#9. Bagaskara dan Anderson Company

284 29 3
                                    

Haiiii aku kembali!!! Yang chapter kemarin belum ramai juga ya? :( yaudah gapapa deh kita lanjut yaa semoga yang jadi readers dibuka kan pintu hatinya untuk tekan vote.

🕊️🕊️🕊️

Tumpukan kertas mulai menumpuk seiring berjalan nya waktu. Bagas hanya bisa menghela napas panjang, lalu memijat pangkal hidung nya yang terasa sakit.

Ia menyenderkan punggungnya di kursi kerjanya, ia lelah. Kapan proyek nya berakhir? Atau bakalan ada tambahan proyek baru? Entahlah dia pun juga pusing dengan proyek yang satu ini.

Baru saja dia memikirkan bagaimana cara proyek yang ini kelar seseorang mengetuk pintu ruang kerja nya.

"Masuk!!"

ceklek!!

Pintu terbuka lebar, menampilkan tubuh seorang sekretaris pribadinya yang masuk keruang kerja dengan berkas - berkas.

Ahh, Bagas sudah bisa menebak proyek baru bakalan segera datang.

"Seperti biasa... Pak?"

"Iya, tapi yang satu ini selesaikan dulu bagaimana caranya?"

"Kalau begitu yang ini saya selesaikan yang baru bapak selesaikan. Bagaimana?"

"Eh gak keberatan? Nampaknya yang ini lebih berat."

"Gak apa - apa pak, saya usahakan selesai secepatnya."

"Terimakasih banyak ya Sena."

"Sama - sama pak, ini dibaca dulu yang baru yang ini saya tangani. Kalau sudah baca boleh tanda tangan di bawah nanti panggil saya biar saya beritahu kepada orangnya tentang proyek kali ini."

Bagas mengangguk dan memberikan berkas yang ia tangani tadi ke sekretaris nya sedangkan dirinya mulai melihat cover depan nya perusahaan yang bakal mengajak nya kerja sama proyek.

"Kayak kenal, perusahaan siapa ya?" Dengan alis menyatu bingung Bagas membaca secara rinci tentang proyek kali ini, dan tidak lama yang awalnya memasang ekspresi bingung kini terganti dengan ekspresi terkejut.

"Oh! Ah! Anderson Company? Kevin punya! Iya ingat - ingat! Wah sudah lama juga ya." Ujarnya dengan antusias, kini dia membaca ulang proyek kali ini. Setelah merasa cocok dan bisa diajak kerja sama ia menandatangani berkas itu diatas materai.

🕊️🕊️🕊️

"Hari ini aku ada rapat sayang, gak usah bawain bekal pasti disana sudah disediakan makanan." Jawab Bagas pada sang istri yang sibuk dengan masakan nya.

"Justru itu, setelah rapat kan bisa makan bekal dari aku. Nih udah jadi, di makan loh kalau enggak malam ini tidur diluar!"

"Ya ampun galak banget udah tua juga."

"Heh gak ngaca juga ya kalau ngomong!"

Sontak Bagas tertawa lebar dan meraih tubuh itu untuk ia peluk.

"Iya sama - sama tua dah." Jawabnya dan kembali tertawa membuat Indah memukul bahu sang suami.

"Yaudah kalau gitu aku pergi ya."

"Iya hati - hati sayang, semangat!!" Ujar Indah dan satu kecupan di dahi nya membuat senyuman nya merekah indah.

"Semangat juga buat kamu yang kerja nya dirumah mandang leptop 24/7."

DIRGANTARA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang