12. Petunjuk dan Keributan

980 290 187
                                    

여러분 안녕하세요!

Makasih banyak udah baca Weliweli 2 sampe lembar ke 12 ini, kuharap kalian gak bosan ngikutin Weliweli 2 sampe ending:)

Aku gak nyangka kalo Weliweli 2 bisa bertahan sejauh ini mengingat sejak awal aku emang udah yakin kalo aku gak bisa ngelanjutin.

Makasih banyak sekali lagi:)

Happy Reading ....

*****

Suara tangisan melengking Sunoo yang bersahut-sahutan dengan suara sirine ambulan perlahan memudar seiring melajunya dua mobil putih itu menjauhi villa. Echan dan Sunoo ikut dalam ambulan yang membawa mayat Taeyong sedangkan Kei, Ni-Ki, dan Nicholas ikut ambulan yang membawa Ta-Ki.

Para penghuni villa yang berkumpul di teras villa tampak hanya menghela nafas resah, menatap khawatir ambulan yang semakin lama semakin jauh dari pandangan. Tak ada yang bisa merasa baik-baik saja setelah kehilangan, begitu juga mereka.

Kejadian ditemukannya mayat Taeyong di kamarnya sendiri dalam keadaan mengenaskan membuat mereka semakin kalut. Ingin rasanya pergi dari villa untuk menyelamatkan diri, hanya saja ... tak ada hotel, penginapan, ataupun villa lain di pulau ini. Villa ini ialah tempat satu-satunya yang bisa mereka sewa.

Semuanya seakan telah diatur agar mereka semua tak dapat melarikan diri.

Heeseung tampak terduduk di tangga teras villa dengan kedua tangan memegang kepalanya yang pusing. Mimpi buruk yang ia takuti sekarang menjadi kenyataan. Hal menakutkan yang ada di film Weliweli—

Sebentar, film Weliweli?

Karena kejadiannya sama seperti di film Weliweli, Heeseung jadi berfikir, apakah ini ... semacam kutukan?!

Ataukah ... ini sesuatu yang sudah direncanakan?

"Udah tiga teman kita yang meninggal dan lo gak sadar-sadar juga, Kak Geonu?! Sadar bodoh! Gak ada gunanya lo kek gini!"

Suasana teras yang tadinya hening dan sendu mendadak ricuh. Heeseung menoleh ke belakang tempat teman-temannya yang lain berdiri, spontan ia membelalakkan mata ketika mendapati Daniel menjambak rambut Geonu di sana.

"Apa yang harus gue sadari, hah?!" teriak Geonu yang berusaha menahan perih kulit kepalanya. Beberapa temannya tampak mendekat guna menolong Geonu menyelamatkan rambutnya dari tangan Daniel.

"Sadar kalo perbuatan lo itu bikin teman-teman kita meninggal!"

"Gue gak ngelakuin perbuatan apapun!"

"Gak usah pura-pura bego!"

"Daniel! Lo yang harusnya sadar! Sadar kalo tingkah lo malah bikin yang lain curiga sama lo!" bentak Euijoo. Ia menjadi salah satu orang yang mencoba menarik tangan Daniel agar berhenti menjambak Geonu. Kasihan, wajah Geonu sudah memerah karena menahan sakit.

"Lo kenapa sih Daniel?" tanya Sungchul yang keheranan. Dia baru-baru ini diperbolehkan bergerak keluar kamar, tapi yang ia dapatkan hanya kabar kematian teman-temannya dan fakta bahwa teman-temannya sudah tak lagi sama.

Daniel mendelik pada Sungchul sekilas kemudian melepaskan jambakannya. Anak itu menatap satu persatu wajah teman-temannya yang menatapnya curiga, kemudian memutar bola matanya malas.

"Ayo Kak Euijoo, kita balik ke kamar!  Banyak muka-muka munafik di sini," katanya dengan tampang ketus, kemudian berlalu ke kamar, tak lupa dengan Euijoo yang juga ia tarik paksa.

Weliweli Island 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang