XVIII. JADIAN

2.4K 652 406
                                    

Pengin lari dari kenyataan, tapi lagi musim hujan takutnya malah kepeleset.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sipapasipaga.”

Dari pada nontonin opet, raju, dan duo botak, mending lu ikut gua!Badrun tiba-tiba timbul dari balik meja kaca.

Chika yang terkejut kontan menjerit histeris. Drun, lu kebiasaan, ya. Masuk rumah orang, bukannya permisi, malah ngagetin.” Spontan dia membonggol kepala mantannya dengan remote. TV.

Aduh, aduh, ampun Chik, kita belum nikah, jangan kdrt, dong.”

Mulut lu kdrt, rasain nih, jurus remote terbang.”

Gadis itu juga menggebuk bokong Badrun hingga panas dan berkedut nyeri. Setelah puas barulah Chika mendaratkan bokongnya di sofa hitam yang menjerit ketika diduduki.

Chik, jalan yuk! Badrun duduk di samping Chika dengan mimik sedih khas anak TK.

Kemana?

Ke tempat yang dihuni orang-orang bahagia, tanpa masalah.”

Ga lu ngarang, mana ada tempat begituan di dunia ini.

Nggak, gua serius.”

Tunggu disini, gue ganti baju dulu.”

Ngoghey!

Chika yang baru keluar kamar dibuat menganga, lantaran Badrun yang melakukan gerakan belalang sembah di depan foto mendiang sang ibu sambil komat-kamit meminta restu.

Ngapain ngomong sama foto, ntar didatangin almarhumah Mama, lu malah ngompol.”

Cowok itu hanya nyengir kuda. Gak papalah emak lo, kan, bidadari.”

Lima belas menit kemudian mereka berhenti di sebuah pintu gerbang yang menghubungkan kehidupan dengan kematian.

T𝖊𝖒𝖕𝖆𝖙 p𝖊𝖒𝖆𝖐𝖆𝖒𝖆𝖓 U𝖒𝖚𝖒

Chika menatap gerbang itu, memastikan tempat yang ditujunya tidak salah. Dia mulai mendorong gerbang kayu dengan tinggi sekitar dua setengah meter tersebut.

Ketika melewati deretan pemakaman, aroma bunga sedap malam langsung merasuki indera penciuman.

Cahaya terbatas dari lampu-lampu jalan, serta terdengar suara burung hantu dan sekawanan kelelawar yang terbang berputar-putar membentuk lingkaran seperti lubang hitam.

Kesunyian mulai menyergap. Sesaat gadis itu bisa merasakan angin membentuk wujud hampa yang terus mengikuti dirinya.

Drun, lu yang waras aja. Masa, lu ngajak gue, ke tempat beginian. Mana malam jumat lagi.”

Loh, gua bener, kan? Coba perhatiin sekeliling, lo. Ini adalah tempat, dimana orang-orang bisa tidur dengan nyenyak.”

Ga jelas, gue mau balik. Di sini sepi, gelap, dan rawan kemesuman.”

Eh, itu kan, Aran!

Dari kejauhan, Badrun memperhatikan seseorang yang baru turun motornya.

Tuh bocil malam-malam ke sini, ngapain? Oowh, jangan-jangan, dia mau pesugihan, atau minta nomor togel.”

Fiknah sekali lagi gue timpuk pala lu pake batu. Di sini kan, ada makam ayahnya, kali aja Mas Aran mau ziarah.”

RAHASIA CHIKA (Chikara, Fiora, Vikuy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang