𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝟐𝟏++
💔💔💔💔💔
Keluar dari Gor olahraga, Aran dengan sigap menyeret Chika menuju parkiran motor.
“GAUSAH PEGANG-PEGANG! Cepat mau ngomong apa, aku gaada waktu buat basa-basi.” Si gadis menggabruk tangan pemuda di depannya, dengan ekspresi yang tidak seramah biasanya.
“Ica, gue minta maap.”
“Permintaan maaf kamu ga tulus!” Suara Chika meninggi. Untuk masalah ini, tentu saja dia mendambakan lebih dari sekadar kata-kata penyesalan.
“Terus, gue harus gimana?”
Dengih napas Aran terdengar frustasi. Pandangan matanya jatuh ke ujung sepatunya yang menghadap ke arah Chika. Penat yang sebelumnya hanya muncul melalui suara, kini terpahat juga di wajahnya.
“Gimana caranya supaya gue tau, kalo gue masih punya sedikit kesempatan. Sementara kita berdua terus diam, dan hanya saling mengira, satu sama lain.”
Chika pun menyadari, bahwa rasa yang tertancap begitu dalam. Tak‘kan mungkin lesap begitu saja dalam hati dan ingatan. Mereka masih memiliki perasaan itu. Akan tetapi, tak tahu harus bagaimana, atau setidaknya melakukan apa.
Keduanya sama-sama ragu. Entah Chika yang takut kembali terluka, atau Aran yang ragu akan Chika tolak. Mereka saling menginginkan. Namun, sama-sama tidak ingin mengecewakan diri sendiri.
“To the point aja.”
“Please, kasih gue kesempatan buat memperbaiki semuanya.” Aran menempatkan tangan Chika di dadanya yang berdenyut kencang.
Chika yang sadar segera menarik tangannya. Gadis itu melongok, menatap kakak kelasnya dengan bola mata yang menyembul keluar. Jujur, dia tak paham dengan jalan pikiran Aran yang dengan gamblang membolak-balikan perasaan.
“Aku gatau, kebohongan apa yang lagi kamu rencanain. Pertama, kamu udah pernah nyia-nyiain kesempatan itu. Kedua, aku udah nggak percaya sama kamu. Dan, yang ketiga, aku sama Badrun udah balikan. Jadi, kamu gausah ganggu aku lagi.”
Setelahnya, gadis itu membalikkan punggung dan berlalu begitu saja. Bagai tersambar geledek di siang bolong, Aran yang tersentak hanya terdiam dan kehilangan semua kosa kata dalam mulutnya.
Suatu hari, ketika hubungan berakhir. Dua orang itu bukan berhenti mencintai. Hanya saja, mereka tahan diri untuk tidak saling menyakiti.
Lantas, dengan mata yang enggan saling memandang. Bersama raga yang tak ingin saling menghadap. Dengan tanya yang tidak lagi bertemu kabar. Bersama rindu yang telah dihapus ragu. Bagaimana, agar rasa di antara keduanya kembali hidup dan tumbuh?
“Sarada,” seru Aldo yang duduk sembari di atas motor, tak jauh dari tempat tengah berdiri saat ini.
Dheo mendekatkan telinganya.“Huh! Apaan tuh?”
“Sayangnya perasaan Chika telah tiada.”
“Jiaaah, impressive. Aran berhasil buat Chika trauma, sekaligus mati rasa. Berarti balas dendam dia sukses, dong?”
Kata-kata Dheo kontak mendapat gelengan kepala dari Gito.
“Berhasil dan gagal itu yang Aran rasain sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA CHIKA (Chikara, Fiora, Vikuy)
Teen Fiction🔞 BENCI JADI CINTA Berkisah tentang Chika, siswi cantik yang jatuh hati dengan kakak kelasnya yang terkenal 'super dingin' bernama Aran. Di sisi lain, Chika ini juga memiliki mantan pacar Vito Fadrin namanya alias Badrun yang gagal move on dan masi...