22

28.3K 1.8K 100
                                    














Sesuai rencana kemarin kini jaemin dan kedua sahabat nya haechan dan renjun berada di toko kue kyungsoo.

Mereka mengobrol random sudah lama mereka tidak berkumpul bersama sejak mereka menikah mereka jarang berkumpul bersama.

"Akhirnya setelah sekian lama kita bisa berkumpul bersama lagi " Ucap senang renjun yang di angguki oleh jaemin dan haechan.

" Lebay sekali diri mu moon renjun, ah lupa maksudnya nyonya lai renjun " Renjun menatap sengit ke arah haechan

" Apa?, sirik saja kau malika " Menatap tidak suka haechan

" Dasar pendek, aku lebih dulu bertemu dan berkumpul dengan adik ipar ku ini, tidak seperti mu yang nan jauh berada di China, dasar menyebalkan " Haechan mengerucut dan menatap bengis renjun

" Sudah sudah kalian ini selalu saja bertengkar karena hal yg sepele, dari dulu selalu saja begini tidak ada perubahan sama sekali " Lerai jaemin, haechan dan renjun menatap tidak suka dengan jaemin, selalu saja begitu seterusnya.

Jaemin hanya bisa menghela nafas sabar menghadapi kedua sahabat menyebalkan nya ini.

" Oh ya na bagaimana permasalahan mu dengan Jeno? " Jaemin tersenyum kecut saat mendengar pertanyaan renjun.

" Sangat rumit asal kau tau " Jawaban haechan

" Diam aku tidak berbicara dengan mu " Haechan menatap tidak suka renjun padahal dia cuma memberikan jawabannya apa salahnya.

" Aku juga tidak tau " Ucap getir jaemin, renjun menghela nafas nya

" Nana ya, aku tidak bermaksud ikut campur dalam masalah rumah tangga mu, tapi alangkah baiknya jika kau memberi kesempatan kedua untuk Jeno, aku tidak bermaksud memaksa mu na, tapi di sini kalian sama sama terluka bukan cuma kau dan jisung saja yang terluka tapi disini Jeno juga pihak yang terluka" Renjun menjeda ucapan nya "memang Jeno telah melakukan kesalahan yang sangat fatal tapi dia juga berusaha kan mendapat maaf Baik dari mu maupun putra kalian,tapi itu terserah mu na keputusan ada di tangan mu,tapi ingat na keputusan di tangan mu itu berkaitan dengan masa depan putra kalian jisung" Jaemin menunduk tubuh nya bergetar.

hatinya benar-benar bingung sekarang dia tidak tau apa yang harus dia lakukan di satu sisi ucapan renjun memang benar tapi di sisi lain juga ucapan sepupunya ada benar nya juga, ah sekarang jaemin benar-benar dalam di lema besar.

" Aku juga sempat berpikir seperti itu, tapi Jeno juga perlu mendapat pelajaran agar dia benar-benar jera dan menyesal " Sahut haechan

" Iya chan, tapi kalian tidak kasihan pada Jeno dia sudah menderita selama lima belas tahun ini,tapi... Ah ya sudah lah itu terserah jaemin " Haechan menghembuskan nafasnya lelah,jaemin hanya menunduk matanya sembab

Mereka terdiam dalam kecanggungan, renjun menyesal telah melontarkan pertanyaan sensitif pada jaemin,hingga akhirnya Kyungsoo membuyarkan kecanggungan itu.

" Ah kalian sedang berkumpul? " Tanya kyungsoo, mereka semua terkejut lalu menatap kompak ke arah kyungsoo.

" Ahaha iya aunty kyung " Tawa canggung haechan

" Eh aunty mau kemana? " Tanya jaemin, kyungsoo melihat mata sembab jaemin ia benar-benar simpati dengan kisah hidup jaemin.

" Aunty cuma ingin membuang sampah di depan "

" Ah biar aku saja aunty " Jaemin sudah ingin bangkit dari duduk nya namun dengan cepat kyungsoo mencegahnya.

" Tidak usah na, kau berbicara saja dengan sahabat sahabat mu kalian pasti saling merindukan kan?, kalau begitu aunty kedepan dulu " Mereka bertiga mengangguk, lalu kyungsoo pergi ke depan untuk membuang sampah.

Maaf  ( Nomin  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang