16

6.6K 1.9K 397
                                    

Akhirnyaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnyaaaa... saya nemu cast tokoh Richard. Saya suka aktingnya di April Snow. Film lawas sih.

Wajahnya manis banget sebenarnya. Tapi tatapan matanya ......  apa cuma saya yang merasa seperti itu?

***

Wacana mengganti mobil akhirnya menjadi kenyataan. Setelah berdiskusi dengan papa aku menjual yang lama. Sebagai gantinya kubeli mobil baru yang sesuai dengan isi kantong. Papa menambahi kekurangannya, dengan perjanjian kukembalikan dengan cara mencicil tiap bulan. Toh gajiku sudah lebih dari cukup untuk diri sendiri, jadi nggak mungkin digratiskan lagi. Kali ini aku benar-benar berterima kasih pada papa.

Kini setelah keberhasilan gudang di Ambon, Pak Harry kerap menugaskan untuk memperbaiki sistim di gudang lain. Jadilah aku sering ke luar kota. Lumayan sekalian jalan-jalan. Kalau tidak seperti ini mana sempat libur. Sebagai karyawan Pak Harry, jelas tidak bisa menikmati waktu senggang setiap saat karena ada saja yang selalu ditanyakannya. Anggap bekerja sambil jalan-jalan gratis. Toh tidak ada yang dirugikan.

Pagi itu dibuka dengan seluruh karyawan mendapat undangan khusus dari Pak Harry untuk datang ke rumahnya. Hari ini beliau tepat berusia 42 tahun. Berbagai komentar tak sedap mulai mampir ke telingaku.

"Waduh, jangan-jangan Bu Fanny yang masak."

"Semoga bukan Bu Fanny yang masak."

"Semoga acara dialihkan ke restoran lain, atau mending di warung kaki lima sekalian."

Awalnya aku merasa heran ada apa dengan Bu Fanny? Akhirnya Pak Rommy menjelaskan.

"Bu Fanny itu terobsesi ingin jago masak. Setiap acara di rumahnya, seluruh menu adalah idenya dan selalu turun tangan ke dapur. Tapi hasilnya lebih sering mengecewakan. Misal, nasi kuning kelembekan, mie goreng kebanyakan air. Atau teh paling enak yang katanya diimpor langsung dari Jepang, sayangnya menurut karyawan sini lebih enak teh botol."

Aku tertawa kecil, mungkin hanya tentang beda selera. Seperti biasa hari sabtu kantor tutup jam tiga sore. Kami semua langsung menuju kediaman Pak Harry di PIK. Beberapa orang ikut mobilku, sisanya naik sepeda motor. Awalnya kukira ulang tahunnya akan meriah. Tapi ternyata hanya kami saja yang diundang. Pak Harry malah sibuk memperhatikan mobilku.

"Wah, Ande hebat pakai mobil baru."

"Dibelikan papa saya, Pak."

"Keren kamu." Katanya sambil mengelilingi mobilku. Sedikit tak percaya karena mobil di garasinya jauh lebih keren. Apa sih, yang tidak bisa dia beli? Tapi tetap terlihat senang saat aku karyawannya bisa memiliki kendaraan baru.

Kami kemudian memasuki area kolam renang outdoor. Ternyata acaranya barbeque. Sebagian karyawan langsung lemas melihat kehadiran Bu Fanny yang sibuk mengatur segala rupa. Aku yang malas ikut campur akhirnya duduk di salah satu sudut. Hingga kemudian di hadapan kami masing-masing sudah muncul empat cup kecil mie instant.

DANDELION (Bukan) CINTA SEMPURNA/ OPEN PO/Dihapus SebagianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang