Note :
Bab 01-07 isinya ngang-ngong ngang-ngong pengenalan tokoh n fondasi konflik. Silahkan skip ke bab 08 kalo mau lebih cepet. Kalo mau baca dari bab 01, lebih baik
-------
-------
.
.
.
.
.Apa kau pernah menemukan seseorang yang kau sendiri bahkan bingung karena eksistensinya?
Seakan dia adalah keajaiban dunia yang tak henti-henti membuatmu takjub.
Saking menakjubkannya, kau bisa dengan gampang menyukainya, tapi kau juga bisa dengan mudah jengkel padanya.
Sekarang ini, orang itu tengah ada di sampingku.
Terlepas dari dia yang sebenarnya sangat jauh dari tipe idealku, dia tetaplah lelaki yang luar biasa. Kadang aku merasa sangat beruntung memiliki dirinya, tapi kadang juga aku sangat ingin melemparkannya ke kandang singa jika ia mulai bertingkah menyebalkan.
It's easy to like him. But it's also easy to hate him.
Jika sedang akur, aku sering memandangnya sebagai angel-ku. Namun, jika sedang tidak akur, aku sering melihat dia sebagai the little devil.
Itulah yang luar biasa dari diri Arion. Yaitu, dia punya dualitas yang kontras. Dia seperti bukan manusia, melainkan kombinasi seimbang dari angel dan devil dalam satu tubuh.
Dan saat ini, di detik ini, dia sedang mengesampingkan sisi Devil-nya, dan sedang sepenuhnya menjadi The Angel.
Alunan nyanyian lelaki itu mengalun sopan ke indra pendengaranku, membuatku merasa seakan perlahan dilambungkan ke surga. Menghantarkan perasaan nyaman, yang berhasil melembutkan hatiku terhadapnya.
Untuk sejenak, hanya sejenak saja, aku sempat lupa bahwa ia adalah Arion yang sama, dengan seorang lelaki yang paling sering membuatku jengkel dalam hidupku.
Tanganku masih memetik gitar, dan dirinya masih tengah bernyanyi saat kami sama-sama menoleh ke satu sama lain, lalu melemparkan senyum tanpa alasan.
Sungguh perpaduan yang sempurna! Suara indah, senyum manis, pandangan memuja, dan lagu romantis. Perpaduan yang sempurna untuk membuat gadis manapun jatuh hati.
"Fiuuh! Susah juga ternyata lagu tadi," kata Arion setelah sebuah lagu selesai kami cover.
"But you did it well," ucapku.
Kuulurkan tanganku ke arahnya, berniat meminta ponselku yang sedari tadi ia genggam. Aku memang sempat memintanya merekam suara nyanyiannya di ponselku, untuk bisa kudengarkan kapanpun aku ingin.
Namun, alih-alih memberikan ponselku, ia justru meraih tanganku untuk digenggam.
"Hmm... Aku emang keren banget, sih."
"HP aku, Ri."
"Hah? Ooh."
Punggung tanganku dikecupnya sekilas sebelum ia melepaskan tanganku dan mengembalikan ponselku.
Aku terkekeh lantaran miskomunikasi kecil kami tadi. "Kamu ikut les vokal, ya?"
"Hah? Nggak," jawabnya polos. "Kenapa gitu?"
"Beneran nggak? Kamu improve banget, soalnya."
Ia tersenyum lebih lebar. "Masa?" Kentara sekali ia ingin aku memujinya lebih banyak.
"Kita baca komentar dari viewers aja, deh," balasku, tak mau memujinya berlebihan. Nanti dia jadi tambah jemawa.
Rekaman suara berisi cover lagu kami tadi kusimpan sebagai file di ponselku. Kemudian, kubuka Instagram dan menonton Live yang sedang berlangsung di akun Arion, yang mana adalah Live yang sedang kami lakukan sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLY TO YOU || (LHC) ✓
Teen Fiction(Romance, Angst, Brothership) Kau membawakanku surga, tapi aku ingin tinggal di bumi . ⚠️ Warning : manipulative traits, dark psychology, obsession, toxic relationship, rape, abuse, suicidal thought, a lot of curse words . . . -(18+) -Sequel of "Div...