XXVI. KANDAS

1.1K 262 156
                                    

🔞 ++
Perlu kebijaksanaan, dalam menanggapi isu kontroversial di bawah ini, tanpa melibatkan agama manapun.

⭐⭐⭐⭐⭐

MATI SURI itu yang Chika alami saat ini. Prosesnya begitu menyiksa. Napas gadis enam belas tahun itu terengah-engah, ada semacam hawa dingin yang mengikat leher. Tubuhnya dikuliti perlahan, namun pasti. Rasa sakit itu seperti ribuan jarum kristal yang merangsang masuk melalui lubang pori-pori dan menggigit seluruh lapisan tulang.

Rohnya dicabut paksa dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, akar rambut, kulit kepala, hingga ujung kaki. Saat itulah Chika merasakan kehampaan luar biasa. Efek kejut yang mampu menghapus seluruh kenangannya selama di bumi.

Di alam bawah sadarnya, gadis itu merasakan rohnya keluar disertai dengan fenomena autoskopi,yaitu menyaksikan tubuhnya sendiri melayang-layang di udara.

Walaupun, sering dianggap sebagai pengalaman mistis. Sebenarnya, kejadian semacam ini rentan menimpa mereka yang mengalami sleep paralysis, atau yang kita kenal dengan istilah ketindihaan.

Belum terampuni rasa sakitnya, Chika langsung ditarik dua malaikat berjubah putih, menuju tempat tertinggi. Ketika menengok ke bawah, gadis itu lantas menyaksikan hamparan padang tandus sejauh mata memandang. Tempat itu sangat luas seolah tak berujung.

Tanah di bawah kakinya terbelah-belah, layaknya di musim kemarau. Sementara langit kala itu berwarna merah darah. Jauh lebih mengerikan, dari apa yang bisa dibayangkan.

Tidak ada desiran angin, tak tanda-tanda kehidupan. Kesunyian yang menyesatkan. Di kejauhan, hanya tampak sebatang pohon gersang yang terus-menerus mengugurkan daunnya.

Chika tidak tahu, dia berada di mana, hidup atau mati? Namun, ketidakpastian itu yang jauh lebih menggetarkan dari kematian itu sendiri.

Beberapa saat kemudian, muncul ledakan cahaya. Berwujud wanita anggun, berbalut sutera tebal yang kini berdiri di depan Chika dengan jarak lima langkah. Wajah yang berseri-seri itu tersenyum ke arahnya.

Mamah!

Meski belum sempat menatap rupa almarhumah sang ibu selama di bumi. Namun, Chika yakin, sosok di depannya ini adalah Jessica Veranda, ibu kandungnya yang meninggal pasca melahirkan.

Tak banyak yang bisa dikatakan sang ibu. Sosok itu hanya menyuruh Chika pulang, tanpa menjelaskan apa-apa. Si anak mengigit bibir bawahnya. Ada perasaan sesak yang mengganjal di dalam dada. Hingga mendorong air matanya jatuh membasahi pipi.

Chika berlari, hendak memeluk sang ibu. Akan tetapi, tubuhnya malah terpental sejauh puluhan meter. Serasa ada tembok gaib yang menghalangi langkahnya.

Tak ingin menyerah, Chika pun merangkak menuju ibunya. Akan tetapi, ketika hendak mencapai kaki sang ibu, wajah wanita cantik itu malah rentak menjadi butiran debu dan tersapu angin yang mendadak muncul entah darimana datangnya.

Sementara di kehidupan nyata, Aran memompa dada Chika dengan kuncian lima jari, posisi kedua tangannya yang dibuat menyilang. Saking paniknya pemuda itu segera mencapit rapat hidung si adik kelas, lalu berikan napas buatan.

Percobaan pertama dan kedua sedikit membuat dada gadis itu terangkat. Hingga pada embusan ketiga, Chika berhasil membuka mata dan langsung memuncratkan air kolam yang sempat dia telan sebelumnya. Gadis itu terbatuk-batuk, napasnya megap-megap serupa ikan yang terdampar di darat.

RAHASIA CHIKA (Chikara, Fiora, Vikuy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang