11. Iblis

920 276 129
                                    

여러분 안녕하세요

⚠️PG-13 (Parents Strongly Cautioned) beberapa hal tidak cocok untuk anak di bawah usia 13 tahun⚠️

⚠️ Warning : mengandung sedikit Gore (yg gak suka gore boleh di-skip)⚠️

Happy Reading ....

*****

Taeyong berjalan memasuki kamar mandi di kamarnya, dirinya baru saja pulang dari kamar Echan dan Sunoo. Siang ini sama saja seperti siang kemarin dan sebelumya, villa selalu sepi karena penghuninya memilih mengurung diri di kamar masing-masing.

Taeyong menghela nafas resah, kematian Yoonwon dua hari yang lalu membuat dia tak lagi mempunyai teman sekamar. Ada sedikit rasa takut di hatinya ketika harus tidur sendiri setiap malamnya.

Pemuda berpipi berisi itu membasuh mukanya, tadinya ia berniat untuk mandi tapi tiba-tiba saja ia merasa takut. Ia menatap tajam pantulan dirinya sendiri di cermin kemudian berjengit kaget.

"Astaga!" pekiknya kaget ketika melihat dirinya di cermin malah menyeringai, padahal dia tadi sama sekali tak mengangkat sudut bibir.

Karena takut, ia beringsut mundur, matanya terus menatap cermin karena penasaran. Lagi-lagi ia berjengit kaget dan langsung menoleh ke belakang ketika melihat pantulan bayangan seseorang yang ia kenal.

Bagaimana bisa sosok itu masuk?

"Kak-"

"Sssttt!"

Mata Taeyong membelalak saat melihat sosok yang ia kenal itu mengeluarkan pisau berkarat dengan sedikit bercak darah dari balik badannya. Spontan, Taeyong berlari ke arah pintu dengan panik, berusaha membukanya tapi sayang pintu tersebut tiba-tiba saja terkunci.

Taeyong meringis, otaknya langsung menterjemahkan kalau sebentar lagi ia akan mati di tangan seseorang yang sialnya adalah temannya sendiri. Ia menjerit dan mulai memukul-mukul pintu dengan brutal, sangat berharap ada yang mendengar dan menolongnya.

"KAK SUNOO! KAK ECHAN! KAK! KAKAK! TOLONG! TOLONGIN GUE!"

Taeyong semakin histeris ketika sosok yang ia kenal itu mendekat. Taeyong sebenarnya bisa saja melawan, tapi kali ini dia tak berani, dia tak pandai bela diri seperti Jungwon.

"KAK SUNOO!"

"Taeyong, gak sopan loh teriak-teriak."

"Arggghhh!"

Taeyong terduduk ketika pisau dari sosok itu dilempar dan menancap sangat dalam di tengkuknya. Darah langsung menerobos keluar dari mulutnya, nafasnya tercekat.

Taeyong membalikkan badannya, mendongak guna menatap tajam sekaligus benci dengan sosok yang berdiri menjulang di hadapannya.

"Kita semua ada salah apa sama lo, hah?! Lo kok jadi kek gini, Kak?! Kok tega bunuh teman sendiri?!" tanya Taeyong yang memaksa berteriak. Ia menangis, lehernya terasa koyak disertai dengan rasa ngilu akibat karat dari pisau mulai menginfeksi.

Sosok tersebut menautkan alisnya dan mencebik mengejek. Ia berjongkok guna mensejajarkan diri dengan Taeyong yang sudah mulai lemas karena darah terus berkeluaran dari mulutnya.

Weliweli Island 2 [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang