Jisung baru saja bangun dari tidur nyenyak nya,jisung bangkit lalu duduk di kasur nya kepalanya benar-benar sangat pusing.
Mata sipit nya mengerjap untuk menyesuaikan mata nya dengan cahaya yang masuk dari jendela nya, tunggu sebentar sepertinya jisung menyadari sesuatu.
Sejak kapan ia berada di kamarnya?, dengan cepat jisung bangun tapi itu membuat kepalanya semakin pusing.
" Aish mengapa kepala ku pusing sekali? " Memijat kepalanya yang berdenyut
Jisung kembali duduk di kasur nya lalu memijat kepalanya,jisung benar-benar fokus memijat kepalanya sampai sampai dia tidak sadar dengan kedatangan buna nya.
" Jisungie " Panggil jaemin, jisung langsung menatap buna nya kepala nya bertambah pusing karena menggerakkan kepalanya dengan cepat.
" Sttttth aduh mengapa semakin terasa pusing sih? " Jaemin yang melihat putra nya memegang kepalanya segera menghampiri jisung.
" Hei kau kenapa? " Tanya khawatir jaemin, dan membantu memijat kepala jisung.
" Kepala ku sangat pusing buna, tak tau kenapa sejak aku bangun tidur kepala ku sangat pusing " Jelas jisung, mendengar penuturan putra nya jaemin langsung merasa bersalah, ini pasti gara gara ia menarik paksa jisung saat masih tidur.
" Astaga pasti sangat pusing ya?, kalau begitu kau kembali tidur saja, buna akan membuatkan mu teh hangat dulu " Jisung mengangguk lalu kembali membaringkan badan nya di kasur empuk nya.
Jaemin keluar dari kamar putra nya lalu berjalan ke dapur untuk membuatkan putra nya teh hangat.
Jeno masih saja mengingat kejadian tiga jam yang lalu dimana jaemin datang untuk menjemput putra nya, ah lebih tepat nya putra mereka.
Jeno terisak lalu mengambil ponsel jisung yang tertinggal di kamarnya, Jeno membuka galeri ponsel jisung lalu Menyecrol ( ah bodo amat aing kagak tau tulisan nya ) , foto-foto jisung bersama jaemin.
Jeno hanya tersenyum melihat foto anak dan istrinya itu, lagi lagi rasa bersalah kembali menggerogoti hati nya.
" Hiks maafkan daddy sung hiks, maafkan daddy yang tidak bisa melihat pertumbuhan mu "menggenggam erat ponsel jisung,lalu kembali Mescrol foto foto yang ada di ponsel nya jisung.
Dua minggu kemudian
Sejak kejadian jisung menginap di kediaman jung jaemin sangat protektif ke pada putra nya.
Jisung tidak tau menahu tentang kejadian di kediaman keluarga jung, jaemin tidak memberi tahunya maupun paman dan kakek nenek nya. Biarlah jisung sendiri yang mengetahui nya sendiri.
" Bunaaaa, aku mau berangkat sekolah dulu kau dimana? " Teriak jisung, jaemin menyembulkan kepala nya dari balik tembok dapur.
" Ya tinggal berangkat saja apa susahnya " Omel jaemin.
" Aish setidaknya buatkan aku bekal " Rengek jisung, jaemin yang melihat putra nya merengek langsung mendekat.
" Tidak!!!, buna tidak akan membuatkan mu bekal lagi, kemarin haruto memberi tahu ku, kau menjual bekal mu sendiri,kau tidak tau apa buna membuatkan nya sepesial untuk mu mengapa kau jual hah? " Omel jaemin " Buna kan memberikan mu uang jika tidak cukup beritahu buna, bukan dengan cara menjual bekal mu sendiri paham!! " Jisung hanya menunduk lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Sialan kau haruto, lihat saja aku akan membakar boneka Moana mu nanti " Gumamnya namun masih bisa di dengar oleh jaemin, jaemin melotot mendengar anak nya mengumpat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf ( Nomin )
RomancePenyesalan terbesar Jeno yang tidak mempercayai istrinya sendiri bahkan tegak memukuli istrinya dan menendang perut yang berisi buah hati nya sendiri.begitu pula dengan keluarga besar jung dan Nakamoto. Nomin (つㅅ・')・゜ BXB