21. Hah, Peraturan?

625 214 108
                                    

여러분 안녕하세요!

Selamat datang para pembaca lama dan baru!

Happy Reading....

*****

"Kita pergi dari villa sekarang juga," ulang Jake ketika teman-temannya hanya merespon dengan raut bingung saja. Sedikit kesal, Jake menghentakkan kakinya ke lantai. "Gue tau cara keluar dari pulau ini, ayo kemasin barang kalian cepat!"

Kei bangkit dari duduknya, berjalan mendekati Jake dan menepuk-nepuk pundak pemuda itu pelan. "Maksudnya?"

Jake segera menggeledah saku celananya, mencari secarik kertas yang tadi ia dapatkan dari sesemakhluk di rumah sakit. Setelah ketemu, ia langsung memberikannya ke Kei, berharap Kei percaya dengan tulisan kertas itu dan memimpin yang lain agar pergi dari villa ini secepatnya.

Melihat Kei membaca kertas pemberian Jake dengan fokus, satu persatu penghuni villa mendekati keduanya dengan penasaran.

"Ini petunjuk keluar dari pulau ini," ujar Jake sembari menunjuk secarik kertas yang masih berada di tangan Kei, ia berusaha menyakinkan teman-temannya bahwa kabur sekarang adalah solusinya. Namun, ucapan Kei selanjutnya membuat Jake melengkungkan bibir ke bawah.

"Gue gak percaya." Kei menyodorkan kertas itu pada Geonu yang berdiri di sampingnya. "Jangan percayai sesuatu yang kita gak tau asal usulnya, siapa tau yang nulis di kertas itu jahat? Hayo?"

Jake gelagapan ketika penghuni villa kompak menatapnya tajam, ia menoleh sekilas ke belakang, tempat Sunghoon dan Heeseung berada. "Tapi kayaknya gak jahat deh."

"Jake, lo pernah bilang gitu pas kita dikejar begal loh," sahut Nicholas yang sudah duduk di sofa.

Jake dan Nicholas pernah pulang larut malam setelah menyelesaikan tugas kuliah, naasnya mereka malah dikejar begal mabuk. Nicholas benar-benar kesal dengan Jake kala itu, bisa-bisanya Jake tetap bersikukuh bilang bahwa begal tersebut tidaklah jahat padahal sudah jelas benda yang dibawa begal itu adalah senjata tajam.

Tidak jahat dari mananya, hello?

"Tapi lebih baik kita coba dulu ikutin ini siapa tau—"

"Resikonya besar, Jake," sela Kei. Pemuda itu merampas kertas tadi dari tangan Geonu dan mengembalikannya kepada Jake. Terlihat satu-persatu teman-teman mereka beranjak pergi ke kamar masing-masing, tak memperdulikan Jake yang bersikukuh mengajak pergi.

Sunghoon menarik tangan Jake ketika hanya tersisa mereka bertiga di ruangan ini. "Jake, gue tau lo orangnya baik, tapi tolonglah jangan bodoh. Kalo mereka gak mau ikut ya udah, mending kita aja yang kabur."

"Bener, daripada peduliin orang yang gak mau dipeduliin, mending peduliin diri sendiri," sahut Heeseung yang berdiri di samping Sunghoon. Setelahnya, ketiga pemuda itu pergi dari villa tanpa pamit, tentunya dengan Jake yang menjerit tak terima karena diseret paksa.

Di sisi lain, tepat di ujung tangga lantai dua, seseorang sejak tadi memantau pergerakan Jake, Sunghoon, dan Heeseung hingga ketiganya pergi dari villa. Ia tersenyum miring dan mengeluarkan cutter dari saku celananya. "Jake."

***

Youngbin memasukkan dua pistol yang ia beli bersama Geonu beberapa hari yang lalu ke dalam tas, ia mengemasi semua barang-barangnya sembari melirik Geonu yang duduk di pinggir kasur. Keduanya menjadi teman sekamar setelah kematian Hanbin.

Weliweli Island 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang