Kini jisung berada di kamar jeno dan berniat mandi, namun sebelum itu jisung mengamati setiap sudut ruangan yang ada di kamar Jeno . Mata sipit nya senantiasa mengamati barang barang yang tertata rapi di tempat nya, hingga matanya berhenti di bingkai foto yang tertutup setengah dengan kain tipis.
Jisung penasaran dengan pigura foto super besar yang tertutup dengan kain tipis berwarna putih itu,ia mendekat jisung mengamati tulisan yang agak besar di bagian paling bawah pigura.
" Jung Jeno & Nakamoto jae- " Ucapan jisung terpotong karena kedatangan tiba-tiba Jeno.
" Eoh jisung kau belum mandi? " Tanya Jeno, jisung mengalihkan atensinya ke jeno lalu jisung tersenyum canggung.
" Ah ya paman, di sini tidak ada handuk makanya aku belum mandi " Dusta jisung, jeno hanya mengangguk lalu berjalan menuju lemarinya dan mengambil handuk baru untuk jisung.
" Ah maafkan aku, aku lupa menaruh handuk nya" Jeno mendekat ke arah jisung lalu memberikan handuknya ke pada jisung " Ini dan cepatlah mandi "ucapnya dengan lembut Jisung mengangguk.
" Iya Terima kasih paman, kalau begitu aku mandi dulu " Pergi untuk mandi, Jeno mengangguk dan memperhatikan jisung sampai ia masuk ke dalam kamar mandi.
" Dia benar-benar mirip dengan ku " Gumam Jeno
Hari semakin malam namun hujan masih saja belum reda, jisung sudah terlelap tidur bersama dengan jeno,tampa di sadari jisung tertidur sambil memeluk tubuh kekar jeno.
Jeno yang terganggu dan merasakan berat di pinggangnya terbangun dari tidurnya saat ia membuka mata hal yang pertama yang ia lihat adalah wajah tenang jisung jeno tersenyum.
Jeno melihat tangan jisung yang melingkar di pinggangnya senyuman Jeno semakin mengembang.
"Aku benar-benar nyaman di dekat anak ini, selain mengingatkan ku dengan jaemin dia juga mengingatkan ku dengan hal bejat yang ku lakukan lima belas tahun lalu, apa mungkin jisung adalah anak ku dengan jaemin? " Batin prustasi Jeno
" Tidurlah yang nyenyak chup " Jeno mencium kening jisung
Di tempat lain jaemin benar-benar khwatir dengan putra nya pasal nya ini sudah larut malam namun hujan belum juga reda.
" Apakah jisung sudah makan dan tidur, aku benar-benar khwatir dengan nya " Ucap khawatir jaemin
" Sudahlah na, aku yakin jisung bisa menjaga dirinya dan pasti sekarang dia sudah tertidur dengan nyenyak " Timbal kyungsoo
" Ku harap begitu aunty Kyung,semoga hujan nya cepat reda agar aku cepat pulang ke rumah dan segera bertemu dengan jisung ku " Menatap hujan yang turun deras dari balik jendela dapur toko kyungsoo.
" Iya sekarang cepat tidur supaya besok kau cepat bertemu dengan uri jisungie " Mendorong jaemin menuju kamar yang sudah di siapkan nya
Keesokan harinya
Jeno terbangun dari tidur nyenyak nya,saat membuka mata lagi lagi hal pertama yang dia lihat adalah wajah tenang jisung, dan lagi lagi Jeno tersenyum bahagia.
Jeno bangkit dari tidurnya lalu mengangkat pelan tangan jisung yang masih melingkar di pinggang nya dengan pelan pelan Jeno menaruh tangan jisung ke bantal guling.
Setelah itu Jeno berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri nya.
Di tempat lain tepatnya di kediaman jaemin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf ( Nomin )
Storie d'amorePenyesalan terbesar Jeno yang tidak mempercayai istrinya sendiri bahkan tegak memukuli istrinya dan menendang perut yang berisi buah hati nya sendiri.begitu pula dengan keluarga besar jung dan Nakamoto. Nomin (つㅅ・')・゜ BXB