Weliweli Island 2 [End]

33. Speak Up?

여러분 안녕하세요!

Tau gak, Weliweli 2 udah 1 tahun tgl 4 kemaren, bertepatan dgn ultah Taki. Tapi sampai sekarang belum tamat²😭

Happy Reading

*****

"Gue khawatir banget sama lo, Jake."

Jake diam saja ketika Sunghoon memeluknya. Otaknya masih memproses hal tidak masuk akal apa yang baru saja terjadi. Bagaimana bisa Kei yang tadinya ia bantu membersihkan mulut penuh darah ternyata bukan Kei yang asli?

Sunghoon melepaskan pelukannya. "Gedek banget gue pas tau makhluk sialan itu masih hidup setelah ngejadiin Kak Heeseung makanan."

"HAH?!"

"Maksud lo?!" tanya Geonu sedikit berteriak. Ia menyentuh bahu Sunghoon. Namun, segera ditepis oleh si empunya.

"Hoon, jadi Kak Heeseung ...." Kini Jake yang berbicara, suaranya terdengar sedikit bergetar dan memelan di ujung.

Sunghoon menghela nafas panjang. "Iya, Kak Heeseung udah meninggal. Gak pa-pa, Jake, kita lanjut berjuang buat bertahan hidup ya, Kak Heeseung pasti senang kalau kita berhasil."

Seperti yang dibayangkan Sunghoon, Jake menjatuhkan dirinya ke tanah dan mulai terisak dengan wajah bersembunyi di sela-sela kaki yang ditekuk. Sunghoon berjongkok, menepuk-nepuk pundak Jake guna memenangkan temannya itu. Kenyataan bahwa Heeseung telah pergi tentu sangat memukul Jake, karena pertemanan mereka bisa dibilang cukup dekat.

Nicholas yang melihat itu mengernyit, masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi. "Terus Kak Kei yang asli?"

"Di sini."

Dari arah di mana Sunghoon datang tadi, Kei dan rombongannya —Sungchul, Jay, dan Jungwon— datang, membuat rombongan Youngbin memfokuskan pandangan ke arah mereka. Ternyata ramai juga penghuni villa yang masih bertahan hidup.

"Ta-Ki~" Kei merentangkan tangannya ketika melihat Ta-Ki berada di belakang Nicholas, pemuda tinggi itu meminta agar Ta-Ki berlari menghampiri dan memeluknya. Namun, Ta-Ki hanya diam. "Ta-Ki?"

"Kak Kei kakinya Ta-Ki gak bisa dipake lagi." Youngbin melengkungkan bibirnya ke bawah ketika kalimat itu keluar dari mulut Ta-Ki. Anak itu akhirnya membicarakan tentang kakinya dan itu lumayan membuat suasana menjadi sedih.

Kei langsung menghampiri Ta-Ki dengan panik, ia menarik tangan Ta-Ki yang tadinya bertengger di pinggang Nicholas hingga anak itu menampakkan wujudnya sepenuhnya. Benar, ada luka menganga yang terlampau parah di paha anak itu, dihiasi dengan darah kering dan basah di sisi-sisinya.

Kei membulatkan matanya, bagaimana bisa Ta-Ki bertahan dengan luka sebesar itu?

"Bilang sama Kak Kei ini kenapa dan siapa yang ngelakuin?" tanya Kei yang membuat teman-temannya ikut melebarkan kuping diam-diam. Ta-Ki ini bisa dibilang satu-satunya saksi pembunuhan, jika Ta-Ki buka suara semuanya pasti akan terbongkar.

Dan itu peluang bagus untuk mengurangi jumlah orang di sini.

Ta-Ki menatap takut-takut ke arah salah satu di antara mereka, kemudian memepet ke Kei seakan meminta perlindungan. "Ta-Ki dipukul pake kapak sama orang yang ngebunuh Kak Taeyong. Orangnya ada di sini, Kak Kei. Ta-Ki takut, nanti Ta-Ki dipukul lagi."