#31. Kamu Masih Dikenang Banyak Orang

245 20 5
                                    

Happy Reading!!💖

Masih semangat kan? Masih dong ayo, hehe!!😻

Pagi - pagi sekali, Chandra dan Haikal yang baru saja selesai berolahraga tanpa sengaja bertemu Janu dan Jeremy di suatu taman yang tidak jauh dari rumah mereka.

Dan kini mereka menikmati sarapan pagi di pinggir taman, ada tukang bubur langganan Haikal jadi mereka makan itu saja.

Ngomong - ngomong awal mula mereka bertemu dan jadi makan bersama ini karena Haikal menawarkan diri, Haikal tau itu teman Chandra dan Dirga lantas Haikal mengajak mereka sambil berbincang hangat di pinggir jalan dengan bubur di hadapan mereka.

"Di sisa hidupnya ia selalu mampir ke desa yang berada di ujung Bandung." Ujar Janu di sela makan mereka, Chandra maupun Haikal hanya diam mendengar, mereka tidak tau sebelumnya walaupun Chandra tau desa yang dimaksud.

"Desa yang dulunya dijadiin tempat balapan itu kan?" Tanya Jeremy dan Janu mengangguk membenarkan.

"Desa disitu bagus kok, tapi sayangnya dia di ujung kota jadi banyak orang - orang balapan perginya kesana."

"Termasuk lo?"

"Heh ngaca diri, lo juga Ndra." Ujar Jeremy pada Chandra yang terkekeh pelan.

"Kalian mau mampir?"

🕊️🕊️🕊️

"Makasii banyak Mbak Juwi..."

"Sama - sama Janu, mainlah dulu sama anak - anak Mbak bikinin teh ya?"

Setelah berujar seperti itu Mbak Juwi membawa langkahnya keluar dari perkarangan kebun, membiarkan Janu dan teman yang ia bawa bermain dengan anak - anak dan berkenalan baik.

"Bang Janu!!" Panggil Seseorang yang Janu tau namanya.

"Ehh Raka? Gimana kabar kamu?" Sapa Janu dan menyamaratakan tingginya dengan anak yang di panggil Raka.

"Baik kok Bang hehe, oh iya Abang bawa teman baru lagi?" Tanya nya dengan wajah polos dan menurut Janu itu lucu.

"Iya nih kenalan dulu yuk?" Raka yang mendengar itu lantas bersemangat dan sibuk memanggil teman - temannya untuk mendekat.

Setelah berkumpul semua salah seorang anak yang dulunya dekat dengan Dirga tanpa sadar membeo pelan, "yang dua itu Bang Chandra sama Bang Haikal kan?"

Semua yang mendengar pun lantas menatap bingung, kok bisa kenal?

"Kamu tau darimana?" Tanya Janu dan sang anak pun terkekeh pelan.

"Saya tau dari Bang Dirga, Bang Jan. Dia selalu cerita tentang Abang - abangnya yang hebat sampai aku pingin banget punya Abang." Ujarnya pelan tapi di dalam lubuk hatinya ia benar - benar ingin merasakan bagaimana rasanya memiliki Abang. Apa benar yang diucapkan Dirga padanya? Atau hanya bualan belaka?

Janu yang mendengar pun tersenyum hangat lalu mulai berjongkok di depan sang anak. Mengelus pelan rambutnya dan meraih bahunya untuk di ajak berdiri tegap.

"Heii, gapapa kok kamu gak perlu takut. Abang - abangnya baik kok sama kayak Bang Dirga."

"Makasii Bang Jan, oh iya Raya rindu Bang Dirga..." Lirih nya pelan membuat Janu kembali mengelus pundaknya.

Bukan hanya anak - anak di desa, ia pun turut merindukan sang sahabat yang selalu saja ingin mendengar ceritanya walaupun kadang tidak jelas.

"Biar aku kenalin ke kalian semua ya?!" Teriak Raka antusias seperti memang benar - benar mengenali sang Abang yang ada di depan nya.

DIRGANTARA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang