여러분 안녕하세요!
Happy Reading ....
*****
Langkah dua pasang kaki yang panik itu terus berlari menginjak daun-daun kering, menyusuri hutan yang gelap dengan alat penerangan seadanya. Kedua pemuda itu sesekali menoleh ke belakang, berharap bahwa makhluk itu tidak lagi mengejar.
"Kak, ayo cepat!" seru Ni-Ki ketika kecepatan lari Jungwon menurun. Pemuda manis itu terlihat kelelahan.
Ni-Ki dengan sigap meraih tangan Jungwon, menariknya agar mempercepat langkah. Mereka tidak bisa berhenti sekarang, di belakang sana ada sekitar lima ekor serigala yang mengejar keduanya.
Tadinya mereka bertiga bersama Geonu, tapi setelah tidak sengaja bertemu dengan kawanan serigala, mereka terpisah dari pemuda itu karena berlari ke arah yang berbeda. Ni-Ki meringis, kenapa nasib mereka jadi seperti ini?
"Ada rumah!" ujar Jungwon sembari menunjuk ke arah depan.
Benar, di depan sana ada sebuah rumah dua lantai. Terlihat usang karena sepertinya tidak berpenghuni.
Jungwon segera mempercepat langkahnya, begitu juga Ni-Ki. Keduanya tetap waspada dan sesekali menoleh ke belakang untuk mengetahui jarak mereka dengan serigala tersebut. Entahlah itu serigala sungguhan atau tidak, intinya itu menyeramkan.
Setelah tiba di rumah tersebut, mereka tanpa berpikir panjang langsung mencoba mendobrak pintu dan memecahkan kaca. Bersembunyi di dalam sana terdengar ampuh untuk menyelamatkan diri. Namun, ternyata kenyataannya tidak semudah itu. Pintu utama rumah terkunci, tidak bisa didobrak. Sedangkan kaca jendelanya sepertinya dilapisi dengan kaca anti peluru, sehingga Ni-Ki kewalahan mengayunkan kayu ke benda bening itu.
"Gimana dong ini, Kak?" tanya Ni-Ki panik. Ia menghentak-hentakkan kakinya ke lantai dan membuang kayu yang ia pegang ke sembarang arah. Mata bersinar milik serigala samar-samar terlihat, itu artinya rombongan itu semakin mendekat.
Jungwon menggigit bibir bawahnya resah. Matanya terus memperhatikan bangunan luar rumah ini kemudian akhirnya tersentak dan membelalak. "Balkon!"
"Ke balkon cepat!" ujarnya sedikit berteriak. Ia menarik tangan Ni-Ki agar anak tersebut mengikuti langkahnya.
Keduanya berada di samping teras sekarang, mendongak ke atas guna melihat balkon rumah lantai dua yang lumayan tinggi. Jungwon meringis, ini terlalu tinggi, bagaimana mereka bisa naik ke atas sana secepatnya?
"Naik ke punggung gue!"
Jungwon sedikit terperanjat. Ia menoleh ke arah Ni-Ki yang sudah berjongkok membelakanginya sembari menepuk-nepuk bahu. Anak tersebut meminta Jungwon untuk segera menaiki bahunya. Jangan khawatir, walaupun Jungwon lebih tua dari Ni-Ki, badan pemuda itu jauh lebih besar dan tinggi daripada Jungwon.
"Cepat, Kak!"
Jungwon melepaskan kedua sepatunya sebelum menginjak kedua bahu Ni-Ki. Ia berpegangan ke dinding rumah agar tidak terjengkang saat Ni-Ki dengan perlahan berdiri. Ni-Ki menutup matanya sekilas, Jungwon ternyata berat juga.
Untuk mempersingkat waktu, Jungwon segera menjulurkan tangannya ke atas, mencoba meraih tiang sekat balkon agar dirinya bisa naik secepatnya. Tak butuh waktu lama, pemuda itu berhasil meraihnya, memanjati dinding yang polos dan tidak ada pijakan.
"Ayo cepetan, Kak! Cari sesuatu atau apapun di sana terus tarik gue!" seru Ni-Ki ketika melihat Jungwon benar-benar berhasil naik ke balkon. Anak itu gelisah karena masih tertinggal di bawah.
![](https://img.wattpad.com/cover/266350683-288-k634234.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Weliweli Island 2 [End]
Mystery / ThrillerPulau Weliweli? Apakah pulau yang katanya terkutuk itu benar-benar ada? Bukan sebuah kesalahan, hanya saja semuanya sudah diatur sedemikian rupa. ⚠️Harap baca Weliweli Island ft I-Land terlebih dahulu. ⚠️Masih tidak cocok dibaca saat badmood karena...