10

37.6K 2.5K 252
                                    








Brakkk

Taeyong yang duduk di ruang tamu terkejut mendengar dobrakan pintu yang cukup keras yang di lakukan oleh putra bungsunya.

Taeyong melihat putra bungsunya ya berpenampilan sangat kacau mulai dari rambut yang acak-acakan, mata sembab memerah, bekas air mata di pipinya dan baju yang kusut.

Taeyong menghampiri putra bungsunya lalu dengan sigap memeluk tubuh kekar bergetar putra bungsunya, merasakan pelukan hangat dari mommy nya jeno kembali menangis.

" Hei kau kenapa? " Mengusap halus rambut putra bungsunya

" Mom hiks aku bertemu dengan jaemin "

Deg

Taeyong terkejut mendengar penuturan putra bungsunya, taeyong melonggarkan pelukannya lalu menatap putra bungsunya, matanya mulai berkaca kaca.

" K kau bertemu dengan jaemin? Dimana? " Tanya taeyong bergetar

Jeno juga sama dengan nya, jeno semakin terisak di pelukan mommy nya.

" A aku bertemu dengan nya di perusahaan park crop d dan j juga p putra ku " Mendengar kata putra Mata taeyong menatap intens wajah Jeno.

" P putra maksud mu? " Tanyanya tak mengerti

" Iya mom, putra ku dengan jaemin " Tubuh taeyong bergetar, dia pikir cucu nya tiada saat Jeno menendang perut jaemin dengan begitu sangat keras, karena itu sangat mustahil untuk janin berusia dua minggu selamat.

" A apa kau melihat wajah p putra mu? " Tanya nya lagi

Jeno menggeleng membuat taeyong kecewa padahal dia ingin melihat wajah cucu keduanya yang tak pernah ia temuin sama sekali.

" Aku tidak melihat wajah nya mom, jaemin menutup kepala putra kami dengan jaket nya " Tutur Jeno dengan suara parau, taeyong kembali memeluk tubuh putra nya dan mengumumkan kata kata penenang.

" Oh Tuhan apakah ini hukuman buat keluarga kami karena telah memperlakukan menantu kami dengan kejam " Batin taeyong













Di kediaman Nakamoto


"APA "

Yuta dan winwin terkejut mendengar penuturan dari besannya itu, iya jaehyun menceritakan kejadian yang menimpa nya di perusahaan park crop.

" Hiks a anak ku b baik saja " Ucap winwin

" Iya bahkan jaemin berhasil membesarkan cucu kita " Sambung jaehyun

Deg

Jantung yuta dan winwin berdegup dengan cepat, sungguh ucapan besannya ini membuat nya gemetar.

" C cucu? " Gumam yuta

" Iya, aku melihat wajah panik jaemin dan dia terus saja mengatakan putra ku dalam bahaya, lalu aku melihat nya menarik tangan anak remaja laki-laki seukuran chenle namun dia lebih tinggi " Jelas jaehyun, yuta yang mendengar penuturan jaehyun sudah berlinang air mata, dia benar-benar merutuki kebodohannya.

" Ini semua salah ku andai saja aku tidak mengatakan kata kata laknat itu mungkin jaemin ku baik baik saja sekarang " Ucap yuta penuh penyesalan

Melihat besan sekaligus sahabat nya yang bersedih jaehyun langsung memeluk tubuh Yuta yang bergetar.







Jisung sekarang benar-benar khawatir, sepulang nya mereka dari perusahaan park crop buna nya sakit dan serangan panik nya kambuh bersamaan dengan sakit nya.

Maaf  ( Nomin  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang