Ada tuh orang yang kalo lagi marah lebih milih diam, karena kalo ngomong pasti langsung nangis.
⭐⭐⭐⭐⭐
“Buset dah, Si Aran kenapa dari toilet cewek!”
Pagi itu, Chika juga memergoki apa dilihat Badrun. Namun, dia memilih untuk berpikir positif.
“Kok bisa ya, Aran nggak dikeluarin dari sekolah? Padahal, udah belasan kali dia kecyduk pacaran di semak-semak.”
“Mungkin, karena dia anak kepala sekolah.” Chika berkata pelan, tapi tajam.
Tatapan gadis itu tak pernah berpaling dari sosok Aran, dan siswi kelas sepuluh yang tampak membenarkan seragamnya.
Entah apa dipikirkan dia sekarang, tetapi Badrun bisa menangkap kilatan emosi yang terpancar di mata Chika. Gadis itu mengepalkan tangan, dadanya membusung naik turun dengan cepat.
“Eh Chik, lo mau kemana?”
Badrun meneriaki mantan pacarnya yang bergerak mendekati Aran, lalu menyerahkan bekal makanan.
Namun, pemuda yang dimaksud, malah membanting lagi menginjak tupperware pemberian Chika hingga pipih.
Badrun yang memiliki dendam tersendiri segera berlari dan menjotos wajah Aran dengan kepalan tangannya. Chika yang coba melerai, justru terdorong hingga terduduk di lantai.
Aran yang tidak memiliki keahlian bela diri hanya bisa pasrah, menerima hantaman Badrun. Suara gebukan dan jeritan Chika, membuat banyak kepala berlari ke jendela kelas demi memastikan apa yang terjadi.
Beberapa siswa yang mengetahui kehebatan Badrun, mulai bersorak menjagokan namanya, persis teriakan suporter sepakbola. Sedangkan murid perempuan yang tadi bersama Aran, segera melapor ke ruang guru.
⭐⭐⭐⭐⭐
Setelah kejadian itu Aran dilarikan ke rumah sakit, sementara Badrun dijatuhkan sanksi dan orang tuanya di panggil ke sekolah. Sistem pendidikan memang tidak pernah adil untuk orang rakyat miskin.
“Lain kali, kamu nonjoknya harus lebih bertenaga.” Abah Badrun menyemangati sang anak, setelah keluar dari ruang BK.
Badrun mengangguk dan berjanji. Suatu hari nanti, dia akan mengirim Aran ke rumah sakit yang lebih besar.
Sementara itu, Chika bertolak ke RS Santo Borromeus, tanpa mengganti seragamnya. Gadis itu berdiri di sisi Aran yang terbaring lemah di atas bangsal rumah sakit.
Mata pemuda itu tertutup rapat. Terdapat lingkar biru kehitam-hitaman di sekitar kelopak mata dan sudut bibirnya yang memang rawan terluka.
“Ngapain kamu ke sini, belum puas bikin anak saya terluka?” Seseorang melangkah masuk, menyentak Chika yang hendak meraba tangan Aran.
“Eh ibu, sa-saya cuma ma—”
“Pergi, jangan ganggu putra saya lagi!”
Melody memangil satpam yang langsung mengarahkan Chika keluar ruangan.
Chika tahu, ibu Aran menyalahkan dia atas kematian suaminya. Namun, mengapa Chika yang harus dihakimi atas kesalahan ayahnya di masa lalu.
Turun dari ojek online, Chika langsung menempeleng Badrun yang kala itu sedang bermain gitar di depan rumahnya.
“Udah berapa kali gue bilang, jangan pernah ikut campur masalah gue sama Mas Aran.”
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA CHIKA (Chikara, Fiora, Vikuy)
Teen Fiction🔞 BENCI JADI CINTA Berkisah tentang Chika, siswi cantik yang jatuh hati dengan kakak kelasnya yang terkenal 'super dingin' bernama Aran. Di sisi lain, Chika ini juga memiliki mantan pacar Vito Fadrin namanya alias Badrun yang gagal move on dan masi...