Hari ini jaemin dan haechan janjian untuk pergi ke pasar bersama, haechan sudah berada di kediaman nya jaemin.
" Na,jisung ku mana? " Tanya haechan
" Enak saja itu jisung ku ya, kau kan sudah punya chenle " Sungut jaemin
" Iya iya terserah mu saja na " Jaemin memandang jengkel ke arah haechan.
Jaemin dan haechan sibuk berbincang-bincang, hingga tidak sadar jisung sudah ada di dekat mereka.
" Buna, aunty " Panggil jisung, haechan langsung berbinar melihat keberadaan keponakan kesayangannya itu.
" Omo jisungie huhuhu, mama merindukan mu " Jaemin melotot mendengar pekikan haechan.
Platakkk
Karena kesal jaemin menjitak kepala sahabat nya itu, haechan meringis kesakitan Sambi mengelus elus jidatnya yang agak kemerahan.
" Mama mama, jisungie itu putra ku, aku yang melahirkan nya " Sulut jaemin, jisung tersenyum kecil melihat pertengkaran buna dan bibi nya itu.
" Iya, tapi jisung juga putra ku tau, kan dia putra mu jadi ya dia juga putra ku, ah atau mungkin calon menantu ku " Wajah jisung memerah mendengar ucapan bibi nya itu.
Jaemin memutar bola mata nya dengan malas lelah meladeni sahabat nya itu, tapi jika jaemin berbesanan dengan haechan tak apa, asalkan chenle tidak segila mama nya.
" Oh iya jisungie Kau mau kemana? " Tanya jaemin
" Ah itu, aku akan mengerjakan tugas bersama haruto dan mungkin aku akan pulang sore atau malam " Jaemin tersenyum pada putra nya.
" Tak apa, tapi jika kau pulang nanti hubungi buna atau paman dan kakek mu " Jisung mengangguk
" Kalau begitu aku pamit dulu buna, aunty" Jisung mencium pipi buna dan bibinya lalu segera beranjak dari tempat nya.
Sepergian jisung jaemin menghela nafas nya, dia benar-benar merasa bersalah jika melihat wajah sendu putra nya.
" Kau kenapa na? " Tanya heran haechan
" Aku, aku ah tak apa chan, ayo ke pasar " Haechan mengernyit tanda tak mengerti, haechan heran dengan tingkah sahabat nya itu namun haechan memilih mengangguk walau diri nya penasaran.
Di tempat lain jisung terus saja berjalan dengan pandangan menunduk, karena fokus dengan jalan menunduk jisung tidak sengaja menabrak seseorang.
Brukkk
Jisung hampir saja terjatuh namun tangan orang yang di tabrak nya dengan cepat menariknya hingga diri nya Tersentak.
Matanya membelalak terkejut, matanya mulai berkaca kaca ternyata yang di tabrak adalah daddy nya, dengan cepat jisung memeluk erat daddy nya.
" Daddy " Jeno mengelus punggung bergetar putra nya.
" Kau tak apa apa? " Tanya Jeno, jisung mengangguk dalam dekapan nya.
" Daddy hiks aku sangat merindukan mu " Mengeratkan pelukan nya pada Jeno, Jeno juga menitikkan air mata nya iya begitu merindukan putra nya ini.
" Daddy juga merindukan mu, apa kau sudah makan? " Tanya Jeno, jisung mengangguk tidak yakin, pasalnya ia tadi hanya memakan sereal apa masih bisa di bilang makan.
Jeno mengernyit melihat keraguan di wajah putra nya.
" Ah daddy lapar mari kita makan di restauran dekat sini " Jisung melepas pelukan nya pada daddy nya lalu mengangguk dengan semangat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf ( Nomin )
RomancePenyesalan terbesar Jeno yang tidak mempercayai istrinya sendiri bahkan tegak memukuli istrinya dan menendang perut yang berisi buah hati nya sendiri.begitu pula dengan keluarga besar jung dan Nakamoto. Nomin (つㅅ・')・゜ BXB