Lima belas tahun kemudian
Kini usia jisung sudah menginjak usia lima belas tahun, sekarang jisung tumbuh menjadi anak yang tinggi tampan dan pintar, jaemin benar-benar menguras putra nya dengan penuh kasih sayang.
Jisung sedang menikmati kue kering buatan buna nya.
" Buna nanti sore aku akan kerumah teman untuk mengerjakan tugas " Ujar jisung
" Dimana sayang hem? " Tanya jaemin
" Di rumahnya chenle buna " Ucapnya dengan senyuman malu malu
" Ahhh chenle ya, ah anak yang putih manis itukan, dengan siapa hem sendiri" Goda jaemin
" Ahhh buna jangan begitu ishhh, aku malu aku tidak pergi sendiri kok buna, aku akan pergi bersama haruto dan junkyu " Ucap jisung
Jaemin tertawa melihat putra kesayangannya itu, putra nya itu benar-benar keliatan sangat lucu saat malu.
" Utututu anak buna malu ya hahahaha " Tawa jaemin pecah begitu juga dengan jisung yang semakin kesal dengan buna kesayangannya itu.
" Bundaaa ihhhh " Rengek jisung
Hari sudah sore kini jisung sedang bersiap untuk pergi kerumah chenle.
" Jisungie apa buku buku mu sudah siap? " Tanya jaemin
" Sudah bun, aku tinggal berangkat saja " Jelas jisung
" Ah baiklah, kau harus hati hati ya nak, ingat pesan buna jauhi keluar jung dan Nakamoto ok " Ingat jaemin
" Siap buna " Mengacungkan jempolnya
Jisung berpamitan ke arah buna nya, haruto dan junkyu sudah menunggu nya di depan rumah nya.
Jaemin menatap putra nya bersama kedua temannya itu, dia sangat bahagia karena anaknya sangat mengerti diri nya.
Kini jisung dan kedua temannya sudah sampai di kediaman keluarga chenle.
Seluruh maid menyambut mereka dengan begitu baik, bahkan jisung tertegun dengan kemewahan rumah chenle.
" Ahhh akhirnya kalian sudah sampai " Ucap chenle
" Iya le, wah rumah mu sangat besar ya " Ujar junkyu dengan kagum
" Dasar kau ini, kau seperti orang hutan saja " Kesal haruto
" Ais aku tidak berbicara dengan mu, mending kau diam saja suaminya Moana " Kesal junkyu
Chenle mempersilahkan teman temannya untuk duduk di ruang tamu.
Jisung duduk disofa sambil memandang kagum sekelilingnya. Sampai akhirnya Jeno keluar dari kamarnya dan menghampiri keponakannya itu.
" Hai le, kau ada tamu? " Tanya basa basi jeno
" Iya uncle "
Mata sipit Jeno tak sengaja bertabrakan dengan mata sipit milik jisung, ntah mengapa jantung Jeno berdegup dengan cepat saat menatap jisung.
Jisung juga gelagapan karena di tatap seintens itu oleh uncle nya chenle.
" H Hai paman " Sapa jisung
" H hai juga " Balas jeno, kenapa terselip rasa tidak suka saat anak bernama jisung itu memanggilnya dengan sebutan paman.
Tak lama kemudian haechan turun bersama taeyong, hubungan haechan dengan keluarga jung dan Nakamoto sudah agak membaik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf ( Nomin )
RomancePenyesalan terbesar Jeno yang tidak mempercayai istrinya sendiri bahkan tegak memukuli istrinya dan menendang perut yang berisi buah hati nya sendiri.begitu pula dengan keluarga besar jung dan Nakamoto. Nomin (つㅅ・')・゜ BXB