34. Dendam

469 177 33
                                    

여러분 안녕하세요!

Happy Reading!

*****

"Kenapa lo ngebunuh Youngbin?!" tanya Geonu pada Nicholas yang berlari di sampingnya. Pemuda Taiwan itu sama sekali tidak terlihat merasa bersalah dan menyimpan kembali pistol di tangannya ke dalam saku baju.

"Pelakunya emang harus dibunuh," jawab Nicholas santai, ia balas menatap Geonu. "Kenapa? Lo mau bilang kalo Youngbin bukan pelakunya? Lo ga ingat kalo Ta-Ki ga pandai ngebohong?"

Geonu menutup mulutnya rapat-rapat. Benar-benar tidak terbayangkan semuanya akan jadi seperti ini pada akhirnya. Ia memperlambat langkahnya, menunggui Sunghoon dan Jake yang tertinggal di belakang.

"Ini kita mau lari ke mana, Sunoo?" Kei yang mempercepat langkah untuk menyaingi Sunoo bertanya.

"Entahlah Daniel," jawab Sunoo tak acuh. Pemuda itu mendelik sekilas pada Ta-Ki yang berada di punggung Kei. "Kata gue mending turunin aja tuh karung yang Kak Kei gendong. Ngerepotin aja."

Kei mengernyit, ternyata banyak sekali hal-hal yang tidak Kei ketahui tentang teman-temannya, termasuk hal apa yang terjadi di antara Sunoo dan Ta-Ki hingga Sunoo menatap dengan tatapan benci seperti itu.

"Ta-Ki, ambilin beberapa pistol di tas Kak Kei!" pinta Kei yang membuat Sunoo langsung melotot menatapnya.

Ta-Ki bergerak melepaskan sebelah tali tas yang bertengger di punggungnya, mengambil pistol sesuai perintah. Tas Kei memang sudah berpindah ke Ta-Ki agar mempermudah Kei menggendong anak tersebut.

Kei menerima dua pistol yang Ta-Ki berikan padanya kemudian menyerahkan salah satunya ke Sunoo. Alis Sunoo bertaut, walaupun bingung, dirinya tetap menerima pemberian itu. Tidak tahu saja Kei bahwa Sunoo juga memiliki pistol yang ia simpan di saku celana.

"Lari-larian kek gini bikin capek, mending kita bunuh manusia kanibalnya biar pada mati. Gue punya banyak stok peluru," jelas Kei yang kemudian berlari menyusul Daniel di depan sana. Ia akan membagikan pistol yang ia punya ke semua teman-temannya.

Katakanlah Kei bodoh karena dirinya bahkan tidak peduli siapa saja yang akan berkhianat di sini.

"Ikutin alur mereka aja lah," bisik Jungwon pada Jay ketika Kei pergi setelah memberi pistol pada mereka berdua. Jay mengangguk, kemudian ikut menghentikan langkah seperti teman-temannya yang lain.

Kei menurunkan Ta-Ki di belakang Nicholas, kemudian pemuda tinggi itu bergabung bersama teman-temannya yang kini berdiri sejajar layaknya benteng pertahanan. Menodongkan pistol ke arah kerumunan manusia dengan bentuk-bentuk aneh di depan sana.

"Berasa masuk ke komiknya Junji Ito," gumam Daniel sedikit meringis. Makhluk dengan bentuk aneh-aneh yang mereka sebut manusia kanibal itu benar-benar mengingatkannya pada komik horor absurd Jepang yang sering ia baca.

Belum sampai semenit Daniel bergumam, suara tembakan langsung terdengar dari pistol yang dipegang oleh teman-temannya. Di depannya sana satu persatu manusia kanibal itu tumbang. Jarak makhluk-makhluk itu dan mereka tidak terlalu jauh, sehingga menyebabkan darah terciprat mengenai wajah dan tubuh mereka.

"Lebih seram dari yang di film ini mah," kata Sungchul yang dibalas anggukan oleh Nicholas. Ia tersenyum miring ketika makhluk di depannya semakin banyak yang tumbang. "Untungnya yang asli maupun yang di film, makhluknya gak agresif."

Weliweli Island 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang