06

43.2K 2.8K 291
                                    











Jeno terduduk termenung memikirkan anak laki-laki yang bertamu ke rumahnya kemarin, mengapa anak itu sangat mirip dengan nya, apa itu anaknya dengan jaemin? Ah tapi itu tidak mungkin.

" Kenapa aku terus kepikiran dengan anak itu " Gumamnya sambil memijat pengkal hidungnya

Taeyong tidak sengaja melihat putra bungsunya yang sedang melamun, taeyong mendekati Jeno lalu duduk di samping anak bungsunya itu dan memeluk nya dan penuh kasih sayang.

" Sayang kau kenapa hem?, cerita sama mommy " Mengusap lembut kepala putra nya

" Ah mommy, aku sedang memikirkan teman chenle "

" Ahhh anak yang tinggi dan bermata sipit itu ya,mommy juga merasakan kejanggalan pada anak itu " Tutur taeyong

Jeno mengangkat kepalanya dan menatap wajah cantik mommy nya, dan tampa ia sadari air matanya jatuh tampa seizin nya.

" Mom, apa ini hukuman yang di berikan Tuhan pada jeno?, hiks apa ini hukuman jeno yang telah menyakiti istri dan calon anak jeno dulu hiks?, jeno memang bodoh mom kenapa Jeno tidak percaya dengan istri jeno sendiri di sini Jeno yang salah mom " Keluh jeno

Taeyong semakin mengeratkan pelukan nya pada putra bungsu nya, ini bukan sepenuhnya salah jeno di sini juga dia bersalah.

" Tidak sayang, ini bukan sepenuhnya kesalahan kamu nak, disini kami juga salah, sudah nak berhenti lah menangis dan mari kita cari jaemin bersama sama " Ajak taeyong

Jeno tersenyum lalu memeluk mommy nya dengan sayang, dia benar-benar beruntung memiliki mommy pengertian seperti taeyong.







Di kediaman Nakamoto, winwin sedang membereskan pakaian putra manisnya, sesekali dia menitikkan air matanya, rasa kecewa dan penyesalan pada dirinya sendiri semakin menjadi jadi.

Sudah lima belas tahun dia kehilangan putra manis nya, dan itu kesalahan dari keluarganya sendiri dan juga besannya.sungguh sekarang dia benar-benar menyesal.

" Sekarang kau dimana, bunda sangat merindukan mu " Sudah ribuan kali kata kata itu keluar dari mulut winwin

Yuta menangis melihat keadaan istrinya yang semakin memburuk, andai saja dia mempercayai putra manis nya itu mungkin ini semua tidak akan terjadi.

" Maafkan ayah nak " Ucapnya dengan air mata yang berjatuhan dari matanya








Jaemin sedang menjalankan tugasnya sebagai seorang kasir di Toko kue kyungsoo,dirinya benar-benar bekerja dengan serius hingga putra kesayangannya menghampirinya.

" Buna " Panggil jisung

" Iya sayang, ada apa hem? " Tanya halus jaemin

" Ini nenek kyung menyuruh buna untuk membeli tepung dan telur, katanya persediaan sudah habis " Jelas jisung

" Ahh begitu, tapi jika buna pergi siapa yang akan menggantikan buna? " Tanya jaemin dengan pose berfikir

" Buna tenang saja biar putra mu ini yang akan menggantikan buna " Ucapnya dengan bangga

Jaemin sungguh gemas dengan putra kesayangannya itu.

" Baiklah kau kan sudah mengetahui seluruh harga kue itukan, buna mempercayakan nya pada mu nak, kalau begitu buna pergi dulu babay " Jaemin mencium pipi putra nya lalu melesat pergi untuk membeli pesanan kyungsoo

Kini jaemin sudah pergi ke Toko untuk membeli tepung dan telur,jisung berdiri di meja kasir sambil menonton film kartun animasi kesukaan nya yaitu frozen.

Maaf  ( Nomin  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang