36

22.7K 1.3K 65
                                    

















Haechan dan mark kembali dari kamar mandi rumah sakit dan menghampiri keluarga mereka, pasangan jaeyong dan johnten  heran melihat raut cemberut dan jalan mengangkang haechan.

" Chan ada apa dengan mu?dan, dan apa yang terjadi dengan cara jalan mu? " Tanya heran mae ten

" Tanya noh sama si maniak semangka, au ah echan sebel kesel sama mark hyung, echan mau beli susu aja di kantin rumah sakit bey " Haechan pergi sambil menghentak pelan kaki nya bibir nya mengerucut lucu karena terlalu kesal.

Mark dan keluarga serta keluarga mertuanya menggeleng gelengkan kepala mereka saat melihat tingkah imut haechan.

" Apa yang kau lakukan pada putra ku mark? " Tanya Johnny

" Hanya memberikan putra mu sedikit hukuman, yah " Johnny menggeleng geleng saat mendengar Jawaban menantunya

" Pantesan saja haechan berjalan mengangkang Kau sama saja seperti daddy mu mark, sama-sama kantong hormon berjalan di mana pun dan kapan pun kalian mau pasti tidak tau tempat " Taeyong benar-benar heran dengan anak suaminya mengapa mereka sangat mesum sekali?.

" Aish itu sudah turun temurun dari daddy yongie, kami hanya bisa mewarisinya " Timbal jaehyun

" Terserah " Taeyong merotasi kan mata nya


















Dua minggu kemudian

Di dalam ruangan sana  Jeno masih setia menunggu jaemin sadar, ini sudah lebih dua minggu berlalu namun jaemin belum juga menunjukkan tanda tanda bangun dari koma nya.

Jisung duduk di sofa dekat pintu masuk bersama haechan, haechan masih setia menatap sahabatnya yang terbaring lemah di bangsal rumah sakit beserta tubuhnya penuh dengan alat serta selang di tubuhnya.

" Sayang... kapan kau sadar hmmm, ini sudah dua minggu namun kau tidak mau membuka mata mu, lihatlah putra kita, dia begitu sedih melihat kau berbaring lemah seperti ini " Gumamnya pada jaemin

Jisung bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju orang tuanya, jisung berhenti tepat di dekat daddy yang terduduk, jisung mengelus lembut rambut buna nya.

" Buna...  Apa mimpi mu sangat indah hingga kau tidak mau membuka mata mu? " Tubuh jisung bergetar mata nya berkaca kaca tidak kuat melihat keadaan lemah buna nya, Jeno yang menyadari kesedihan putra nya, ia langsung menggenggam erat tangan putra nya " Apa kau tidak mau  melihat ku lagi hingga kau tak mau membuka mata mu?, apa buna sudah memiliki jisung baru di sana hingga buna enggan untuk membuka mata buna "  Tubuh jisung semakin bergetar tanpa di sadari air matanya meniti dan mengenai pipi buna nya.

Tes

Air mata jisung menetes ke pipi buna nya, dan beberapa saat kemudian sebuah keajaiban terjadi jari telunjuk kiri jaemin bergerak, Jeno yang melihat pergerakan pada jari telunjuk istri nya segera bangkit dan memanggil dokter.

" J jisung j jari telunjuk buna mu bergerak " Jisung lalu melihat kearah jari telunjuk buna nya dan benar saja jari telunjuk buna bergerak, haechan juga tak tinggal diam ia menghampiri Jeno dan jisung untuk melihat perkembangan sahabat nya.

" Kalian jaga jaemin, aku akan segera kembali " Beranjak dari tempat nya lalu berlari untuk memanggil dokter

" Buna ayo cepat lah sadar " Ucap jisung tak sabar

" Tenanglah jisungie aku yakin buna mu pasti akan cepat tersadar dari koma nya " Dan benar saja tak lama kemudian jaemin perlahan-lahan membuka mata nya, jisung sudah menangis terharu melihat buna nya membuka matanya.

Maaf  ( Nomin  )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang