Have a nice day, guys!💚
🕊️🕊️🕊️
Mahen melangkah kan kakinya masuk kerumah yang bisa dikatakan sederhana baginya. Menapak lantai yang dingin baginya, bukan soal cuaca diluar hujan melainkan memang di Kota ini udaranya selalu sejuk. Membuatnya selalu rindu dan ingin pulang kerumah.
Ia kembali melanjutkan jalan nya yang kini terhenti di depan kamarnya yang tampak sepi dan tidak ada yang berani membuka nya kecuali dia sendiri.
Kamar itu masih sama, bedanya meja belajar nya yang tiba - tiba berpindah ruangan di sebelah kamarnya. Papa yang membuat ruangan khusus tempat kerja, padahal di kamar masih bisa.
Kata Papa "kalau di kamar kerjanya, yang ada fokus kamu ke kasur mulu. Jadi konsentrasi nya hilang, makanya papah bikin ruangan lagi. Dipakai ya Nak...."
Kini Mahen meletakkan ransel dan koper yang ia bawa dari kota sebelah di samping lemari pakaian nya, lalu ia bergegas ke kamar mandi buat membersihkan badan dan mengganti pakaian. Setelah itu ia masih menatap kamar nya, masih rapi untuk ia membersihkan ini semua tapi ya debu mulai banyak di sekitarnya.
Mata Mahen kini beralih kearah pintu yang terbuka lebar, menampilkan tubuh Mama yang menatapnya terkejut.
"Loh Abang udah pulang?" Tanya Mama dan Mahen hanya tersenyum hangat lalu mengangguk.
Mama mulai mendekat lalu memeluknya erat, Mama rindu tentu saja. Padahal baru kemarin pas wisuda Jovan, Mahen pulang ke rumah tapi Mama sudah rindu berat dengan anak sulung nya yang satu ini.
"Kenapa gak bilang mamah sih, biar mamah masak makanan yang banyak malam ini." Ujar Mama dan hanya kekehan yang diberikan Mahen lalu ia menjawab "biar surprise mah, hehe."
Mama hanya menggelengkan kepala melihat anak sulung nya itu lalu mengelus kepala nya pelan.
"Yasudah, mamah masak dulu ya kamu beresin koper sama ransel yang kamu bawa." Ujar Mama dan Mahen mengangguk lagi, setelah menghilang nya wujud Mama dari pintu kini Mahen berjalan mendekati koper dan ransel nya lalu mengeluarkan baju - baju yang ia bawa.
Ngomong - ngomong, Bang Mahen ini kerja nya di Yogyakarta, makanya suka susah pulang kerumah. Sekarang karena memang libur di kantor nya dan ia juga ambil cuti bulanan nya yang belum ia ambil sepenuhnya.
Setelah dirasa beres ia berjalan keluar untuk ikut bergabung dengan adik - adiknya yang sedang asik mengobrol diruang keluarga.
Mereka semua terdiam saat melihat tubuh Mahen yang berdiri di depan mereka.
"Sejak kapan?" Tanya Jovan sambil menunjuk kearah Mahen yang kini menatapnya bingung.
"Apa?"
"Sejak kapan?"
"Baru aja."
"Kok udah tukar baju aja?"
"Hehh kalau Abang datang tuh di sambut ramah, salim kek atau apa kek ini malah banyak basa basi." Ujar Mahen dengan wajah ketus nya membuat semua disana menghela napas pelan, gak heran sih namanya juga yang paling tua.
🕊️🕊️🕊️
Mahen menatap serius kedua orang tua nya dan ke enam adiknya. Bagas menatap Indah yang tersenyum haru, lalu beralih menatap ke arah Mahen dan mengangguk setuju.
"Tentu, kapan kita bisa bertemu dengan nya Mahen?" Tanya Papa pada Mahen yang kini bernapas lega, ia berencana ingin melamar Maya sang kekasih yang ia pacari 7 tahun yang lalu hingga kini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIRGANTARA ✓
FanfictionDirgantara Bagaskara, seseorang yang ingin meraih mimpinya menjadi penulis terbaik dan ingin tulisannya di nikmati semua orang yang membaca. ©onyourrlala start : 10 November 2021 end : 12 Maret 2022