Keesokan harinya Jaemin sudah rapi dan siap untuk berangkat kerja matanya celingak celinguk mencari keberadaan putra satu satunya itu.
" Jisungie kau dimana!!? " Teriak jaemin
Jaemin sudah memanggil putra nya berkali-kali namun nihil tak ada jawaban yang dia dapatkan, jaemin panik mengapa putra nya tidak menjawab panggilannya, dengan cepat dan terburu-buru jaemin berlari kearah kamar jisung.
Sesampainya di sana jaemin langsung membuka dengan paksa pintu kamar jisung,jaemin terkejut sekaligus panik karena tidak menemui putra nya di kamarnya.
Tubuh jaemin bergetar dengan hebat air matanya sudah berjatuhan serangan paniknya kambuh, dengan langkah gontai jaemin keluar dari kamar jisung dan mencari putra nya di tempat lain.
" Jisungie kau dimana hiks?, k kau dimana jisungie? " Jaemin sudah mencari di seluruh sudut rumah nya di depan pun jisung tidak ada, tubuh jaemin merosot kebawah jaemin terisak dengan tubuh bergetar hebat.
" JISUNGIE KAU DIMANA, KAU DIMANA HIKS?,JISUNGIE ANAK KU HIKS " Jaemin berteriak histeris karena tidak menemukan putra nya
Sedangkan jisung baru saja kembali berkebun dari belakang rumah nya saat di depan pintu rumah jisung terkejut dan panik mendengar teriakan histeris Buna nya.
Dengan cepat jisung masuk dan berlari ke dalam, disana jisung melihat Buna nya duduk di lantai dengan wajah yang di sembunyikan di antara kedua kakinya.
Jisung langsung mendekap tubuh kurus bergetar milik Buna nya.
" Buna kau kenapa? " Tanya panik jisung
Jaemin mendongak dan melihat wajah tampan putra nya dengan cepat jaemin membalas pelukan jisung.
" Hiks jisungie kau kemana saja hiks ku pikir kau di sakiti oleh orang-orang itu hiks, Buna takut hiks Buna takut jika jisung kenapa napa " Tangis jaemin semakin pecah, sedangkan jisung mengepal tangan nya dengan kuat, orang orang itu, orang orang itu telah membuat Buna nya menderita seperti ini jisung tidak Terima, pokoknya jisung harus membalas orang orang yang telah membuat Buna nya menderita dan menyimpan trauma berat.
" Kurang ajar, siapa pun kalian yang telah membuat Buna ku menderita aku tidak akan pernah memaafkan kalian, liat saja nanti aku akan membalas kelakuan bejat kalian " Batin jisung, ah jika seperti ini jisung semakin penasaran dengan masa lalu Buna nya.
Jisung menangkup wajah Buna nya lalu mengecup mata yang penuh air mata itu.
" Buna sayang nya jisungie, anak mu ini tidak apa apa lihatlah " Memutar-mutar badannya " Maaf telah membuat mu khawatir aku tadi habis berkebun lihat saja baju ku kotor karena tanah " Lanjut jisung
Jaemin memeluk Putra nya dengan begitu sangat erat.
" Berjanjilah kau tidak akan pernah meninggalkan Buna "
" Iya Buna jisung janji " Mengecup kening Buna nya" Oh iya Buna mau kemana? " Tanya jisung
" Buna mau bekerja " Ucapnya dengan sesegukan
" Uh kau istirahat saja dulu, Buna pasti sangat capek " Bujuk jisung namun jaemin menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju.
" Tidak tidak Buna harus bekerja, nanti kalau Buna libur kasian nenek mu, ini juga nenek kyung menitip bahan-bahan kue kepada Buna,untuk itu Buna harus ke pasar Gangnam untuk membeli bahan-bahan titipan nenek kyung " Jelas jaemin, jisung hanya menghela nafas nya Buna nya benar-benar keras kepala
" Baiklah jika itu mau buna, tapi Buna harus janji nggak boleh nangis lagi dan kau harus selalu berhati-hati " Peringat jisung, jaemin hanya mengangguk lucu menanggapi putra nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf ( Nomin )
RomancePenyesalan terbesar Jeno yang tidak mempercayai istrinya sendiri bahkan tegak memukuli istrinya dan menendang perut yang berisi buah hati nya sendiri.begitu pula dengan keluarga besar jung dan Nakamoto. Nomin (つㅅ・')・゜ BXB