#7. Carla Areksa dan Perasaan

293 35 12
                                    

Vote dan Comment nya yaa guys hehe💚

note : kalau cerita ini ada kesamaan maaf banget yaa, soalnya ini murni dari pikiran aku sendiri. Dan mikirin ini gak semudah kalian menjelekkan karya - karya orang, setidaknya hargai penulis yang berusaha menuangkan pengalaman atau mimpi nya disini. Makasii guys

- Lal

🕊️🕊️🕊️

Carla kini sedang sibuk berkutat dengan komputer yang menyala, entah apa yang diperbuat hingga tidak terasa sudah jam 3 sore.

Carla mematikan komputernya dan beranjak keluar kamar untuk mencari cemilan di dapur.

Setelah itu ia balik ke kamar dan merebahkan diri disana. Ia masih memikirkan perbuatan Dirga padanya semalam, ia merasa sangat bersalah.

Merasa bersalah karena selama ini Dirga yang berjuang buat hubungan mereka, padahal sudah berjalan hampir 3 bulan dan itu tidak sebentar. Carla merenungkan diri di kamar, mengingat perbuatan Dirga selama ini dengan dirinya. Dia terlalu sibuk dengan sosok Jeremy yang masih menghantui dirinya, seharusnya ia sadar bahwa Dirga sudah cukup untuk mewarnai hari nya yang sempat suram.

Carla tersenyum hangat saat mengingat bagaimana perlakuan Dirga selama ini, ia menghela napas nya pelan dan mulai berdiri dari ranjang berjalan menuju jendela kamar yang menampilkan pemandangan langit senja.

Ia suka sekali melihat pemandangan seperti ini, rasanya nyaman dan hangat.

Dilain sisi, Dirga juga melakukan hal yang sama. Memandang langit senja dari teras belakang rumahnya bersama Bang Chandra.

Ia melirik kearah Bang Chandra yang sedang sibuk sama ponselnya. Sepertinya sibuk bertukar pesan dengan geng motornya.

Dirga merasa bodoh amat dan kembali menatap langit senja yang begitu menarik perhatian.

Carla kembali memikirkan bagaimana pun juga dia harus berubah, untuk Dirga dan hubungannya yang sekarang.

Carla... Saya bantu ya?

Carla kamu gak apa - apa?"

Carla, saya baik - baik aja kok tenang saja.

Carla, saya cinta kamu.

Alhamdulillah Carla dapat peringkat 1 lagi di kelas.

Carla, semangat belajarnya.

Carla, bagaimana supaya tulisan saya banyak yang baca?

Carla, mau apa?

Carla saya sholat dulu ya?

Mau saya temankan ke Gereja?

Carla.... Makasi ya....

Carla, saya rindu.

Ucapan itu terngiang- ngiang di telinga nya, ia seketika merasa hatinya menghangat kala terbayang wajah Dirga. Tapi dibalik itu semua ia berusaha tidak berlebihan karena itu memang tidak boleh, jelas tidak boleh.

Tapi... Yang namanya cinta bakal kalah sama agama, buktinya banyakan orang diluar sana tetap mempertahankan hubungan nya yang udah jelas gak bisa bersatu karena satu hal yang mengharuskan mereka berpisah.

🕊️🕊️🕊️

Pagi ini Carla tidak membawa apapun, ia merasa itu tidak perlu dilakukan sehari - hari. Carla melangkahkan kakinya menuju kelas, posisi nya sekarang sedang berada di koridor yang ramai siswa berlalu lalang.

DIRGANTARA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang