𝗗𝗶𝗮 𝗯𝘂𝗸𝗮𝗻 𝗯𝗲𝗿𝘂𝗯𝗮𝗵.
𝗛𝗮𝗻𝘆𝗮 𝘀𝗮𝗷𝗮, 𝗱𝗶𝗮 𝘀𝗲𝗱𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗻𝗷𝘂𝗸𝗸𝗮𝗻, 𝘀𝗶𝗮𝗽𝗮 𝗱𝗶𝗮 𝘀𝗲𝗯𝗲𝗻𝗮𝗿𝗻𝘆𝗮.⭐⭐⭐⭐⭐
Di kelasnya, Aldo menghampiri Gito yang tengah menggosok ukiran tinta hitam di papan tulis. “Lagi apa kawan?”
“Lagi menghapus kenangan buruk sewaktu bersamamu.”
“Anjayani, cepat muntahkan kegoblokan ini.” Dheo mengeplak keras tengkorak belakang Gito membuat rohnya keluar sesaat lalu kembali, karena belum waktunya dipanggil Sang Ilahi.
Sholeh menimpali. “Perlu nggak sih, gua ruqyah ulang?”
“Gue bilang juga apa, stay private lah. Biarin orang lain bingung kita lagi dekat sama siapa. Gotta play safe. No face, no case.” Aran yang sedari menyimak mulai menguarkan petuah bijaknya. “Lagian bukan dia yang jahat, tapi bapermu yang salah tempat.”
Jam 19:00 Badrun meminta izin kepada papa Chika. “Om, setelah ini, saya boleh kan, ajak Chika jalan-jalan?”
“Tentu, tidak ada yang bisa saya percaya selain kamu, Vito.”
Badrun tersenyum semringah. “Makasih Om, saya janji, bakal menjaga Chika baik-baik.”
“Terima kasih Vito, kamu sudah menjadi kakak, sekaligus sahabat yang baik untuk putri saya.”
Hati Chika terenyuh, ini kali pertama sang ayah menyebutnya sebagai anak. Meski, ekspresi yang ditampilkan pria paruh baya di hadapannya itu,
sebenarnya biasa saja.Setelah itu Badrun mengajak Chika keliling dengan motor matic-nya. Mereka memutari jalan Braga. Bintang-bintang bertaburan di langit menjadikan suasana malam hari itu menjadi romantis.
Rambu-rambu lalu lintas berbaris rapi di kiri-kanan jalan. Kelap-kelip dari lampu kendaraan yang lihir mudik membuat pemandangan kian menakjubkan. Memanjakan mata. Menghipnotis siapa saja yang memandangnya.
Badrun harap, pagi tak akan pernah datang, agar euforia semacam ini tak akan pernah terlupakan. Turun dari motor Aran kontak melambaikan tangannya. Pemuda itu datang lebih awal berkat pesan WhatsApp yang dikirim Chika.
“Masuk, yuk!” Terang-terangan Aran mengandeng erat tangan Chika tepat di depan rivalnya.
Darah Badrun mendidih, hatinya mendesir perih, ingin rasanya dia memecahkan tengkorak kepala Aran yang berjalan selangkah di depannya. Memasuki tempat yang dituju AC mall beku serentak menyapu leher belakang Chika.
“Lo ngapain ikut ke sini!” Badrun menyikut keras perut Aran membuat asam lambungnya bergejolak.
“Chika yang minta gue temenin dia.” Aran balas menginjak sepatu Badrun, membuat mata rivalnya itu melotot sempurna.
“Kalian mau makan apa?” Ketika tengah menaiki eskalator menuju food court lantai lima Chika menoleh dan mendapati kedua pejantan di belakang saling baku hantam, hingga ramai menjadi pusat perhatian pengunjung mall.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAHASIA CHIKA (Chikara, Fiora, Vikuy)
Teen Fiction🔞 BENCI JADI CINTA Berkisah tentang Chika, siswi cantik yang jatuh hati dengan kakak kelasnya yang terkenal 'super dingin' bernama Aran. Di sisi lain, Chika ini juga memiliki mantan pacar Vito Fadrin namanya alias Badrun yang gagal move on dan masi...