nggak?"


"Emm... gimana ya?" Riska menyentuh dagunya.


"Jangan mulai deh." Angga berhenti main game. Meletakkan ponselnya di atas meja. Lalu beranjak mendekati Riska. Dan duduk disampingnya.


"Kalo suka, kenapa harus ada persetujuan dari gue?"


"Ya� gue kan minta pendapat lo aja," ujar Angga.


"Indah baik kayaknya. Asal lo jangan lupa sama gue aja. Mentang-mentang udah punya pacar.�


"Makanya lo cepet punya pacar!" saran Angga.


"Ye� kok jadi gue?"


"Tapi, gue ragu Indah suka sama gue atau nggak. Soalnya dia kan baru putus sama Rocky. Cowoknya yang selingkuh itu. Takutnya, Indah masih trauma buat pacaran," tutur Angga tak yakin.


Kalo menurut gue sih, Indah butuh support dari seseorang yang secara nggak langsung bisa menghilangkan luka hatinya Indah," ujar Riska, "ya kayak lo sekarang ini," sambungnya.


"Ye� ucapan lo kenapa jadi bijak gini?"


Riska tertawa kecil seraya menggaruk kepalanya. "Coba aja tembak Indah, siapa tau lo diterima."


Angga mengangguk ragu. �Ntar gue coba deh.�


**********


Angga mengampiri Riska dan Winda di kantin setelah pulang sekolah untuk pulang bersama ke kosan Riska. Mereka sengaja belum pulang karena sedang menunggu Angga yang sedang dipanggil oleh kepala sekolah.


Tiba-tiba Angga mengejutkan Riska seraya mencengkram kedua bahu Riska. "Riska!"


"Astagfirullah!" Riska terkejut.


"Baaa..!!"


"Ihh... Angga! Lo tu bikin gue kaget aja! Seneng amat bikin gue jantungan!" gerutu Riska.


Winda tertawa kecil melihat mereka berdua.


Angga lalu duduk di samping Riska.


"Snack, mau?" tawar Riska.


Angga pun menyomot isi snack yang disodorkan oleh Riska.


"Riska! Ikut gue?" ajak Angga seraya meletakkan snack di atas meja.


Angga pun berdiri. "Winda, gue pinjem Riska sebentar ya?"


"Bawa aja, lama juga nggak papa."


"Mo kemana?" tanya Riska penasaran.


"Ikut aja." Angga menarik tangan Riska.


"Eh..eh..eh.." Riska terpaksa berdiri. "Winda, gue ikut Angga dulu ya?" Riska seolah meminta izin.


"Hus..hus.." Winda mengusir seolah mengisyaratkan bahwa Angga boleh membawa Riska ikut bersamannya.


Angga menarik Riska, buru-buru berlari membawa Riska bersamanya.

Gue suka lo, tapi... [TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang