XI.

2.5K 1K 562
                                    

𝘗𝘦𝘳𝘤𝘢𝘺𝘢𝘭𝘢𝘩, 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘪𝘯𝘥𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶, 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘢 𝘨𝘢𝘨𝘢𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘵𝘪𝘮𝘶.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sirkulasi udara dipenuhi bau pekat, terasa beku dan tebal. Rintik-rintik air memerciki tanah adalah rindu bagi tumbuhan yang kehausan.

Gerimis melanda hati, membanjiri jiwa-jiwa yang kesepian. Hujan bisa jadi berkah ataupun musibah. Tetapi yang jelas. Untuk pilihan pertama, barangkali jatuh pada momen ini.

Dua sejoli itu saling berpandangan mata. Begitu sadar, masing-masing memalingkan muka. Mereka memasang telinga, mendengar lagi rintihan langit tak mampu bersatu dengan bumi.

Mega hitam menggantung di langit kelabu. Lekuk tanah berisi genangan air tercipta di banyak tempat. Malaikat-malaikat mungil mengintip di balik jendela. Merasa jemu, sebab tidak diperbolehkan keluar rumah.

Sementara itu motor matik Badrun terparkir di gubuk bambu tepi sawah. Dia dan Chika dirundung penyesalan, lantaran sama-sama tidak membawa jas hujan. Akibatnya, mereka harus terjebak di sana untuk waktu yang tidak bisa diprediksi.

Lama-kelamaan awan berkerumun semakin tebal. Percikan air yang menghujam tanah kian merajalela, dibalik kabut samar-samar terdengar bunyi geluduk dan kilatan listrik yang menyambar-nyambar.

Kagok harus berdua di tempat sepi, Badrun pantas menarik tangan Chika ke tengah jalan. Keduanya berpusing-pusing dan menari di tengah derasnya hujan.

TUTUP MATA KAMU CHIKA, DAN RASAKAN, TIAP TETES HUJAN, MENYENTUH HATI KITA.”

Setiap kali menatap gadis itu, Badrun selalu berkhayal tentang wajah anak-anak mereka di masa depan. Tak lama, Chika memejamkan mata. Mengikuti arahan mantan pacarnya, hingga mereka sama-sama terbawa suasana.

Dibawah rintik hujan yang deras
Tangan keduanya tak ingin lepas
Takut kehilangan sudah jelas
Biarkanlah mereka berpeluk sesaat
Karena, Badrun tak tahu apakah esok mereka masih bisa saling melihat?

⭐⭐⭐⭐⭐

Chika mendorong pintu rumahnya dan secara blak-blakkan menyatukan diri ke dalam gelapan. Dia berjalan dua langkah menuju tangga sebelum terdengar bunyi klik yang membuat cahaya lampu menerpanya secara tiba-tiba. Gadis itu mengedarkan pandangan, hingga menemukan pria beruban dengan sedikit kerutan diwajahnya.

Cepat mandi dan ganti seragam kamu yang basah itu.” Mata Chika melotot, hatinya terenyuh saat Papahnya mengatakan hal tersebut.

Setelah bersih-bersih, Chika kontan duduk di meja makan dan menatap ayahnya. Pria itu sudah berumur lebih dari setengah abad, tetapi tubuhnya masih terlihat bugar dengan rambut hitam sedikit beruban. Serta mata cokelatnya yang tampak bersinar, ketika tersorot cahaya bias lampu.

Pernah ada wanita yang mengomentari, kemiripan mereka berdua dan orang itu Naomi.Chika kamu dan Papahmu punya mata yang sama, tapi kenapa pandangan kalian selalu berbeda?

Sekarang Chika tahu. Semua perasaan tercermin dimata Papanya. Beliau adalah sosok yang tegas, disiplin, berani, dan setia. Namun, tatapannya begitu dingin dan hatinya kosong.

RAHASIA CHIKA (Chikara, Fiora, Vikuy) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang