26. Percaya Yang Mana?

549 180 67
                                    

여러분 안녕하세요!

Maaf udah bikin nunggu buat kesekian kalinya:)

Happy Reading ....

*****

Geonu terus berlari menyusuri hutan gelap nan sepi ini dengan bantuan senter ponsel di tangannya. Dirinya sendirian sekarang, Youngbin terpisah dengannya karena makhluk mengerikan yang menyamar menjadi ibu Geonu.

Makhluk itu menyuruhnya mati, tapi Geonu tidak mau dan segera melarikan diri meninggalkan Youngbin yang meneriaki namanya berulang kali.

"Aduh."

Geonu tersungkur, kakinya tersandung sesuatu, sepertinya akar pohon. Ia bangkit dan menyorotkan senter ponselnya ke arah sesuatu tadi, mencari tahu apa yang membuatnya terjatuh. Namun, ketika mengetahui apa itu, dirinya malah kembali terjatuh dan berteriak.

"KAKI?! ANJING, KAKI SIAPA INI?!"

Dengan perasaan takut dan penasaran, Geonu menyoroti bagian atas kaki tersebut dan kembali terkejut ketika mendapati bahwa pemilik kaki itu sedang menatapnya lempeng. Karena masih belum puas, ia mengarahkan senternya ke samping pemilik kaki tadi kemudian terkekeh malu. Di samping pemilik kaki tadi ternyata ada dua orang lagi yang sama-sama menatapnya lempeng.

"Ngapain kalian di sini?" tanya Geonu, berjongkok di depan tiga orang yang sedang duduk berlunjur. Ah tidak, hanya satu yang berlunjur, duanya duduk dengan kedua kaki ditekuk di depan dada. "Mana teman-teman yang lain?"

Ketiganya menggeleng tidak tahu.

"Takut, Kak, gelap." Ni-Ki buka suara. Anak yang duduk di tengah itu menenggelamkan wajahnya ke sela-sela lutut kakinya yang ditekuk.

Beberapa saat yang lalu mereka -Jungwon, Ni-Ki, dan Daniel- berhasil kabur dari ruangan berjeruji yang mengurung mereka. Terdengar mudah memang tapi kenyataannya tak seperti itu, mereka juga menghabiskan cukup banyak waktu untuk membuka gembok. Mereka tak punya kunci, alhasil gunting kukulah yang menjadi harapan mereka.

Mereka sempat frustasi karena usaha untuk membuka gembok tak kunjung berhasil. Tapi karena Daniel yang pantang menyerah, akhirnya takdir baik menghampiri mereka, gembok itu terbuka dan mereka bisa melarikan diri.

Akan tetapi cobaannya tak sampai di situ, mereka harus menghentikan pelarian karena sadar bahwa mereka bukanlah kucing yang bisa melihat di dalam kegelapan. Akhirnya di sinilah mereka sekarang, duduk menyandar ke pohon di tengah hutan yang gelap sembari meratapi nasib.

Padahal tadi bulan lumayan terang dan mereka masih bisa melihat jalan, tapi tiba-tiba saja cuaca berubah menjadi berawan, membuat bulan menghilang tertutup awan.

Ketiganya tak saling berbicara karena dua di antaranya sedang bermusuhan. Mereka hanya diam hingga Geonu datang dan menabrak kaki Daniel.

"Gue ada senter lagi dua, bentar." Geonu melepas tas ransel di punggungnya dan mencari senter yang ia maksud. Setelah ketemu, ia langsung memberikan senter tersebut ke Ni-Ki dan Jungwon. "Daniel sama gue aja."

Melihat raut wajah Daniel yang tak bersahabat, Ni-Ki berfikir sejenak sebelum akhirnya menyerahkan senter di tangannya pada Daniel. Oh ayolah, dirinya tahu Daniel tak menyukai Geonu, tidak mungkin Daniel mau mengikuti pemuda bermata sipit itu.

Weliweli Island 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang