Semakin hari kesehatan jaemin semakin membaik,kini jaemin berada di kamarnya tangan mungilnya terus menggenggam erat tangan kekar putra nya.
" Buna apa kau ingin makan sesuatu?" Merapikan poni buna nya
Jaemin menggeleng dan mempererat genggaman tangan putra nya, jaemin sangat takut jika ia melepaskan tangan putra nya maka Jeno merebut jisung dari nya.
" Tidak!! Buna hanya ingin kau ada disini bersama buna " Tegas jaemin, jisung menghela nafas nya sepertinya buna nya masih trauma.
" Iya buna jisung selalu bersama buna" Jaemin memeluk jisung lalu bersandar di bahu jisung.
Jisung mengelus ngelus lembut surai buna nya, jisung juga merasakan nafas teratur buna nya ternyata buna nya tertidur.
" Buna sebenarnya apa yang terjadi pada mu, mengapa kau seperti ini " Gumam sedih jisung dengan tangan nya yang setia mengelus surai halus buna nya " Aku harus mencari tau tentang masa lalu buna, ya aku harus mencari tau itu, aku harus tau penyebab buna ku menjadi seperti ini " Lanjut jisung dengan menggebu-gebu
Jeno baru saja pulang dari kantor nya ia menghela nafas nya lelah, kejadian dua minggu lalu di mana dia bertemu dengan istri dan putra nya masih melekat di ingatan nya.
Jeno berjalan menuju nakas nya lalu mengambil sebuah bingkai foto dirinya dan jaemin.
Jeno terduduk di kasur besar nan mewahnya lalu bersandar, Jeno memejamkan matanya sambil memeluk bingkai foto dirinya dan jaemin.
Setitik air mata keluar dari mata sipit nya, lagi lagi ingatan lima belas tahun silam terngiang-ngiang di kepalanya, Jeno terisak di dalam tidur nya rasa bersalah menyerang dirinya.
" Hiks maaf " Isak nya
Mark tidak sengaja lewat di depan kamar adiknya dan mark tidak sengaja mendengar suara isakkan adiknya.
Mark masuk ke dalam kamar Jeno yang kebetulan sedikit terbuka,ia melihat adiknya bersandar sambil terisak dengan bingkai foto di dekapan nya,tak sadar air mata nya jatuh ia sungguh kasihan dengan adiknya itu.
Mark menghampiri Jeno lalu memeluk adiknya dengan erat, Jeno yang merasakan dekapan hangat dari hyung nya itu membuat tangisan nya menjadi jadi.
" Tenang lah jen, hyung tau kau bisa melewati ini " Mengelus punggung bergetar adiknya
" H hyung hiks, aku memang bodoh hyung, dulu aku yang mengusir jaemin yang sedang mengandung putra kami hiks, dan sekarang akulah yang menginginkan nya kembali, hyung aku memang bodoh, bodoh hiks!!! " Jeno menjambak rambutnya dengan brutal.
Mark yang melihat kelakuan adiknya dengan sigap menarik Jeno dalam pelukan nya, mark benar-benar sedih melihat adiknya yang seperti orang depresi.
" Tenang lah, aku yakin jaemin akan kembali kepada mu " Memeluk erat tubuh bergetar Jeno yang memberontak.
dari balik pintu kamar Jeno, taeyong menangis melihat putra nya, iya taeyong berada di situ sejak mark masuk ke kamar adiknya taeyong juga tak sengaja mendengar isakan putra bungsunya.
Taeyong bersandar di tembok ia meremas pakaiannya dengan kuat, hatinya benar-benar sakit melihat keadaan putra bungsunya yang super berantakan.
" Ya Tuhan ampunilah keluarga ku " Gumam taeyong
Tiba-tiba taeyong merasakan sebuah tangan melingkar di pinggang ramping nya, taeyong melihat orang yang memeluknya itu air matanya sudah tidak bisa di bendung lagi ia langsung memeluk erat orang itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf ( Nomin )
RomantikPenyesalan terbesar Jeno yang tidak mempercayai istrinya sendiri bahkan tegak memukuli istrinya dan menendang perut yang berisi buah hati nya sendiri.begitu pula dengan keluarga besar jung dan Nakamoto. Nomin (つㅅ・')・゜ BXB